BAB 16

5.9K 195 0
                                    

Andra menginap dirumah Alza malam ini, ia tidur di kamar yang sering di tempati oleh Ibu nya jika menginap. Sementara Alza berada di kamar miliknya sendiri

Alza berbaring sembari memikirkan ucapan Andra tadi. Ucapannya persis seperti di mimpi nya beberapa hari yang lalu.

Detak jantungnya sedari tadi tidak ada stabil, berdegup kencang, hati nya juga terasa tidak tenang dan gelisah. Ia harus menjawab apa, sementara ia belum siap menikah, namun di sisi lain ia juga menyukai sosok Andra tersebut.

Alza sudah tahu sedikit tentang sifat yang di miliki oleh Andra, belum sepenuhnya.

Alza mengelus dada nya, berusaha untuk menenangkan hati nya. Ini pertama kali bagi nya seseorang mengajaknya menikah.

Ia masih bingung harus menghadapi Andra bagaimana nanti nya.

"Kira-kira Ibu bakalan setuju gak ya?"

Alza memikirkan bagaimana tanggapan Ibu nya jika ia menikah dengan seorang duda anak satu.

"aargh.." Alza menutup wajahnya dengan bantal.

~~~~

Pagi hari pun tiba, Alza sedang berada di dapur untuk membuat sarapan pagi.

Sementara Andra berada di luar, menunggu kedatangan temannya yang membawa ban baru untuk mengganti ban mobilnya yang bocor.

Alza membuat roti panggang dengan isi telur dan kornet.

"Mas Andra, makan dulu" Alza datang dengan membawa piring berisikan roti panggang yang ia buat dengan segelas susu.

"Ini Mas, pagi-pagi gak boleh minum kopi, jadi saya buatkan susu aja" ucap Alza.

"Terimakasih" Andra.

"Iya, Mas"

Alza dan Andra duduk di kursi teras rumah.

Ada beberapa tetangga yang lewat, rombongan Ibu-Ibu. Mereka melihat Alza yang sedang mengobrol dengan seorang laki-laki, mereka tak pernah sama sekali melihat laki-laki itu.

"Eh liat tuh, Alza mulai bawa cowo ya"

"Apa bakalan nyebar undang nih"

"Bisa jadi, Bu, kerjaan dia memang nya apa sih? Dapat cowonya yang ganteng besar gitu pula"

"Ga tau juga, Bu, Jum'at sampai minggu saya selalu liat dia, tapi kalau hari lain ngk ada"

"Penasaran saya"

Tak lama, teman Andra yang bernama Fahmy pun datang.

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

"Eh, Alza, ngapain di sini?" Fahmy.

"Ini rumah saya, Mas" Jawaban Alza membuat Andra merasa cemburu saat ia memanggil "Mas" kepada Fahmy.

"Ohh, jadi ini alamat rumah mu, bisa dong sesekali main kesini hahaha" Mata Fahmy melirik-lirik kearah Andra, ia seperti sengaja mengatakan itu untuk memanas-manaskan Andra.

"Lama banget" Andra berjalan lebih dulu, ia pergi jalan kaki.

"Woii tunggu, naik mobil aja" Fahmy mengejarnya dengan mobil.

Alza menggeleng-gelengkan kepalanya, lucu sekali duda satu itu.

~~~~

Vira sedang melakukan nail art di sebuah tempat langganannya.

"Bagus banget" Puji Vira.

"Iya dongg, siapa dulu" Syifa.

Vira memandangi kuku nya yang telah di hiasi dengan permanen.

Merried with DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang