18 - Juli - 2024
Hari pernikahan Andra dan Alza tiba. Akad nikah dilaksanakan pada pukul 09.00 di rumah Andra, sementara resepsinya akan berlangsung digedung yang telah Andra sewakan.
"Bunda cantik banget" Ucap Devansa.
"Terimakasih, sayang" Alza.
Alza sudah siap mengenakan baju kebaya yang ia beli bersama Bu Laras dibutik Bu Hanif. Begitu pula dengan Andra, ia mengenakan baju jas.
Alza berada didalam kamar bersama Ibu Rena, Andra dan Devansa.
Tatapan Andra terkunci kearah Alza saat ini, ia tidak bisa berkata apa-apa lagi, wanita cantik ini akan menjadi pendamping hidupnya.
"Cantik sekali ya Alza sampai Nak Andra pandangin terus begitu" Celetuk Bu Rena.
"Ehh...hehe iya, Bu" Andra salah tingkah.
"Andra, ayo turun" Panggil Pak Daren.
"Iya, Yah, saya permisi Bu" Ucap Andra sebelum keluar dari dalam kamar.
"Santai aja ya jangan gugup" Bu Rena.
"Iya, Bu, ayo Devansa" Andra dan Devansa pergi bersama Ayah nya.
Kini hanya tersisa anak dan ibu didalam kamar itu
Ibu Rena duduk disebelah Alza, diatas sofa yang telah disediakan.
Bu Rena menatap anaknya itu tanpa berpaling kearah manapun. "Alza, cantiknya Ibu" Mata Bu Rena berkaca-kaca.
"Iya Bu??" Alza menatap Ibunya itu.
Bu Rena tersenyum seraya meraih tangan Alza dan mengelus punggung tangannya dengan lembut.
"Ibu senang sekaligus haru, sayang. Ibu gak nyangka, anak bungsu Ibu ini akan menikah dan menjadi istri orang" Air mata Bu Rena tumpah. Bukan menangis sedih, melainkan menangis haru karna melihat anak bungsunya ini tak lama lagi akan menjadi istri orang.
Alza ikut menangis saat melihat ibunya berlinang air mata.
"Alza ingat pesan Ibu yh, nurut sama suami jangan membantah, kalau ada masalah selesaikan baik-baik ya, kalau ada apa-apa jangan sungkan minta tolong sama Ibu Bapak atau sama Kak Yuli. Cintai Andra sebagaimana dia mencintai mu"
"Iya, Bu, insyaAllah Alza janji bakalan ingat pesan Ibu" Jawab Alza dengan suara yang bergetar seraya menundukkan kepalanya.
"Ibu turut bahagia, Sayang" Bu Rena mengelus kepala Alza dengan lembut.
"Semoga keluarga Alza selalu dilindungi oleh Allah swt, jangan lupa selalu berdoa dan bersujud ya, Sayang"
"Iya, Bu, Alza janji" Alza memeluk Ibunya dan dibalas oleh Bu Rena.
"Udah jangan nangis ya, nanti luntur make up nya hahaha" Bu Rena.
"Hehe iya, Bu, ibu jugaa" Alza menghapus air matanya dengan tissue.
~~~~~
Acara pun dimulai, di awali dengan pembacaan doa. Setelah itu pembacaan ijab kabul.
"Sudah siap?" Tanya penghulu kepada Andra.
"Bismillah, sudah Pak" Jawab Andra.
"Silahkan dijabat tangan calon mertua Anda"
Andra menjabat tangan Pak Adnan, dengan berdoa didalam hati supaya diberikkan kelancaran dan dihilangkan rasa gugupnya. Andra menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merried with Duda
Romance"Ada perlu apa ya?" Tanya Bapak Alza memulai pembicaraan. "Izin kan saya memperkenalkan diri, Pak" Andra bangkit berdiri. "Nama saya Devandra Agaskar Danuarta, saya seorang perwira TNI angkatan udara berpangkat kapten, umur saya 31 tahun" "Dan in...