27. OLD FRIEND

153 29 0
                                    

Setelah pergelutan yang panjang Ian akhirnya memutuskan untuk berpaling , lalu bangun dan meninggalkan Mela yang masih menangis sesenggukan karena perlakuan Ian ,yang mungkin telah menyakiti perasaan Mela .

" Hikss , hiks ,hikss... !! " Suara tangis Mela masih terdengar di gelapnya malam itu , Ian segera memakai kembali topengnya , lalu menyalakan lampu meja yang berada di samping ranjang kamar tidurnya , cahaya samar dari lampu belajar itu menunjukan dengan jelas betapa berantakannya keadan Mela saat itu , dengan tangan terikat di atas ranjang dengan ikat pinggang Ian , tangan yang berlumuran darah karena luka di telapak tangannya karena Mela berusaha memecahkan botol minuman keras untuk melindungi dirinya , di tambah luka pada pergelangan tangan Mela yang terluka karena gesekan pada ikat pinggang yang mengikatnya dengan erat , terlihat dengan jelas bagaimana usahanya untuk melepaskan diri dari kejadian malam itu .

Mela memalingkan wajahnya menatap dinding kamar itu seolah tak ingin melihat wajah Ian yang sedari tadi memperhatikannya , terlihat juga Luka memar di dada dan lehernya , memar kemerahan yang menunjukan berapa kasarnya Ian memperlakukannya , Ian kembali melihat baju Mela yang telah koyak karenanya yang membuatnya bisa melihat bagian dada Mela dengan sangat jelas .

" Ahhh .. sial , kenapa aku memperhatikannya lagi ," gumam Ian sembari mencoba memalingkan pandangannya . Tak ingin nafsunya kembali bergejolak jika melihat betapa indahnya tubuh itu .

Ian berjalan mendekati Mela yang masih menangis memalingkan wajahnya , dengan segera Ian melepaskan ikatan tangan Mela dari ranjangnya , membuat Mela tersentak kaget dan memandang ke arah Ian yang berusaha menutupi tubuh Mela dengan selimutnya .

"Plaaakkk"

Sebuah tamparan keras mendarat di pipinya , tentu saja topeng itu melindunginya , namun cukup menampar hati Ian , dengan pasrah Ian hanya memandangi Mela yang penuh dengan amarah dan kebencian , melihat ada kesempatan Mela segera menggigit dada Ian , menggigitnya dengan sekuat tenaga ,hingga Gigi dan rahanya terasa kram di buatnya , namun Ian hanya terdiam membiarkan Mela melakukan apapun yang dia inginkan , dengan usapan lembut Ian berusaha menenangkan Mela tanpa bersuara. setelah beberapa menit berlalu Mela melepaskan gigitannya , dengan segera memalingkan wajahnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut , dan kembali meratapi apa yang telah terjadi padanya . Ian akhirnya berpaling dan membiarkan Mela untuk meratapi semuanya , dia hanya duduk di sebuah kursi dan terus memperhatikan Mela hingga emosinya meredam.


*********

" Sudah nangisnya ??" tanya Ian , saat melihat Mela sudah terlihat lebih tenang .

" Apa kau lapar ? perutmu berbunyi dari tadi , " ucap Ian lagi , namun tak ada jawaban apapun dari Mela .

" Huufft ... " Ian menghela nafasnya lalu membuka lemari bajunya mengambil sebuah kemeja putih miliknya , melemparkannya ke arah ranjang tepat di tubuh Mela.

" Maaf ,aku sudah merusak bajumu , sebagai gantinya pakai ini , kau bisa gunakan kamar mandi , " ucap Ian , namun Mela seakan tak mendengarkannya.

Ian pergi ke sebuah ruangan rahasia di balik kamar tidurnya , tak lama suara pintu terkunci terdengar , seolah Ian telah pergi meninggalkan Mela sendirian di kamar itu . Mela segera bangkit dan mencoba membuka pintu kamar itu , namun suara -suara berandal dan jeritan-jeritan perempuan di balik pintu itu mengurungkan niatnya , Mela mengingat ruangan yang Ian masukin tadi lalu segera berlari dan menuju ke ruangan itu , namun anehnya Mela tak menemukan apa-apa dan siapapun disana .

" Dimana pintu keluarnya ?" gumam Mela sembari menahan rasa sakit di tubuh dan hatinya . keinginanya untuk keluar dari tempat itu lebih besar dari rasa sakitnya .

Mela bertumpu pada kakinya saat sudah merasa lelah mencari jalan keluar di ruangan itu . Mela menyadari berapa kotornya tubuhnya , bercak-bercak darah terdapat dimana-mana , Membuat Mela teringat akan ucapan Ian yang menyuruhnya mandi tadi .

 THE BRIDE OF MASKED KNIGHT .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang