36 . PEMBUKTIAN

107 31 0
                                    

Mobil yang sedang Gilang dan Mela kendarai melaju di hamparan pegunungan yang menjulang tinggi , suasana di dalam mobil masih saja sama hening tanpa suara , sesekali Edo melirik ke arah Gilang dan Mela yang duduk di kursi tengah dari spion dalam mobil , Murrypun hanya terdiam Dan sekali-kali melirik ke arah Edo yang nampak kebingungan melihat keadaan ponakannya , walau ada banyak pertanyaan namun Edo berusaha menyimpan semuanya .

Tak lama , mobil mereka mulai memasuki kawasan perkotaan , Mela masih saja terdiam menatap hampa ke jendela , Mela berusaha untuk berbahagia karena akhirnya dia bisa terbebas dari tempat mengerikan itu namun ada sesuatu yang mengganjal di hatinya membuatnya tak bisa tersenyum sepenuhnya .

Langit jingga di senja saat itu menyembunyikan kesan romantis, yang seharusnya terlihat jelas di kota itu , jalanan kota yang masih sama terlihat sepi oleh para pengguna jalan membuat suasana muram tetap terlihat, walaupun kota itu cukup jauh dari tempat mengerikan itu .

" Kenapa kota ini terlihat seperti kota mati ?" celetuk Murry .

" Kau benar . Seolah kita berada di bagian negara yang berbeda . " ucap Edo ,menanggapi celetukan Murry , Edopun ingin memecah kecanggungan yang terasa di dalam mobil itu .

" Jika aku sendirian berjalan di jalanan ini, mungkin lebih baik aku mengurungkan niatku ," Ucap Murry lagi.

" Kenapa ? apa kau takut ?" tanya Edo.
" He'm , cukup mengerikan ," jawab Murry sembari melirik ke arah Mela dan Gilang yang masih terdiam saja semenjak mereka masuk ke dalam mobil .

" Mela ,apa kau baik-baik saja ?" tanya Murry sembari menengok ke belakang ke arah Mela .

" Hemm, iya. Aku baik-baik saja , " jawab Mela .

" Ada apa dengan bajumu ? kenapa kau memakai baju Gilang ? " tanya Murry penasaran.

" Ah... ,ada sesuatu , " jawab Mela terdengar canggung .

" Huuft . Apa kamu yakin , semua baik-baik saja? " tanya Murry lagi seolah ingin memastikan sesuatu .

" He'em . Aku baik-baik saja , hanya saja aku merasa ada sesuatu yang aku tidak mengerti , " jawab Mela .

" Apa ? apa yang kamu tidak mengerti ?" tanya Murry lagi.

" Aku hanya merasa sedang berada di alam mimpi, bahkan saat ini juga, " jawab Mela.

Mendengar itu Murry ,Edo dan Gilang serentak menengok ke arah Mela , raut wajah khawatir mereka kembali terlihat .

" Apa kau meminum obatmu akhir-akhir ini ?" tanya Murry .

" Tidak . Aku tidak membawa obatku, " jawab Mela.

" Sudah . Tidak apa-apa , kita akan segera sampai , setelah ini istirahatlah , kau mungkin kelelahan akhir-akhir ini , " Ucap Edo.

Mela hanya mengangguk , lalu kembali menyadarkan kepalanya di kaca jendela, hingga beberapa saat kemudian mobil mereka berhenti tepat di depan apartment tempat tinggal Mela .

Gilang segera keluar dari mobil ,dan membopong kembali Mela untuk membawanya masuk ke dalam rumah .

" Turunkan aku , aku bisa berjalan sendiri , " pinta Mela . Namun, seolah Gilang tak mendengarnya ,Gilang dengan raut wajah datar segera membawa Mela masuk ke dalam kamar , tanpa kata Gilang mendudukan Mela di atas ranjang .

" Ganti bajumu sebelum kau istirahat ," ucap Gilang , Gilang bersiap untuk kembalikan badannya meninggalkan Mela untuk berganti pakaian , namun Mela memegangi tangan Gilang menghentikan langkahnya .

" Apa kamu marah padaku ?" tanya Mela .
" Maaf ," ucap Mela .

" Aku tidak marah padamu ," jawab Gilang dengan nada datar .

 THE BRIDE OF MASKED KNIGHT .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang