12. CERITA YANG SEBENARNYA.

182 38 1
                                    

Gilang dengan wajah kesal sedang duduk di kursi taman sekolah , mengingat kembali wajah Mela saat mengatakan dia tidak nyaman saat berdekatan dengannya , cukup membuatnya marah , marah pada dirinya sendiri.

" Kau tidak apa-apa ?" tanya Murry.

" Huufft ,tidak begitu baik " jawab Gilang .

" Kau mau cerita sesuatu ?" tanya Murry lagi , berharap Gilang mau menceritakan semua yang Murry tidak ketahui.

" Kau belum makan kan? nich, makan dulu, " ucap Murry sambil mengulurkan sebungkus roti untuk adiknya yang terlihat begitu tersesat dalam pikirannya sendiri.

" Terima kasih ,Kak . " ucap Gilang .

" Sejak kapan kau kenal dengan Mela ?" tanya Murry mengawali pertanyaannya,

" Coba ceritakan semua ,agar aku paham , kenapa kau bersikap begitu tadi pada sahabatku , " tambah Murry . dia tak ingin membuat adiknya merasa terbenani karena masalah ini .

" Kak , kau ingat saat aku pingsan di taman ? " Gilang mulai bercerita .

" Iya , bagaimana bisa Kakak lupa , kau hampir membuatku pingsan karenanya . " jawab Murry .

" Gadis yang menolongku saat itu adalah Mela , semenjak aku tau aku mulai diam-diam memperhatikannya , tapi sekarang dia sedang tidak baik-baik saja , karena itu pindah kesini . " jelas gilang .

" Apa ? yang menolongmu saat itu Mela ? tidak heran sich , karena itu memang sifat aslinya , dia tidak akan diam saja melihat orang yang sedang membutuhkan pertolongan , lalu ? apa maksudmu dia sedang tidak baik-baik saja ?" tanya Murry penasaran .

" Ceritanya panjang , yang jelas , selama dia dekat dengan pria bernama Jay itu , akan membuatnya dalam bahaya ," ucap gilang .

" Aaah bercanda kamu , Jay itu anak yang baik , tidak mungkin dia mau mencelakai Mela . " ucap Murry.

" Kakak salah , dia jauh lebih berbahaya dari itu , pokoknya semua tidak sesederhana itu , sebaiknya Kakak juga bantu aku buat melindungi Mela , " ucap Gilang sedikit putus asa.

"Heeiii .... , itu bukan karena kau cemburu kan ?" ledek Murry .

" Cemburu ? tentu tidak , cemburu itu hanya untuk orang yang tidak mampu , " bantah Gilang.

" Kamu serius suka sama Mela ? seserius itu ?" tanya Murry penasaran.

" Menurut Kakak ?" tanya Gilang balik .

" Huufft , " Murry menghela nafas ,bingung harus menjawab apa .

" Aku tidak yakin , rasanya aneh ," ucap Murry .

" Aku juga terkejut Kakak mengenalnya , apa? sahabat ?? Kakak tidak pantas jadi sahabatnya , Mela begitu lemah lembut bagaimana bisa bersahabat dengan cewek kasar dan temperamental seperti mu ?" ucap Gilang sedikit kesal pada Kakaknya.

" Sialan !! aku mengenalnya sudah hampir 3 tahun , kau itu yang tidak pantas suka sama Mela , berandalan sepertimu tidak pantas untuk sahabatk. !!" balas Murry .

" Kalaupun Kakak bilang tidak pantas , aku tidak peduli. aku akan tetap disini," ucap Gilang lalu pergi , tak ingin meladeni ucapan Kakaknya .

" hiiss ! dasar ! berandalan tengik . !!! jangan harap kau bisa pacaran sama Mela ! "geram Murry melihat kelakuan adiknya .

***************

10 menit sebelum jam pelajaran di mulai , Gilang melihat Mela berjalan di koridor sekolah dengan sebuah buku di tangannya , Gilang segera menarik tangan Mela lalu membawanya ke taman belakang sekolah , tempat dimana kakaknya menarik siang tadi .

 THE BRIDE OF MASKED KNIGHT .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang