42 . APA KAU SUDAH GILA ?

86 34 2
                                    

" Apa dia sudah sadar ..?"
" Belum ada tanda-tanda , apa dia baik-baik saja.. "
" Berapa banyak dosis yang kau berikan padanya tadi  ?"
" Cukup banyak sich ,  "
" Jika terjadi sesuatu pada dia mampuslah kita , "
" Tapi , siapa gadis itu ? apa kau pernah bertemu dengannya ?
" Akupun tak tau , Bos hanya meminta kita tuk membawanya kesini .. "

Samar-samar suara obrolan itu membangunkan Mela dari tidurnya . Terdengar jelas, namun samar obrolan kedua pria itu ,jelas membicarakan tentang dia . Mela mencoba membuka pelan-pelan matanya  yang terasa amat berat .

" Jam berapa sekarang ?"

Tanya Mela  dengan suara lirihnya  hampir tak terdengar oleh dia penjaga yang sedang berdiri di samping pintu  .

" Hai , halo? tolong aku .., " ucap Mela lirih  . Mela mencoba menggerakan kepalanya untuk melihat ke arah mereka

" Hoi , dia sudah sadar , " ucap pria yang sedari tadi asyik ngobrol dengan temannya .

" Aku kabari Bos dulu , " ucap salah satunya , sembari berjalan keluar dari ruangan itu .

Mela terbaring di atas ranjang yang di hiasi dengan Indah , lengkap dengan gaun pengantin yang masih tertata rapi melekat di tubuhnya , Mela mencoba mencari jam untuk memastikan jam berapa sekarang , dia tidak ingin ketinggalan acara pernikahannya karena tertidur terlalu lama .

" Kenapa di luar gelap sekali ? apa akan turun hujan,  " batin Mela .

Mela kembali memperhatikan ruangan itu , ruangan yang cukup berbeda dengan ruangan yang tadi pagi Mela gunakan ,barulah Mela menyadari sesuatu yang tidak Di inginkan telah terjadi .

Mela berusaha menatap ke arah pria itu ,namun pandangannya yang buram mempersulit penglihatannya . Mela berusaha bertahan  untuk tetap dalam kendali  kesadarannya . Hingga, perlahan-lahan sakit kepala itu mulai berkurang , pandangannya mulai terlihat jelas , tubuhnya mulai bisa di gerakan lagi sesuai keinginanya . Mela berusaha untuk bangkit dari ranjangnya namun pengaruh obat itu masih bekerja di saluran syaraf-syaraf Mela membuatnya kehilangan keseimbangan yang membuat Mela hampir terjatuh , untungnya sebuah tangan kokoh menanggkapnya tepat waktu sehingga Mela menghindari kecelakaan yang tidak di inginkan .

" Hati-hati  !" pekik pria itu saat melihat Mela hampir terjatuh dari atas ranjang .

Mela berusaha memfokuskan pandangannya yang masih kabur untuk melihat siapa pria itu .

" Ian... !"

Pekik Mela saat menyadari dia mengenali sosok pria itu , pria yang cukup dia kenal yang selalu memakai topeng sebagai ciri khasnya .

Ian hanya tersenyum saat Mela menyebut namanya .

" Kau baik-baik saja ?" tanya Ian .
" Hemm ,  aku baik-baik saja , tapi apa yang terjadi? ini dimana ?" tanya Mela .

" Owh , sekarang jam berapa ? " tanya Mela bertubi-tubi, namun Ian  hanya terdiam dan tersenyum saat mendengarnya .

Ian kemudian mengambil tempat untuk duduk di ranjang bersandingan dengan Mela, yang masih terlihat bingung mencerna kejadian saat itu .

" Kau berada di rumahku, " jawab Ian dengan santai .

" Heh ? apa yang terjadi ?" tanya Mela lagi .

" Aku membawamu kemari ," jawab Ian dengan santai lagi,  seolah itu hal yang wajar terjadi .

" Apa maksudmu ?"

"  Hei,  aku akan menikah hari ini , kenapa kau membawaku kemari ? apa kau sadar apa yang  kau lakukan ? kau merusak acaraku !!" pekik Mela , Mela merasa marah dengan sikap Ian yang seenaknya merusak acaranya.

 THE BRIDE OF MASKED KNIGHT .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang