BAB 18

5.7K 188 5
                                    

"Ayah, ayo!" Teriak Devansa dari depan pintu kamar.

"Sebentar" Saut Andra.

Devansa sudah sebal, ia menunggu Ayah nya sedari tadi tapi tidak keluar-keluar juga.

Sebenarnya Andra sedang bingung memakai baju apa. Dari tadi ia hanya bolak-balik bercermin melihat pakai-pakainnya di lemari.

"Hmm"

Karena sudah lelah, alhasil Andra memakai baju dinas nya.

"Ayah lama" Wajah Devansa tampak bete.

"Maaf-maaf" Andra mengelus kepala anaknya.

"Um ada yang kurang, Yah" Devansa menatap Ayah nya itu dengan seksama.

"Apa?" Andra bingung.

"Topi Ayah mana?"

"Topi?? Oh, baret? gak usah di pake" Andra.

Devansa hanya mengangguk.

"Yok, kita jemput Bunda du- Kak Alza dulu" Lagi-lagi Andra keceplosan memanggil Alza dengan sebutan Bunda.

"Bi, kami mau ke pasar malam dulu" Ucap Andra.

"Iya, Pak" Bi Mina.

"Dadah Bibi" Devansa melambaikan tangannya.

"Dadah, hati-hati ya" Bi Mina membalas lambaiannya.

Andra dan Devansa pun pergi, mereka pergi kerumah Alza.

~~~~

Alza sudah siap dengan menggunakan gaun cantik berwarna mocca, di padukan dengan hijab berwarna nude yang sudah tertara rapi.

Alza hanya tinggal menunggu kedatangan Andra dan Devansa.

Tak lama, suara mobil terdengar di depan rumah. Alza pun segera bergegas membuka kan pintu.

"Bunda!" Devansa.

"Haii, sayang" Alza.

Andra bersandar di pintu mobil, ia tersenyum menatap kecantikan Alza malam ini. Ia nampak berseri.

"Ayo, Bunda" Devansa menarik tangan Alza.

Andra membuka kan pintu mobil untuk Alza, ia duduk di depan sementara Devansa duduk di belakang.

"Bunda cantik banget malam ini" Puji Devansa.

Isi hati Andra pun terwakilkan.

"Ohya? masyaAllah, aamiin" Alza.

Andra diam-diam tersenyum sembari mencuri-curi pandang.

Kini mereka pun sampai di pasar malam.

"Bunda, Ayah, ayo cepat!" Devansa tidak sabar.

"Sama Kak Alza dulu yo, Ayah Devan mau parkir mobil" Alza mengulurkan tangannya dan di sambut oleh Devansa untuk menggenggam nya.

Andra datang, "Ayo"

Mereka bertiga pun masuk, melihat-lihat wahana yang ada disana.

Pandangan orang-orang selalu tertuju kearah Andra karna ia memakai baju dinas nya.

"Abdi negara ganteng banget, tinggi lagi"
"Iya, kira-kira itu sodara nya atau istrinya ya?"
"Gak tau, kapan ya punya pasangan TNI gitu"

Ucap orang-orang disana.

"Ayah, mau naik itu" Devansa menunjuk wahana bianglala. Wahana itu sangat besar, berbeda dengan ukuran yang biasanya.

"Ayo" Andra.

Merried with DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang