BAB 23

5K 190 3
                                    

Andra berada di dalam ruangnya, ia duduk di kursi sembari menyandarkan dagu nya di kedua lengan tangannya yang ia tekuk di atas meja.

Entah apa yang ia pikirkan saat ini, namun jelas yang ada di pikirannya sudah pasti Alza.

Andra mengambil benda pipih yang berada di atas meja, ia menatap layar ponselnya itu.

Andra membuka story wa yang Alza buat. Ia berada di dalam mobil. Di perhatiannya foto itu dengan seksama, dan terlihat sebuah benda yang familiar di matanya. Ya, di depan Alza terdapat sebuah name tag yang bernamakan Fahmy Reihansyah.

Seketika jantung Andra berdegup kencang, apa mau Fahmy? mengapa ia selalu saja dekat dengan Alza?

Ia benar-benar cemburu saat ini.

Andra tidak untuk menemui keluarga Alza, ia ingin cepat-cepat Alza menjadi miliknya seutuhnya.

~~~~

Alza sedang berbaring di atas kasur, ia menelpon kakak perempuan nya, Kak Yuli.

"Beneran, Za? kapan?"

"Belum tau kak, tunggu Mas Andra kabarin dulu nantinya"

"Ohh begitu, kamu kapan ngabarin Ibu sama Bapak?"

"Sekarang aja kali ya? atau nanti kak?"

"Sekerang aja, dari pada nanti buru-buru kan"

"Hmm, yaudah deh kak, aku mau telpon Ibu"

"Okey"

Saluran telpon pun di putusy oleh Alza. Sebelum menelpon Ibu nya, ia diam sejenak.

"Ayo Alza bisa yo" Gumam nya.

Ia menarik nafas dalam-dalam, lalu menelpon Ibu nya.

"Hallo, Assalamualaikum bu"

"Waalaikumsalam, Nak, kenapa?"

"Ibu, lagi ngapain? sibuk ya?"

"Nda, ini Ibu lagi duduk-duduk aja sambil nonton tv"

"Ouhh, bapak mana, Bu?"

"Ini di samping, lagi baca koran"

"Ohh yah..."

"Iya, kamu ada apa nelpon sayang?"

"Hmm...begini Bu, Alza mau ngomong sesuatu"

"Mau ngomong apa, Nak?"

"Kenalan Alza ada yang mau ketemu sama Ibu dan Bapak"

"Siapa? pacar kamu?"

"Pacar? sejak kapan kamu punya pacar?!" Bapak Alza.

"Bukan pacar Alza, Bu, Pak"

"Terus siapa?"

"A-ada deh pokoknya, nanti kalau Alza kesana, Alza kabarin"

"Kamu jangan bawa orang yang aneh-aneh ya, Ibu gak suka yang macem-macem"

"Nggak macem-macem kok, Bu"

"Ya sudah, Ibu tunggu kabarnya yo.."

"Iya, Bu"

"Dia udah dekat sama kamu? ada hubungan?"

"Gak ada hubungan apa-apa, Bu, tapi..."

"Tapi..??"

"Sebenarnya dia itu Ay-"

Saluran telpon tiba-tiba saja terputus.

"Mati lampu.." Alza melihat kipas angin yang tiba-tiba saja mati sendiri. Ternyata, listrik sedang padam dan sinyal jaringan pun menjadi jelek.

Merried with DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang