3.Injured

1.4K 92 2
                                    

"Maaf maaf mas, saya ga sengaja." Ucap Salsa sambil menepuk bahu pria yang ditabraknya.

"Iya gapapa mba, kamu karyawan baru ya?." Tanya pria tersebut karena baru melihat wajah Salsa di Perusahaan ini.

Salsa bingung harus menjawab apa, dia tidak merasa dirinya sudah menjadi karyawan di kantor ini, dia tahu posisinya sebagai asisten Bian tapi, Bian yang tidak menganggapnya membuat Salsa ragu akan statusnya. Kalau ditanya jabatannya apa dia harus menjawab ia sebagai asisten bayangan ? aneh banget. Akhirnya Salsa hanya bisa mengaggukkan kepalanya penuh keraguan.

"Oalah, pantesan saya baru melihat mba, saya Dimas Kadiv Marketing, kamu dibagian apa ?."

Belum sempat menjawab, Salsa melihat Bian keluar dari ruangannya mata mereka Kembali bertemu, Bian kemudian berjalan berlawanan arah dari tempat Salsa berdiri. Tanpa memperdulikan pria yang berdiri di depannya Salsa sedikit berlari mengekori Bian yang ternyata berakhir di parkiran Perusahaan. Salsa meneriakkan nama Bian untuk menghentikannya, karena laki laki itu sudah siap menjalankan mobilnya. Namun, bukannya berhenti Bian malah melajukan kendaraannya keluar area Perusahaan. Salsa berusaha menghubungi Bian walaupun ia tau itu akan sia-sia karena tak mungkin di hiraukan oleh laki laki itu. Berjalan dengan menyeret Salsa masuk ke dalam ruangan Aro.

"Ro, lu masih lama ya ?." tanya Salsa lemas

"Iya nih, nyiapin data buat besok. Kenapa emang ?."

"Yaudah deh, gw pulang deluan ya." Kepasrahan terdengar jelas di nada Salsa

"Lu ama Bian kan ?." Aro memastikan Perempuan ini tidak pulang sendiri, pasalnya sekarang sudah hampir pukul sembilan malam

"engga, gw di tinggal."Jawab Salsa dengan mata berkaca-kaca

"seriusan lu ?." tanya Aro tidak percaya, pasalnya Aro mengenal Bian. Sahabat sekaligus bosnya itu memiliki Act Of Service diatas rata-rata jadi, tidak akan mungkin membiarkan Perempuan di sekelilingnya merana, terlebih status Salsa sebagai calonnya.

"Dia emang gitu ya ?, apa Cuma sama gw doang, se enggak suka itu keknya dia ama gw." Bulir air jatuh tak mampu lagi tertahan dari mata Salsa.

Aro terdiam, siapapun yang melihat kondisi Salsa sekarang pasti akan ikut pilu. Masih terpaku Aro seolah tak percaya Salsa yang sering menjadi topik perbincangan antara ia dan pacarnya terlihat berbeda sekarang. Dalam narasi Aro dan Naya Salsa adalah Wanita Tangguh mandiri yang seolah bisa melalui badai apa saja. Kondisinya sekarang cukup menjabarkan bagaimana Bian memperlakukannya.

"Dia Baik sal, penyayang, kamu belum dekat aja ama dia." Jawab Aro sambil berjalan ke arah Salsa mencoba untuk menenangkan Wanita itu.

"Udah dong, jangan nangis lagi. Lu bukan Salsa yang gue dan Naya kenal."

Salsa menghapus air matanya dan membuang nafas pendek, hari ini kedua kalinya ia melakukan itu.

"Yaudahlah gue deluan ya, lu semangat kerjanya. Naya butuh segera dihalalin biar gak direbut Kevin." Ucap Salsa sambil berlalu."

"Naik apa lu?"tanya Aro sedikit berteriak

"Ojol".

***

Mata sembab Salsa masih terpejam, namun sedari tadi hp nya terus saja berdering mengganggu kenyamanan tidurnya. Di tariknya hp itu secara malas, lalu diangkatnya telepon itu.

"Lu belum siap?" Suara laki-laki yang membuatnya kesal seharian kemarin terdengar sedikit membentak

Segera salsa bangun dan melihat jam di hp nya. Pukul 03.30, Bukannya kemarin kata dia jam 5 ya? batin salsa.

"Loh, bukannya jam 5 ya?" tanya salsa heran, membuat orang di Seberang telepon terdengar makin emosi

"Jam 5 berangkatnya, ya berarti lu harus siap dari sebelum jam itu dong. Gimana si?" Bentak Bian

Lose and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang