Mereka melanjutkan perjalanan mengelilingi pasar malam.
"Ayah, Devan mau itu" Devansa menunjuk stan yang menjual permen kapas.
"Yok" Andra dan Devan pergi kesana, sementara Alza menunggu bersama Vira dan Javas.
"Vira!" Panggil Syifa berteriak.
Vira menoleh ke sumber suara.
"Udah lega?" Vira.
"Udah hehe" Syifa.
"Paksa aja terus"
"Iyee"
"Gimana kerjaan mu Fa? lancar?" Tanya Alza.
"Alhamdulillah lancar, Za, kalau kamu gimana?" Jawab Syifa kembali bertanya.
"Alhamdulillah lancar juga kok" Alza.
"Udah lama kita gak ketemu, kapan-kapan bisa lah kita adain reuni" Syifa.
"Boleh juga"
Syifa menyadari sosok pria yang berdiri di samping Vira. "Ini siapa?" Tanya nya.
"Dia-"
"Nama saya Javas"
Baru saja Vira ingin menjawab, Javas lebih dulu membuka suara.
"Ouh yaa" Syifa.
Andra dan Devansa pun datang.
"Eum kaya nya enak ni" Ucap Alza.
"Hehehe enak, Bund" Devansa.
Alza tersenyum.
Kini Syifa bertanya-tanya, siapa lagi Pria satu ini dan anak kecil itu.
"Ini anak murid ku, dan ini Ayah nya" Ujar Alza kepada Syifa.
Syifa ber-oh ria seraya mengangguk.
"Haii ganteng, nama kamu siapa?" Syifa bertanya kepada Devansa.
"Devansa Allan Danuarta, panggil aja Devansa" Jawab Devansa dengan wajah menggemaskan.
"Ya ampun, kamu lucu banget sih, pasti Mamah kamu cantik" Syifa memegang kedua pipi Devansa.
"Devansa gak punya Mamah" Devansa.
"Eh..??"
"Devansa punya Bunda" Devansa menatap kearah Alza.
Wajah Syifa shock dan penuh dengan kebingungan. Ia menyerngit.
"Panjang deh ceritanya pokonya" Vira.
"Alza udah nikah?" Syifa.
"Bu-bukan begitu" Alza.
"Udah, nanti aku ceritain" Vira memegang bahu Syifa.
Syifa hanya mengangguk.
"Gw pulang duluan ya, kasian anabul gw belum makan dirumah, pasti nungguin" Ucap Syifa.
"Yaudah, hati-hati di jalan yaa"
"Iya, bye"
Kini mereka berlima duduk di kursi yang memang di sediakan disana.
Alza menatap langit yang berwarna hitam kelabu, bulan sabit terlihat bersama bintang-bintang yang bersinar terang disana menghiasi langit malam.
Andra menatapnya sembari tersenyum.
"Haus" Vira.
"Mau minum? bentar" Javas pergi.
Vira menatap punggungnya lalu beralih ke lain. Tak sengaja ia menoleh kearah Andra yang sedang menatap Alza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merried with Duda
Romance"Ada perlu apa ya?" Tanya Bapak Alza memulai pembicaraan. "Izin kan saya memperkenalkan diri, Pak" Andra bangkit berdiri. "Nama saya Devandra Agaskar Danuarta, saya seorang perwira TNI angkatan udara berpangkat kapten, umur saya 31 tahun" "Dan in...