BAB 31

4.6K 167 3
                                    

Mereka makan siang dirumah Alza. Bu Rena sudah memasak banyak hari ini. Mereka semua sudah berada di meja makan.

"Silahkan di nikmati" Bu Rena.

"Iya Bu terimakasih banyak, maaf merepotkan" ucap Andra.

"Nda merepotkan sama sekali kok" Bu Rena.

"Ayo silahkan dimakan" Pak Adnan.

Mereka mencicipi masakan Bu Rena itu.

"Ini enak sekali masakannya Bu" Puji Bu Laras.

Senyuman terpancar di wajah Bu Rena, "terimakasih, Bu"

Andra pun juga terlihat menikmati makanan itu.

"Silahkan nambah lagi Nak Andra" Bu Rena menyodorkan bakul nasi kepada Andra.

"Iya, Bu" Andra menerima bakul nasi itu, ia menaruh sedikit nasi di piringnya, ia tak enak hati ingin menolak. Namun sebenarnya ia memang belum kenyang.

"Jangan malu-malu, Mas, ini tambah lagi" Alza menaruh sepotong ayam bumbu kari di piring Andra.

"Mas kenyang" Bisik Andra kepada Alza yang duduk di sebelahnya.

Alza tertawa kecil, "boong" sautnya juga berbisik.

"Ehem, ngapain sih bisik-bisik berdua" Bu Laras.

Mereka pun lanjut memakan makanan itu sampai habis.

"Mari saya bantu cuci piring" Bu Laras membantu mengangkat sisa-sisa piring menuju wastafel.

"Tidak perlu repot-repot, Bu, biar saya saja yang cuci piringnya" Alza.

"Udah gakpapa, biar saya bantu ya" Bu Laras.

"Iya, Bu, biar saya dan Alza saja yang cuci piringnya" Bu Rena merasa tidak enak hati jika tamu ikut membereskan ini dan itu.

"Gak apa-apa, Bu, ayo saya bantu basuh piringnya" Bu Laras tetap memaksa ingin membantu.

Bu Rena mengalah, mereka bertiga pun mencuci piring bersama.

~~~~

Andra duduk di ruang tamu bersama Bapak Alza dan Ayah nya. Mereka asik mengobrol tentang sepak bola.

"Kemarin saya kirain Indonesia kalah, eh ternyata di balas 6 - 1" Pak Adnan.

"Iya, Pak, saya di awal saja sudah frustasi, dan nyata nya Indonesia cetak gol paling banyak" Pak Daren.

"Yang lucu itu, Laos malah gol bunuh diri" Andra.

"Hahaha iya itu, kesalahan mereka sendiri"

"Bangga sama Indonesia"

"Pemainnya masih muda-muda ya Pak, tinggi nya mungkin hampir setara sama saya" Andra.

"Iya bisa jadi, tinggi kamu berapa?" Tanya Pak Adnan.

"Tinggi saya 188 centi Pak" Jawab Andra.

"Wah tinggi ya, saya aja 170 centi. Pak Daren juga keliatannya tinggi, menurun ke Andra pasti"

"Haha kurang lebih aja Pak, tinggi saya 178 centi aja kok" Pak Daren.

"Tinggi itu Pak, saya pendek begini, jadi nurun ke anak saya, liat aja Alza"

"Haha, tidak masalah itu Pak"

Merried with DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang