BAB 10

7.1K 236 1
                                    

Hari yang di tunggu-tunggu pun tiba, Alza bersama Devansa pergi menuju lapangan basket, tempat tanding Devandra. Mereka pergi bersama Javas.

Javas ikut serta dalam pertandingan itu, namun Pak Devandra menyuruh ia untuk jalan lebih awal menjemput Anaknya dan Alza.

"Ehh anu...hm" Alza bingung ingin memanggil Javas apa.

"Panggil saja nama, saya masih muda" Ujar Javas sembari terkekeh.

"Oh hehe, bisa jemput teman saya gak? searah aja kok, nanti belok kiri di perempatan sana, rumahnya barisan paling depan sebelah kanan" Pinta Alza.

"Boleh kok" Javas menerima.

"Terimakasih, maaf merepotkan" Alza.

"No problem" Javas.

"Bunda liat, ada Marsha" Tunjuk Devansa saat ia melihat badut jalanan dengan kostum Marsha and the Bear yang sedang berdiri di samping lampu lalu lintas.

"Lucu ya" Saut Alza.

Marsha itu pun mendekati satu persatu mobil yang sedang berhenti di lampu merah, salah satunya mobil Javas.

Alza menurunkan kaca mobil itu supaya Devansa bisa melihat lebih jelas.

Marsha itu melambai-lambaikan tangannya kearah Devansa, Devansa tersenyum gemas.

"Nih, kasih ke Marsha nya" Alza memberikan uang senilai Rp. 10.000 kepada Devansa.

Devansa pun memasukkan uang itu kedalam kotak yang badut jalanan itu pegang.

Lampu lalu lintas pun berubah hijau, semuanya melanjutkan perjalanan. Devansa melambaikan tangannya tanda perpisahan.

Seperti yang di pinta oleh Alza, mereka belok ke kiri untuk menjemput temannya Alza, Vira.

Alza turun sendirian dari dalam mobil, ia berjalan menyusuri perkarangan rumah yang lumayan luas dengan di bentengi pagar.

Alza menekan bell rumah Vira.

"Vira!" Panggil Alza.

"Viraaaa"

"YAAA SEBENTAR" Saut Vira yang tak kalah nyaring, sampai Javas pun mendengarnya dari dalam mobil.

"Busett, habis nelan toa tu cewek??" -Batin Javas.

Pintu terbuka, menampilkan Vira yang sudah rapi dan cantik paripurna menggunakan kacamata hitam.

"Yok, aku siap berburu para Taruna-taruna muda" Ucap Vira.

Alza hanya melongo melihat temannya itu, tidak usah di bicarakan lagi, style Vira memang berkelas karna dia terlahir di keluarga kaya raya.

"Ayo, apa lagi? nunggu siapa??" Vira jalan lebih dulu setelah mengunci pintu rumahnya.

"Iya kanjeng ratu" Alza.

Dari kejauhan Javas menatap Vira yang terlihat sangat cantik hari ini. Hatinya sedikit tergoyahkan.

"Naik mobil? tumben" Vira melihat mobil fourtuner berwarna super white yang terparkir di depan pintu gerbang.

"Iya, mobil Javas" Bisik Alza.

"Hah, siapa? Javas?" Vira mengerutkan keningnya.

"Yang haritu berantem sama kamu di rumah sakit" Alza.

"Ohhh, kok dia yang jemput sih?!"

"Ntah, disuruh sama atasannya kali"

"Bunda! ayo!" Teriak Devansa dari kaca mobil.

Merried with DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang