29 . TRANSAKSI GELAP

137 32 0
                                    

" kring---kring---kring "

Suara ponsel Ian berbunyi , dengan cepat Ian segera mengangkatnya.

" Halo.."
" He'm"
" Ok "
" He'm "

Ucap Ian di balik ponselnya , Mela hanya mendengar apa yang Ian katakan , walaupun sebenarnya Mela merasa sangat penasaran namun dia menahan diri sebaik mungkin , tidak ingin terlalu banyak ikut campur urusan Ian .

" Aku pergi dulu . Setelah aku pergi , jangan lupa tutup kembali pintu itu dengan pencet tombol ini , kamar ini akan melindungimu selama aku tidak ada , " Ucap Ian yang nampak terburu-buru setelah mengangkat telephonenya .

" Kamu mau kemana ?" tanya Mela ragu-ragu , pertanyaan itu reflek keluar dari mulutnya tanpa dia pikir dahulu .

" Aku ada urusan,  Ingat baik-baik pesanku, " ucap Ian sembari berlarian kecil keluar dari kamar itu , Mela segera bangkit dan segera mengunci pintu dan menekan tombol itu sebelum para  pria-pria itu masuk menyelinap ke kamar itu .


***************

" Kita berangkat sekarang , ada tamu agung yang harus kita antar , " ucap Ian saat menuruni tangga , di sambut dengan beberapa anak buahnya yang sudah siap sedia di lantai bawah menunggunya .

" Baik  ! " Ucap serentak para anak buah Ian , lalu berlarian kecil di belakang Ian dan menuju ke mobil masing-masing .

" Ada berapa banyak jumplahnya kali ini ,Khali ?". tanya Ian ,pada salah satu anak buahnya yang duduk di jok depan mobilnya .

" Satu ton ,Bos ," jawab pria yang bernama Khali itu .

" Huuff , si Bapak tua itu semakin serakah sekarang," gerutu Ian saat mendengar jumplah barang yang harus dia antar hari itu .

" Apa kau sudah pastikan jumplahnya, " tanya Ian sembari membaca daftar penerima di ipadnya .

" Semua beres Bos, saya sudah pastikan sendiri barangnya. " Ucap Khali, sembari sesekali melirik kearah Ian yang sibuk dengan data-data di tangannya.

" Ada apa ? ada yang perlu kau tanyakan ?" tanya Ian saat menyadari sikap aneh Khali , anak buah  kepercayaannya .

" Heem ,soal wanita yang kemarin kami bawa , apa Bos sangat menyukainya  ?" tanya Khali sembari menggigit bibirnya , menahan diri agar tidak terlalu banyak bertanya masalah pribadi Bosnya itu .

" Aku tak ingin menjawab pertanyaan konyolmu itu , apa kita sudah sampai ?" tanya Ian mengalihkan obrolan di dalam mobil saat itu .

" Baik Bos , masih sangat jauh Bos , sekitaran 15 menits lagi , untuk sampai pada titik yang Bos tunjuk , " ucap Khali menjelaskan.

" Tapi bos , gadis itu memberi jawaban pada isu -isu aneh tentang Bos selama ini , apa Bos tau soal itu ?"

Tanya Khali sambil menoleh ke arah Ian untuk memastikan ekspresi wajah bos sekaligus teman baiknya itu.

" Isu apa ?" tanya Ian dengan tatapan seolah tak peduli.

" Isu tentang Bos yang di kira selama ini gay.  Sukanya sama lelaki , karena selama ini , kita tak pernah melihat Bos bermalam dengan wanita sebelumnya , " Khali menjelaskan .

" Huufft . Jika aku gay , kau adalah pria pertama yang akan aku kencani , " jawab Ian dengan santainya. Namun, membuat Khali gugup mendengarnya.

" Aahh .. tidak ....,  tidak ... Tidak .. !! aku lebih suka bermalam dengan wanita Bos ," Jawab Khali .

" Kenapa kau tak mau berkencan denganku ? akan aku pastikan kau hidup bahagia , " Goda Ian lagi .

" Tidak bos !  tolong jangan !  " ucap Khali dengan mata berkaca-kaca seolah menolak dengan tegas tawaran Ian padanya .

 THE BRIDE OF MASKED KNIGHT .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang