32. Escape

1.4K 103 11
                                    

Salsa menggeliat dalam pelukan Bian dan hampir membuat tubuhnya jatuh dari brankar, Bian terbangun dan refleks menarik tubuh istrinya membuat salsa berdesis menahan sakit karena tangan Bian menekan luka dipunggung salsa.

Tangan Bian merasakan perban salsa dan mendengar jelas desis kesakitan salsa hingga ia bangun dan melihat punggung istrinya. Baju salsa maish dipenuhi bercak darah ia belum sempat menggantinya semalam dan Perban yang menutupi luka salsa sedikit terbuka hingga membuat plester tak lagi bisa menempel kembali.

Bian yang panik menekan tombol untuk memanggil suster.

"Ada yang bisa saya bantu pak?"

"Sus tolong ini perban istri saya terbuka?"

Suster Anggis masih mematung mendengar ucapan Bian. "Istri? Apa dia salah dengar akibat kantuk ya?" Batin Anggis

"Suss, kok malah diam" Suara Bian sedikit meninggi melihat suster yang tidak bergeming

"eh iya pak, sebentar ya pak. Saya ambil peralatannya dulu pak."

"Adiknya cantik banget pak" Anggis membuka obrolan sambil menggunting baju salsa, karena salsa masih pulas dalam tidurnya.

"Adik saya? siapa?"

"Loh ini bukan adik pak bian?"

"Kata siapa dia adik saya? dia istri saya."

"Mba Reyza?"

"Kenapa Reyza?"

"Kata mba Reyza dia kekasih pak Bian, dan kata mba Salsa dia adik Pak Bian."

"Sat, Si Reyza masih belum nyerah juga"

"Trus kenapa mba Reyza dan Mba Salsa berselisih kalau Mba salsa istri pak Bian?"

"Maksud kamu?"

"Loh iya, Luka ini tuh karena mba Reyza ngedorong Mba salsa sampai menghantam sudut akrilik di lobby pak, makanya sampai sobek gini." Wajah Bian merah padam, lagi lagi Reyza berani melukai Salsa.

"Ini Istri saya sus sah secara agama dan Hukum." Bian mengakhiri perdebatan statusnya.

"Baik ini sudah selesai pak, saya pamit ya pak." Suster Anggis undur diri dengan rasa malu yang teramat sangat.

***

Hari ketiga Bian dirawat, kali ini salsa datang tepat waktu dan tidak ada drama yang dimulai oleh Reyza. Wajah Bian cemberut dengan hatinya yang gusar. Salsa yang masuk langsung menyapa Bian namun tidak ada tanggapan dari Bian dia masih sibuk dengan handphonenya.

"Malam mas, gimana perasaan kamu? udah enakan?" Salsa meletakkan barang bawaannya di sofa lalu menghampiri bian meletakkan tangannya di kening suaminya dan berpindah di dada bidang Bian, namun tak mendapati tanggapan dari Bian.

"Mas kamu kenapa? ada yang sakit? atau nutuh sesuatu?"

HENING

Tak mendapat tanggapan salsa meninggalkan Bian dan memilih untuk membersihkan dirinya. Salsa keluar dengan aura segar dan mendapati tatapan Bian yang terfokus padanya. Salsa hanya memandang sekilas lalu kembali membuang pandangannya.

"Kamu gimana sih sayang? aku nih lagi marah loh?" Kesal Bian yang marahnya tidak mendapat tanggapan dari salsa.

"Oalah, suamiku lagi marah ya? utututu.."

"ISShhh"

"Kenapa sih mas? marah kenapa? perasaan aku ga berbuat salah deh"

"Luka kamu gimana? masih sakit? Pagi tadi pulang sama siapa? kenapa pulang gak izin? Suaminya sakit ditinggal sendiri."

Lose and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang