BAB 49

3.1K 136 1
                                    

Javas sedang latihan menembak seorang diri. Ia membidik salah satu papan target yang disediakan disana.

Beberapa kali ia mengenai papan target disana, ia membidiknya dengan tenang dan konsentrasi.

Biasanya, Javas latihan menembak bersama seorang Andra, dikarnakan atasannya itu sedang cuti alhasil ia latihan sendiri.

Tiba-tiba terlintas di pikiran Javas paras wajah Vira yang cantik. Akhir-akhir ini ia terus-terusan memikirkan Vira, entah ada apa dengan dirinya.

"Javas" Seseorang menepuk pundaknya.

Javas sontak menoleh kebelakang.

"Vira?!" Javas membulatkan matanya, ia terkejut dengan apa yang ia lihat saat ini. Ia mematung sejenak. Dalam pikirnya, bagaimana bisa Vira berada di sini.

"Vira?" Ema menatap wajah Javas dengan heran.

Javas menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ini aku Ema"

Javas menatap kembali seorang wanita yang berdiri di depannya saat ini.

"O-oh Ema" Javas.

"Yehh Vira siapa?" Tanya Ema penasaran.

"Ada, temen ku" Jawab Javas seraya memasang peluru kedalam pistol yang ia pegang.

"Temen apa temen nih..." Goda Ema.

"Temen lah" Javas.

"Ntar tiba-tiba juga nikah kaya Pak Devandra" Ema.

Javas hanya tersenyum. Sebelum melanjutkan kembali aktivitas nya yang sempat tertunda, ia penasaran atas keperluan Ema menemui dirinya.

"Ga ada sih, cuma nyamperin doang tadi pas lewat ga sengaja liat kamu di sini" Jawab Ema.

"Challange yok" Ucap Javas.

"Challenge apa? tiba-tiba banget" Tanya Ema.

"Kalau kamu bisa nembak pas di titik tengah papan itu, aku bakal traktir kamu di Mc'donalds, dan sebaliknya kalau aku yang menang, kamu yg traktir aku, gimana?" Ujarnya.

Ema nampak memikirkan jawabannya, "ehm, oke deal!!"

"Oke deal ya"

"Iya Javas"

"Yok kita mulai"

"Oyy" Panggil seseorang.

Javas dan Ema sontak menoleh kearah sumber suara. Itu adalah Aufa. Ia berjalan mendekati mereka berdua.

"Hihh ni curut ganggu aja" -Batin Ema.

"Nah mumpung ada Aufa nih, biar adil liatin kita ya" Javas.

"Hah maksudnya gimana?" Aufa mengerutkan keningnya.

"Kami lagi challange, harus bisa bidik tepat di titik tengah yang ada dipapan terget itu, tolong kamu perhatiin ya siapa pemenangnya"

"Ohh, oke siap"

Javas dan Ema pun mengambil posisi masing-masing, mereka bersiap untuk meluncurkan peluru mengenai titik tengah yang berada dipapan target.

"Satu...dua...ya!" Aufa.

*DOR!!

Mereka menarik pelatuk secara bersamaan.

Aufa pun melihat satu persatu papan target itu. Ia melihat papan target Ema terlebih dahulu karna berada dekat dengannya. Lalu melihat milik Javas.

Peluru milik Ema sedikit melesat dari titik tengah. Sementara milik Javas tepat sasaran, titik tengah itu bolong sempurna karna ulah peluru Javas.

Merried with DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang