BAB 7

6.4K 219 0
                                    

Kini mereka sedang berada di perjalanan menuju rumah. Ibu Devandra ikut dengan mobil Javas.

Alza duduk di depan, di samping Javas. Alza yang pinta, karna ia tak ingin menganggap teman Pak Devandra itu sebagai supir.
Sementara Devansa duduk di belakang bersama Oma nya.

Selama perjalanan, keheningan mengisi mobil itu. Tidak ada yang berbicara sama sekali. Devansa sedang tidur dengan kepalanya yang berbaring di pangkuan sang Nenek.

Beberapa menit berlalu, mereka pun sampai dirumah.

Bi Mina buru-buru membuka pintu, ia mendapatkan kabar dari Alza tadi bahwa mereka berdua di serempet motor.

Javas menggendong tubuh Devansa menuju kamarnya.

"Astaghfirullah, Mbak Alza, gimana ceritanya kok bisa di serempet orang? ayo, ayo istirahat saya bantu" Bi Mina menggenggam lengan Alza.

"Saya luka biasa aja kok, Bi" Alza tersenyum.

"Eh, ada Ibu Laras ternyata, silahkan masuk Bu" Bi Mina.

"Apa kabar, Bi Mina?" Sapa Ibu Laras.

Flaraskar Nerwi Danuarta adalah nama Ibunda Devandra.

"Alhamdulillah, baik, Bu. Kalau Ibu bagaimana?" Jawab Bi Mina kembali bertanya.

"Syukur alhamdulillah saya juga baik, Bi. Lama nda ketemu" Bu Laras.

"Iya, Bu" Bi Mina.

Bi Mina dan Bu Laras sudah saling kenal 10 tahun lamanya, mereka sudah seperti teman dekat bahkan juga sudah seperti keluarga.

Ibu Laras dan Bi Mina duduk di sofa, bersama dengan Alza dan Javas.

"Ohiya, nama kamu siapa?" Tanya Bu Laras kepada Alza.

"Nama saya Alzaskia Arsyad, Bu, panggil saja Alza" Jawab Alza dengan sopan.

"Namanya cantik, sama seperti orang nya" Ibu Laras tersenyum kearahnya. "Nama saya Laras, Ibu Devandra" lanjutnya memperkenalkan diri.

"Saya minta maaf atas kejadian hari ini, Bu" Alza merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, itu bukan salah kamu, Javas kan sudah menjelaskannya tadi" Bu Laras.

Alza menggenggam kedua tangannya dengan erat.

"Jangan merasa bersalah begitu, Devansa kan nda kenapa-kenapa" Ibu Laras meraih tangan Alza.

"Iya, Bu" Alza.

"Permisi, maaf, Bu. Saya pamit pulang" Javas berdiri dan membungkukkan tubuhnya sedikit sebelum pergi, tanda penghormatan.

"Hati-hati di jalan Javas" Bu Laras.

"Siap, Bu, permisi" Javas pun pergi.

"Saya ingin tau perkembangan Devansa bermain piano" Ujar Bu Laras.

"Devansa sudah mahir main piano nya, Bu, dia rajin berlatih" Saut Bi Mina.

"Bagus dongg. Tolong kamu didik ya Devansa" Bu Laras mengelus pelan lengan Alza.

"Iya, Bu" Alza tersenyum.

"Kamu masih single ya?" Tanya Bu Laras.

"Iya, Bu"

"Belum punya pacar berarti?"

"Belum, Bu"

"Umur kamu berapa?"

"22 tahun, Bu"

"Pas dong"

"Pas gimana ya, Bu?"

"Kenapa kamu gak pacaran sama Devandra aja?"

Merried with DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang