BAB 30

5.3K 184 3
                                    

Pagi hari pun tiba. Alza sedang merias wajahnya di depan cermin. Ia sudah rapi menggunakan gaun yang ia beli kemarin bersama dengan Vira.

Ia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya perlahan. Ia mencoba menenangkan hati dan pikirannya. Alza sedang gugup dan gelisah.

Ia menatap pantulan diri nya di cermin. Ini pertama kalinya bagi nya mengenalkan seorang laki-laki kepada Bapaknya.

"Huh, ayo bisa Alza" Alza meyakinkan diri nya sendiri.

"Pak, ini calon menantu Bapak"

"Aaghh ahahaha" Alza mencoba berlatih untuk bertemu dengan Bapaknya nanti.

"Pak, ini Mas Andra, orang yang Alza cintai"

"Huhhh, apa sih, duh gimana ya ngomongnya"

Alza mengelus dada nya, ia berharap semua ini berjalan dengan lancar tanpa ada nya konflik.

Ia tersenyum memandangi dirinya sendiri.

Tak lama kemudian, seseorang mengetuk pintu rumah Alza dan terdengar suara berat Andra memanggil namanya.

Alza segera keluar dari dalam kamarnya dan membukakan pintu untuk Andra.

Andra diam melihat Alza dari ujung kaki hingga kepala. Wanita itu terlihat begitu cantik hari ini menggunakan gaun yang baru ia beli. Senyumnya Andra merekah menatap wajah Alza.

Sementara Andra, ia menggunakan baju seragam pdh miliknya.

(Contoh seragam pdh yang Andra pakai)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Contoh seragam pdh yang Andra pakai)

Andra tak sendirian, ada Ibu dan Ayah nya juga yang turut ikut serta.
Devansa dimana? Devansa sedang bersekolah, dan dia tinggal bersama Bi Mina dirumah.

"MasyaAllah cantiknya calon menantu Ibu" Puji Bu Laras.

Alza tersipu malu, "aamiin, Bu, terimakasih"

"Yaudah, ayo kita jalan" Bu Laras.

Mereka semua pun masuk kedalam mobil dan pergi menuju kediaman orang tua Alza yang berada di Kemang.

~~~~~

Setelah menempuh jalan yang jauh. Kini mereka pun sampai di tempat tunjuan. Alza berjalan lebih dulu memasuki perkarangan rumah.

Rumah kayu itu tampak kuno, ukurannya cukup besar, perkarangan rumah nya juga luas di penuhi dengan tanaman-tanaman bunga dan buah-buahan. Seperti pohon rambutan, pohon mangga, pohon kelengkeng dan pohon belimbing.

"Assalamualaikum" Alza mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam" Saut seseorang dari dalam.

Pintu terbuka, menampilkan sosok seorang wanita paruh baya, yaitu Ibu Alza.

Merried with DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang