BAB 22

5.1K 178 1
                                    

Setelah makan bersama selesai Semuanya kembali pulang, sementara Andra dan Javas akan kembali bekerja.

Vira sudah pulang lebih dulu bersama dengan Syifa.

"Alza, kamu pulang sama siapa?" Tanya Bu Laras.

"Saya balik naik grab, Bu" Jawab Alza.

"Di antar sama Andra aja ya"

"Gak usah, Bu, saya naik grab aja gakpapa" Alza.

"Sama Andra aja sayang"

"Saya udah pesan, Bu, gak lama lagi grab nya datang"

Dan benar saja, setelah mengucapkan itu, grab pesanan Alza datang menjemputnya.

"Udah datang, Bu saya pamit duluan ya" Alza.

"Ya udah, hati-hati di jalan ya, Nak"

"Dadahh, Devansa" Alza melambaikan tangannya.

"Dadah Bunda" Devansa membalas labaian tangan Alza. Ia pulang bersama Kakek dan Oma nya.

"Saya duluan ya, Mas" Ucap Alza kepada Andra.

"Hati-hati di jalan" Andra.

Alza mengangguk sembari tersenyum.

Alza menghampiri ojol tersebut, ia memasang helm nya lalu naik ke jok belakang motor. Ia pun pergi.

Di pertengahan jalan, tiba-tiba saja motor tersebut terasa sangat berat.

"Kenapa ya ini motornya?"

"Ada apa, Pak?"

"Gak tau, Mbak, motornya kata berat banget"

Selain berat, motor tersebut juga menjadi oleng.

"Pak! Pak" Seseorang memanggil.

"Pak, ban motornya bocor" ucap orang itu.

Ojol tersebut pun langsung berhenti di pinggir jalan.

"Wahh iya ban nya bocor, Pak" Alza.

"Duhh maaf ya, Mbak, jadi berhenti begini"

"Gakpapa, Pak, gak masalah"

"Dimana ya ada bengkel di sini"

"Seingat saya di dekat lampu merah sana ada, Pak, cuma jauh banget"

"Ohyaa gakpapa, Mbak, saya dorong aja motornya, Mbak nya kalau mau pesan grab lagi aja, saya gak usah di bayar"

"Jangan begitu, Pak, ini sudah separuh jalan, kasian juga Bapaknya, saya bantu dorong aja ya, Pak"

Alza tak tega melihat bapak paruh baya ini mendorong motor sendirian di panasnya terik matahari. Apa lagi bengkel itu lumayan jauh sekali.

"Gak usah, Mbak, Mbaknya kan mau pulang"

"Gakpapa, Pak, ayo saya bantu"

"Duh jadi ngrepotin, Mbak nya, ini panas loh Mbak"

"Santai, Pak, dulu saya sering main panas kok, haha"

"Baik banget, Mbak nya"

"Harus Pak, mari.."

Mereka pun mendorong motor itu menuju bengkel yang Alza katakan tadi.

Sebuah mobil HR-V berhenti di pinggir jalan tepat di depan mereka. Seseorang yang tak asing di mata Alza keluar dari dalam mobil itu.

"Alza?" Fahmi.

"Eh, mas Fahmi" Alza.

"Kamu kenapa dorong motor?" Tanya nya.

"Bantuin bapak nya, ban motornya bocor, Mas" Jawab Alza menunjuk ban belakang motor yang bocor.

Merried with DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang