1. Encounter

4.3K 110 1
                                    

Salsa Mawardi
23 Tahun
Freshgraduate

Bian Yuditama
27 Tahun
CFO Yuditama Group

Wa
Salsa : Om saya sudah di depan
Yuditama : Masuk aja Sal
Salsa : Saya ga enak om, apalagi ini pertama kalinya
Yuditama : Udah gapapa kok, semua orang rumah udah kenal kamu

Dengan Langkah ragu Salsa masuk ke rumah mewah keluarga Yuditama. Benar saja tanpa ada pertanyaan satpam langsung membukakan gerbang, seorang Wanita 40-an langsung menuntunnya masuk sepertinya ia adalah pramuwisma di rumah ini. Ternyata tujuannya adalah Meja makan keluarga Yuditama.

"Siang om" sapa Salsa dengan sedikit menunduk, yang membuat semua mata tertuju padanya

"eh, ayo duduk sal" Respon seorang Wanita cantik nan ramah yang langsung menarik kursi untuk didudukinya

"eh, gapapa tante gak perlu repot repot tante"

Suasana canggung langsung tercipta sesaat setelah Salsa duduk dan bergabung di meja makan keluarga itu. Hampir sejam mereka habiskan untuk menikmati hidangan dengan pembicaraan santai dengan berbagai topik. Dihidangkannya makanan penutup sepertinya menjadi sekat untuk masuk ke mode serius.

"Sal, maksud saya mengundang kamu makan malam untuk menyampaikan kalau kami sudah mengatur pernikahan kamu dengan Bian dan akan dilaksanakan bulan depan. Dengan tidak mengurangi rasa hormat dan sayang om dan teante terhadap kamu, om dan tante mau dalam sebulan kedepan kamu bersedia melakukan pendekatan sama Bian. Om tau pernikahan ini bukan pernikahan yang kalian harapkan, tapi om sangat berharap kalian tetap menganggap pernikahan ini sakral."

Tidak ada tanggapan ataupun sanggahan dari Bian maupun Salsa, ya mereka sudah mengetahui rencana ini dari jauh hari, tepatnya 6 bulan setelah orang tua Salsa dinyatakan meninggal saat kecelakaan Pesawat 10 tahun lalu.

***

"Boleh saya nyalain musiknya? K kak? B Bian?" ragu Salsa atas panggilannya untuk lelaki dingin dan galak dibalik kemudi.

Hening

Karena tak ada jawaban dari sang pemilik mobil, Salsa tak berani untuk melakukan apapun. Hingga ia tertidur.

"Bangun, turun." Hentak Bian di bahu Salsa dengan kasar

"Kasar banget sih, kamu kalau gak setuju ama pernikahannya ngomong, biar ga terjadi, jangan saya yang kamu galakin." Mood Salsa benar benar jelek sebab kelakuan Bian. Salsa berjalan masuk ke butik tempat mereka melakukan fitting baju tanpa menunggu respon Bian.

"Saya pulang sendiri aja"

"Gak ada ya, Kamu ikut saya"

"Saya naik ojol aja"

Bian langsung menarik tangan Salsa untuk masuk mobilnya, dan pintu mobil ditutupnya dengan kasar hingga badan mobil terhentak.

"Oh tuhan, Kenapa aku harus menikahi laki laki dingin, galak, egois dan tak berhati seperti dia" batin Salsa.

"Kamu kalau mau ikutin kemauan kamu sendiri, jangan di depan orang tuaku."

"Oh tadi, karena ada mama?."Guman Salsa

"Tante, bukan mama. Dia mama saya bukan mama kamu."

"tapi, mama sendiri yang menyuruhku memanggilnya mama."

"Di depan yang lain silahkan, di depan saya jangan, Saya gak sudi."

Sepanjang perjalanan dihabiskan dengan keheningan. Penolakan Bian membuat Salsa ragu melangkah maju untuk pernikahan mereka, namun Salsa tak punya kuasa untuk menolak. Kehidupan yang telah diberikan Yuditama dan Rianti menuntutnya untuk membalasa budi. 10 tahun lalu setelah kehilangan kedua orang tuanya Salsa dirawat oleh pasangan Yuditama tidak hanya materi tetapi seluruh lini hidupnya.

"Saya gak bisa anterin sampai rumah kamu. Saya turunin di halte depan. Saya ada urusan"

"Ini daerah mana saya gak tahu, boleh turunin saya di mall terdekat ?."

"Gak bisa, saya harus muter, Turun."

Suasana halte begitu sepi padahal waktu masih menunjukkan pukul tujuh malam. 20 menit sudah Salsa berjuang dengan berbagai aplikasi di smartphonenya untuk mencari ojol namun tak kunjung ia dapatkan, 2 kali ditolak karena jarak halte dan rumahnya yang jauh, 3 kali di cancel tanpa alasan hingga sampai sekarang apliaksi itu masih saja mencari driver. Usaha terakhirnya adalah menghubungi Naya sahabatnya.

WA
Salsa : Nay, boleh jemput gw disini gak ?
Salsa : Lokasi
Naya : Bjiir, jauh banget. Abis ngapain lu?
Salsa : Jemput dulu boleh gak?, gw sendiri banget mana sepi lagi. Takut gw.
Naya : Ntar, gw coba hubungi Aro ya, biar gw ada temennya.
Salsa : Buru Nay, sumpah gw takut.
Naya : Iya, ini gw langsung otewe ke Aro. Nay sebisa mungkin lu d tempat rame dan terang yaa.

Naya meminta Aro menjemputnya untuk segera menjemput Salsa, pikiran Naya menjalar kemana mana, Salsa sahabatnya bukanlah tipe cewek penakut dan manja sehingga Ketika Salsaa mengatakan dia takut berarti keadaannya sudah sangat menakutkan untuk cewek kebanyakan.

"Lu ngapain anjiir sendirian di daerah itu?"

"Gue diturunin ama Bian, dia ada urusan."

"Anjriit, tega amat tuh cowok. Lu yakin mau nikahin dia sal?."

"Salsa mau nikah?" Potong Aro

"Iya. Ama laki yg dia aja ga kenal. Dijodohin ama ayah angkatnya." Bukan Salsa yang menjawab melainkan Naya

"ga gentle banget tuh cowok, nurunin calonnya di jalan sepi." Kesel Aro

"aah sudahlah, gw bisa apa?." Kata Salsa tertunduk, meratapi hidupnya akan seperti apa nanti setelah menikah.

Sesampainya di Rumah, Salsa langsung membersihkan badan, setelah itu melemparkan tubuh ke Kasur queen size miliknya.Pikirannya tak pernah tenang semenjak seminggu lalu Yuditama memberitahukan waktu pernikahannya, sampai ia tak sadar kapan ia mulai terlelap.

Pagi ini Salsa sudahberkutat di dapur mini miliknya untuk membuat sarapan. Setelah ujian skripsinyadinyatakan lulus Salsa tak punya kegiatan rutin, tinggal menunggu jadwalwisuda. Berkat Yuditama Salsa tidak perlu pusing memikirkan harus bekerja Dimana, karena semuanya telah disediakan dandijamin oleh ayah angkatnya itu, inilah yang membuat Salsa tidak bisa menolak perjodohannya dengan Bian.

Lose and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang