13. DIAM-DIAM MEMPERHATIKAN.

185 36 0
                                    

Jay sedang berlalu lalang sibuk membersihkan meja untuk para pengunjung yang baru datang ke Cafe , kesibukan yang terlihat lumprah di jam-jam ngopi sore , jam-jam pulang kantor dan jam -jam para mahasiswa pulang dari kampus, tentu saja Cafe menjadi membludak dengan para pengunjung , Jay juga terlihat sangat sibuk dengan pekerjaannya ,namun hampir di setiap kesempatan Jay selalu memperhatikan Mela yang sedang asyik ngobrol dan bercanda dengan Murry juga Gilang ,ada rasa penasaran di hati Jay yang sudah menganggunya dari siang tadi.

  " Kenapa sikap Mela berubah 360° ke Gilang , apa yang sudah terjadi sebenarnya , " ucap Jay lirih ,sembari memperhatikan Mela yang terlihat begitu akrab dengan Gilang , orang yang mela takuti selama ini . Merasa ada yang tidak beres Jay segera menghampiri salah satu teman kerjanya .

  " Kak , aku ijin pulang awal ya ?" ucap Jay ke seorang pegawai Cafe yang sedang bertugas sore itu yang bernama Nirna.

  " Kamu ada acara Jay ? tumben ,biasanya kamu kan selalu on time ," ucap Kak Nirna

  " Maaf kak , besuk saya akan datang lebih awal  , saya pamit Kak , " ucap Jay sambil berjalan ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya .

  Jay segera berlari menghampiri Mela yang sedang bersiap untuk pulang.

  " Mel ,tunggu . " sapa Jay .

  " Aku antar kamu pulang ya ? " tambahnya .

  Mela hanya terdiam bertanya-tanya kenapa Jay mendadak berada di depannya , bukankah seharusnya dia berada di dalam Cafe untuk bekerja.

  " Kenapa kamu disini ,kerjaan kamu gimana ?" tanya Mela.

  " Owh, aku serahkan pada temanku , ayo pulang , " ucap Jay sambil menarik Mela untuk berdiri di sampingnya , membuat Murry dan Gilang mengernyitkan dahinya tidak mengerti arti dari tindakan Jay saat itu .

  " Kamu mau kemana , kamu sama aku saja ,  " ucap Gilang sembari menarik Mela kembali berdiri di sampingnya .

  "  Bicara apa kau ini , dia akan pulang bersamaku ,tak akan aku biarkan dia dekat dengan pria berbahaya sepertimu, " ucap Jay ,kembali menarik tangan Mela untuk berdiri kembali di sampingnya .

  " Pria berbahaya ? kau yang akan membahayakan Mela saat ini , apa kau tau itu ?" ucap  lirih Gilang sembari  ingin menarik Mela  lagi untuk mendekat padanya, merasa di perlakukan seperti barang Melapun merasa harus berbuat sesuatu .

  " Stop ,stop ! kalian berdua membuat tanganku sakit , lepaskan tangan kalian dariku , kau pikir aku barang bisa di lempar sana -sini ? aku tidak mau pulang bareng kalian berdua , aku akan pulang dengan Murry , ok ? ayo Ry, aku sudah terlambat . " ucap mela , sembari melepaskan diri dari gandengan Jay ataupun Gilang , lalu dengan segera menggandeng sahabatnya untuk pergi dari mereka berdua.

  " Ada apa dengan mereka ?" tanya Murry sambil melihat ke arah dua pria yang sedang berdiri termangu melihat dia dan Mela pergi.

  " Entah ,  ayo pulang . Jangan hiraukan mereka ," ucap Mela kembali menarik sahabatnya untuk segera pergi menjauh dari kedua pria random itu.

  " Bukankah aku sudah bilang, jauhi Mela !  jika kau tetap berusaha mendekatinya , aku tak akan memaafkanmu, " ucap Jay sembari melihat tajam ke arah pria yang sedari tadi membuat gelisah hatinya.

  " Kenapa aku harus menjauh dari Mela , bukankah aku sudah bilang , yang berbahaya di sini itu kamu , bukan aku !" jawab gilang .

  "Kau yang seharusnya menjauhi dia , agar tidak membahayakannya, " tambah Gilang.

  " Kenapa aku harus membahayakan Mela ?" Jay bertanya  dengan tatapan sinis melihat ke pria yang bicara omong kosong itu di depannya .

  " Hahaha,  apa ini ? wow ,  aku dengar kau siswa terbaik , tapi aku rasa kau tidak sebaik itu, " jawab Gilang sambil tertawa seakan mengejek ketidak tauan Jay.

 THE BRIDE OF MASKED KNIGHT .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang