33.SEJUTA PERTANYAAN

98 31 0
                                    

Hujan turun dengan derasnya malam itu , beberapa percikan air hujan menabrakan airnya ke dalam jendela kamar kastil itu , dimana telah membangunkan Mela dari tidurnya , suara petir yang menyambar-nyambar membuat Mela terbangun untuk kesekian kalinya malam itu , Mela melirik ke arah Ian yang masih tertidur lelap di atas Sofa , dengan masker yang masih dia kenakan membuat rasa keinginan tauan Mela semakin membara .

" Aneh, biasanya dia begitu tanggap jika aku bergerak sedikit saja " gumam Mela.

" Apa wajahmu seburuk itu ,hingga harus menutupinya ,bahkan saat dia berada dalam kamarmu sendiri ?" gumam Mela lagi , dengan tatapan iba melihat ke arah Ian yang terlihat begitu damai dalam tidurnya .

Mela beranjak dari ranjangnya dan turun perlahan-lahan mendekati Ian yang tampak masih terlelap dalam tidurnya , dengan hati-hati Mela mendekatkan wajahnya kewajah Ian yang yang masih memejamkan matanya , dengan hati-hati Mela menggerakan tangannya mencoba membuka masker yang menutupi sebagian besar wajah Ian .

Dengan lembut Mela membelai rambut Ian , yang terlihat begitu sehat dan lembut . Dengan seksama Mela memperhatikan setiap lekuk wajah pria yang telah menjaganya beberapa hari ini .

" Kenapa aku tak bisa membencimu ?" ucap Mela lirih , perasaan rindu dan kesedihan tiba-tiba menjalar di hati Mela , hingga membuatnya meneteskan air mata .

" Kenapa hatiku begitu sakit saat melihatmu sedekat ini?" ucap Mela lagi .

Untuk beberapa saat Mela duduk bersila di hadapan Ian yang masih menutup matanya erat-erat , isak tangis Mela mulai terdengar di saat hujan yang semakin mereda , menyadari tangisannya akan membangunkan Ian ,Mela berniat untuk berdiri dan meninggalkan Ian .

" Kenapa kau menangis ? " ucap Ian sembari membuka matanya . Pertanyaan yang membuat Mela sadar bahwa selama ini Ian tak benar-benar tertidur malam itu .

" Kenapa kau menangis melihatku ?" tanya Ian lagi ,sembari beranjak untuk duduk .

Mela hanya terdiam ,tidak tau harus menjawab apa ,karena diapun tidak mengerti ada apa dengan hatinya ,kenapa perasaannya begitu sakit saat melihat Ian .

Ian menarik Mela kembali ke dalam pangkuannya. yang hanya terdiam menundukkan pandangannya.

" Kenapa kau begitu bersedih ?" tanya Ian .

Ian memegang erat pinggang Mela membuatnya kembali tak bisa kemana-mana , lengan panjang itu merangkul sempurna pinggang Mela .

Dengan lembut Ian menyeka air mata Mela yang terus -menerus meneteskan membasahi pipinya . Ian kembali menatap mata Mela yang menyimpan kesedihan yang begitu dalam .

" Apa yang terjadi ? apa aku membuatmu bersedih ?" tanya Ian kembali .

Mela hanya menggelengkan kepalanya .

" Apa kau ingin pulang ?" tanya Ian .

Mendengar pertanyaan itu membuat Mela melihat ke arah Ian dengan tatapan tidak percaya. Sorot matanya memberikan pertanyaan yang begitu mendalam pada Ian.

Ian hanya tersenyum melihat reaksi Mela yang nampak terkejut dengan pertanyaannya .

" Baiklah . Aku akan memulangkanmu, segera ." ucap Ian ,sembari menyeka air mata Mela untuk kesekian kalinya .

" Apa katamu ?" ucap Mela dengan suara seraknya ,

" Aku akan segera memulangkanmu , beri aku sedikit waktu , aku janji ," ucap Ian .

Mendengar perkataan itu , membuat perasaan Mela kembali bercampur aduk , di lain sisi Mela ingin segera kembali ke rumahnya ,namun entah kenapa dia merasa tak ingin berpisah dengan Ian .

 THE BRIDE OF MASKED KNIGHT .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang