37 . CINCIN YANG HILANG .

91 31 0
                                    

Mela membuka matanya perlahan-lahan , Mela merasakan kehangatan menyelimuti tubuhnya bersama dengan dekapan Gilang .

" Ah, aku lapar , " gumam Mela pagi itu sembari mencoba membuka matanya .

" Kau lapar ?" suara serak Gilang terdengar di telinga Mela.

" He'em , Aku lapar sekali , seperti sudah seminggu tak makan , " jawab Mela .

Mela membalikan tubuhnya sehingga dia bisa melihat dengan jelas wajah Gilang saat dia baru bangun tidur , dan memperhatikannya untuk sesaat tersirat senyum manis di wajah Mela menikmati pemandangan indah itu untuk pertama kalinya .

" Apa yang kau lihat ? " tanya Gilang .
Gilang kembali mendekap Mela dengan erat , berusaha menyembunyikan wajah bantalnya .

" Owh , jadi begini penampilanmu saat baru bangun tidur ?" tanya Mela dengan genit mencuri-curi pandang pada tunangannya .

" Hemm, aku kedinginan ," ucap Gilang sembari menarik Mela lebih dekat lagi .

" Ayo bangun ,aku lapar , " Mela mendongakan wajahnya serasa meminta Gilang untuk segera bangun dengan tatapan manjanya .

" Kamu lapar ? " tanya Gilang lagi, mencoba melihat ke arah Mela ,memperhatikan Mela yang terlihat benar-benar kelaparan .

" Baiklah , beri aku waktu 5 menit.... ," ucap Gilang sembari melepaskan pelukannya , lalu menggeliat untuk meregangkan otot-ototnya .

" Pukul berapa sekarang?" tanya Gilang sembari melihat ke arah jam dinding di kamar itu .

" Owh ,sudah jam 8 , aku rasa kita bangun kesiangan , " Gilang segera bangkit dan terduduk di ranjang mencoba mengumpulkan kesadarannya .

Mela ikut bangkit dan duduk berhadapan dengan Gilang di atas ranjang , Mela tak pernah membayangkan bahwa mereka bisa menghabiskan malam bersama secepat ini .

" Sampai kapan kau akan memandangiku seperti itu ?" tanya Gilang melirik ke arah Mela yang tersipu malu pagi itu .

"Kenapa ?? Apa aku tak boleh memandangimu ?" tanya Mela sembari memonyongkan bibirnya .

" Huuft ,tidak begitu , hanya saja ..., aku masih belum terbiasa melihatmu sepagi ini , " jawab Gilang sembari membelai lembut penuh kasih sayang ke pipi Mela .

Gilang membelai kembali leher dan dada Mela tepat dimana dia menggingitnya semalam . Melihat bekas itu timbul banyak pertanyaan di benaknya.

" Bagaimana dia melakukannya , apa yang terjadi saat itu ?" Gilang bertanya dengan kesenduan yang terlihat jelas di wajahnya.

" Luka ini ?" tanya Mela sembari menunjuk ke bekas higitan di area leher dan dadanya .

Gilang mengangguk .

" Pada hari pertama aku di bawa ketempat itu , aku hampir mengalami hal yang mengerikan , tapi tiba-tiba Ian membawaku ke dalam kamarnya , lalu dia melakukannya , aku takut dia akan menjahatiku , dan aku sempat berfikir untuk mengakhiri hidupku namun ternyata dia hanya ingin melindungiku , " Mela menjelaskan .

" Melindungimu ?" Gilang terlihat keheranan.

" He'em, awalnya aku juga bingung , namun saat aku melihat ketulusan di matanya ,aku mencoba untuk mengerti , dan dia bilang selama aku tinggal di kamarnya dia akan memastikan aku aman selama disana, tanpa ada yang berani menggangguku, " jelas Mela lagi.

" Owh , jadi kau tidur sekamar dengan dia selama beberapa hari ini ?" Tanya Gilang , Gilang menyilangkan tangannya ke dada tanda dia cukup terganggu dengan cerita Mela tentang pria itu .

 THE BRIDE OF MASKED KNIGHT .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang