50. GUNDAH

65 15 0
                                    


Mela membuka matanya , udara dingin dari AC membangunkan tubuhnya , perlahan-lahan Mela berusaha untuk menyadarkan dirinya , perasaan lelah lunglai masih terasa pagi itu , samar-samar ingatan kejadian semalam membuatnya terpaku , Mela melihat ke sampingnya , terlihat jelas Ian sedang terlelap dengan tubuh polosnya , Mela mencoba mengamati pria itu ,masih mencoba menolak kenyataan , segala kenyataan yang telah terjadi semalam .

Ian menyadari Mela diam-diam mengamatinya ,sehingga dengan cepat dia menarik Mela , mendekatkan tubuh mereka , dan lagi-lagi Mela masih termangu tertegun melihatnya , entah kenapa pikiran dan hatinya mengatakan dua hal yang berbeda . Dua hal yang telah mengusiknya sedari tadi , hatinya selalu berharap semua hanyalah sebuah mimpi , sementara pikirannya mengingatkannya betapa jelas dan nyata kejadian semalam .

Ian membuka matanya , wajah lelah itu kini terlihat nyata di mata Mela , membuat Mela terdiam seribu bahasa .

" Selamat pagi istriku ," sapa Ian , sembari mempererat pelukannya , dengan senyum simpul di wajahnya Ian kembali menciumi istrinya itu .

" Apa yang kau lakukan ?" ucap Mela , sembari bangkit dari tidurnya memperlihatkan sebagian tubuh polosnya ,bersamaan dengan menyingkapnya selimut yang menutupi tubuhnya , membuat Ian kembali tersenyum melihatnya .

" Ke-ke -kenapa kau tersenyum ?" ucap Mela ,merasa canggung dengan apapun yang di lakukan Ian pagi itu , entah mengapa dia masih belum bisa menerima kenyataan , bagaiamana dia bisa tidur dengannya , apa yang sebenarnya terjadi, kenapa semua bisa terjadi .

Mela kembali menarik selimut untuk menutupi tubuhnya , memperlihatkan tubuh six pack milik Ian , berbeda dengan Mela , Ian justru dengan bangga memperlihatkan tubuhnya pada istrinya itu .

Melihat itu ,Mela segera menutupi tubuh Ian dengan sisa selimut yang menutupinya.

" Hahahaha , " tawa Ian saat melihat tingkah konyol Mela.

" kenapa kau tertawa ?" ucap Mela dengan suara sedikit kesal .

" Hahahahaha , kenapa kau bersikap seperti itu ? Cute , " ucap Ian sembari bangkit dari tidurnya ,lalu duduk bersila di hadapan Mela .

Ian dengan lembut menyibak rambut Mela yang menutupi hampir sebagian besar wajahnya ,menyembunyikan pipinya yang merah merona , untuk beberapa saat Ian mengamati wajah itu , sebelum akhirnya menarik selimut untuk menutupi tubuh Mela seutuhnya , dia tau Mela masih tidak nyaman dengan hubungan mereka .

Ian bangkit dari tempat tidurnya , mengambil baju dan celananya yang berserakan di lantai ,lalu mengenakannya , Ian bersikap biasa saja , dan sikapnya itu membuat Mela merasa jengkel padanya .

Dengan sedikit amarah di dadanya , Mela mengambil sebuah bantal dan melemparkannya ke arah Ian .

" Bhugk "

Bantal itu mendarat tepat di kepalanya , membuat Ian kembali berbalik dan menatap tajam ke arah Mela yang masih saja terduduk dengan ekspresi marah di wajahnya .

" Apa ? " ucap Ian saat melihat wajah Mela .

" Huuft " Mela hanya mampu menghela nafasnya ,

" Lagi ?" goda Ian ,sembari membuka kembali kancing bajunya, yang telah terkancing rapi , walau hanya satu kata yang terucap . Namun , Mela bisa mengerti apa yang di maksudkan Ian padanya .

Dengan mata melotot ,Mela kembali melempar bantal yang tersisa di atas ranjang ke arah Ian , mencoba untuk mengusirnya .

" Ouch , baiklah , aku pergi . " ucap Ian , menyadari Mela masih marah padanya ,dan menganggap serius candaannya pagi itu .

Dengan lembut Ian berbalik dan kembali untuk mendekati Mela , mencium keningnya , dengan siratan mata yang berbinar-binar .

" Terima kasih, istriku , "

 THE BRIDE OF MASKED KNIGHT .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang