BAB 2

7.5K 259 2
                                    

Kini Alza dan Devan sedang berada di ruangan piano.

"Kita mulai dari dasar dulu ya" Alza.

"Oke, kak" Devan

"Sebelumnya, Devan ada pernah belajar piano gak?" Tanya Alza.

Devan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kalau begitu, kita mulai dari awal ya"

Alza pun mulai mengajarkan Devan bermain piano.

Waktu demi waktu pun berlalu, jam dinding menunjukkan pukul 12.31

Pintu ruangan terbuka, Bi Mina masuk kedalam. "Nak Devan, Mbak Alza, ayo makan siang"

"Yeyyy makan makan!" Seru Devan. Ia pergi lebih dulu.

"Ayo, Mbak" Bi Mina.

"Saya makan di luar aja nanti Bi, duluan saja" Alza.

"Gak usah sungkan, Mbak, ayo kita makan sama-sama. Saya sudah siapin makanan banyak" Bi Mina.

Alza merasa sungkan untuk makan disana, namun ia juga tidak enak hati ingin menolak ajakan Bi Mina.

"Pak Devandra makan siang di kantornya, tidak perlu malu" Bi Mina.

Alza pun mengikuti Bi Mina menuju meja makan yang berada di lantai 1, paling bawah.

Baru saja Bi Mina dan Alza sampai, tiba-tiba sebuah gelas jatuh dan pecah akibat ulah Devan.

"Ya ampun, Devan" Bi Mina langsung berlari kearahnya. Devan menangis karena takut di marahi oleh Bi Mina.

"Ada yang luka sayang?" Bu Mina panik, ia melihat ke kaki Devan, takut pecahan-pecahan gelas kaca itu mengenai kaki nya.

Alza berinisiatif untuk mengumpulkan pecahan-pecahan gelas kaca itu. Saat mengambil satu serpihan gelas kaca, tak sengaja jarinya tergores, alhasil tangannya terluka.

Alza cepat-cepat menghisap darah yang keluar dari jari telunjuknya.

"Astaga, Mbak, biar saya sapu aja" Bi Mina membantu Alza berdiri. Setelah itu ia pergi mengambil kotak P3K.

Luka Alza pun di obati oleh Bi Mina.

"Bibi, Devan minta maaf" Devan.

"Iya sayang gakpapa, lain kali hati-hati ya, udah jangan nangis" Bi Mina.

"Iya bi"

"Ya sudah, ayo kita makan" Bi Mina.

Semuanya telah duduk di kursi meja makan. Banyak sekali makanan yang sudah tertata rapi di atas meja.

"Wahh, kelihatannya enak semua, Bi" Mata Alza berbinar-binar.

"Hehe, siapa dulu yang masak, silahkan di cicipi" Bi Mina.

"Masakan Bibi enak loh kak!" Ujar Devan sembari mengacungkan jempolnya.

"Ohya? kakak cobain ya.." Alza pun mencicipi masakan Bi Mina tersebut.

"Gimana?" Bi Mina menatap reaksi Alza.

"Eum...ini enak banget, Bi" Puji Alza.

Bi Mina sangat senang mendengar pujian itu.

Mereka pun makan bersama.

Devan makan sangat lahap, ia beberapa kali menambah makan.

"Wahh Devan makannya banyak yaa, pantas aja jadi anak pintar" Alza mengelus surai rambut Devan.

Devansa sangat senang menerima perhatian seperti itu. Ia jarang sekali mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Ayah nya selalu sibuk dan jarang ada waktu untuk nya.

Merried with DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang