28 LET'S BE FRIEND

142 33 0
                                    

Mela terbangun di kamar asing,  yang beberapa saat lalu terpaksa dia  singgahi , udara dingin dari AC , membuatnya mengigil kedinginan dalam selimutnya , Mela mencoba melihat sekeliling kamar itu ,mencoba mencari sosok pria yang telah membawanya ke ruangan itu .

" Tidak ada siapapun di sini , " ucap mela sembari  menyingkap selimutnya untuk menuju ke kamar mandi .

Mela kembali merasa perih dan sakit di sekujur tubuhnya , mencoba berdiri  tegak dengan tubuh penuh memar dan lebam .

" Kenapa aku seperti ini ?" tanyanya di depan cermin .

" Huufft . " Mela mencoba menenangkan dirinya .
dan melanjutkan niatnya untuk bebersih diri , Mela melihat sebuah pasta gigi dan sikat gigi  juga peralatan mandi yang masih terbungkus rapi  sudah menunggunya di kamar mandi , tanpa sadar Mela  kembali tersenyum melihatnya .

" Kenapa aku tak bisa membencinya ?" gumamnya lagi .

Mela mencoba menyadarkan dirinya kembali dia tidak ingin hidup di bawah bayang-bayang pria asing itu , pria yang telah membuat hidupnya terasa di dalam badai .

Mela segera keluar dari kamar mandi dan  menuju ke sebuah meja kecil yang ada di samping kamar itu , sudah tersedia beberapa makanan dan buah ,juga air mineral yang terlihat bahwa Ian sengaja menyiapkan itu semua untuk Mela.

Mela mengambil sebotol air mineral dan meminumnya , udara AC yang cukup dingin seolah berperan menambah kesegeran air mineral itu . Mela kembali merasa tersesat tak mengerti harus berbuat apa di kamar itu , kamar yang masih terasa hening dan sunyi , hanya saja cahaya matahari yang masuk dari sela-sela jendela membuat kamar itu terlihat lebih terang daripada semalam .

Mela bergerak dan naik ke atas ranjang , mengintip dari balik jendela , satu-satunya akses untuk bisa melihat keadaan luar , matahari sudah bersinar hampir di ujung kepala ,Mela melihat ke arah aula yang terlihat jelas di balik jendela itu .

" Aneh, kemana para zombie-zombie itu ??" gumam Mela .

" Bukankah kemarin tempat itu penuh dengan para zombie ?" gumamnya lagi .

Mela kembali melihat ke arah aula dengan lebih teliti , terdampak para zombie itu sedang berdiri berdempetan berlindung dari sinar matahari .

" Kenapa mereka bersembunyi ?" gumam Mela lagi .

" Karena mereka tidak bisa terkena sinar matahari , sinar matahari akan membakar kulit mereka seperti bara api ,  " jawab Ian tiba-tiba .

Keberadaan Ian yang tiba-tiba muncul di belakang Mela membuat Mela tersentak kaget dan kembali menyelimuti tubuhnya dengan selimut .

" Kenapa kau bereaksi seperti itu ?" tanya Ian .
" Ah , aku kedinginan ?" jawab Mela kembali menundukan pandangannya .

" Tenang saja . Kau tak akan membuatku bernafsu lagi padamu , " ucap Ian , sembari menyeduh dua cangkir kopi panas .

" Apa kau yakin ?" tanya Mela  ragu-ragu , untuk sesaat Mela merasa  sedikit tergoda dengan aroma kopi yang semerbak memenuhi kamar itu .

"Sudah sini , turun ,  sarapan .  " ucap Ian .

Mela berfikir sejenak , namun akhirnya menyetujui  tawaran Ian .

" Makanlah ,  " ucap Ian ,saat melihat Mela turun dari ranjang , Ian memahami Mela masih tidak nyaman dengannya,  karena itu dia mencoba untuk duduk sejauh mungkin dari jangkauan Mela . Ian duduk di pinggiran jendela kamarnya dengan sangat santai mengeluarkan beberapa peluru dan pistol juga beberapa bilah pisau dengan ujung runcing dan bergigi . Terlihat begitu menyeramkan di mata Mela .

" Bukankah itu illegal ?" tanya Mela .
" Tentu tidak , aku tidak membelinya aku membuatnya sendiri ,   " jawab Ian , kemudian kembali membersihkan senjatanya.

 THE BRIDE OF MASKED KNIGHT .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang