37. Love

1.5K 91 7
                                    

Hari ini salsa maupun bian dinyatakan sudah boleh pulang. Mereka sudah bisa kembali beraktifitas dengan catatan yang sangat banyak untuk salsa. Setelah kepulangan Aro dan Naya mereka mendapat kunjungan oleh dokter dan mereka banyak konsultasi terkait kehamilan salsa.

"Salsa tidak boleh terlalu lelah, tolong makanannya di jaga ya, jangan yang pedas dan terlalu asam." Salsa termasuk ibu hamil yang kuat karena hingga saat ini salsa tidak mengalami proses mengidam yang kata orang orang sangat berat.

Bian dan salsa dijemput oleh pak Dandi. Mereka diantar ke rumah yang salsa tak kenali.

"Kita kemana mas? Ini rumah siapa?" Bian membuka pintu dan menuntun istrinya untuk turun dan memasuki rumah tersebut.

"Surpriseeee" Aro, Naya, Bi sum, Novia, Neyl bahkan Niskala hadir. Hanya Pak Yuditama yang absen hari ini.

Saat pintu terbuka Salsa limbung karena kaget, untung saja Bian dengan sigap menahan tubuh istrinya. Mereka bergantian memeluk dan mengucapkan selamat atas kehamilan salsa, Bian telah menyebarkan kabar bahagia itu ke seluruh kerabat terdekatnya dan sudah meminta Aro untuk mempersiapkan kejutan ini. Saat giliran Aro yang akan memeluk salsa Bian dengan sigap berdiri diantara keduanya dan menggantikan aro untuk memeluk salsa.

"Gak boleh meluk laki laki lain." Salsa dan Aro  hanya bisa tertawa melihat tingkah Bian.

"Iya deh iya, posesip amat lu."

"Emang kalau gw peluk Naya lu mau?"

"Ya enggalah,"

"Nah, makanya itu. Jangan coba coba."

Setelah prosesi pemberian selamat, mereka masuk ke dalam rumah yang masih asing buat salsa. Dekor meriah telah disiapkan dengan makanan yang sudah tersusun rapih dan siap untuk disantap.

Bian menyadari kebingungan dan raut penuh tanya salsa, lalu berbisik pada salsa

"Ini rumah kamu sayang." tepat di telinga salsa dan diakhiri dengan kecupan singkat di pipi salsa

Salsa menoleh saat mendapat perlakuan manis dari suaminya itu, namun pernyataan Bian belum menjawab rasa penasarannya. Bian menarik salsa ke halaman belakang rumah menjauh dari keramaian.

"Mas tau kamu bingung. Ini tuh kejutan dan hadiah dari mas buat kamu dan anak kita. Ini Rumah Kamu. Sengaja mas belum melakukan apapun masih bawaan dari arsiteknya, biar kamu bisa menumpahkan imajinasi kamu di rumah ini. Karena ini milik kamu sayang."

"Kok beli rumah lagi mas? yang kemarin?."

"Mas ga mau kamu terus overthinking karena chat Reyza sayang, jadi semuanya mas jual dan mas beli yang baru biar kamu juga nyaman di rumah."

"Semuanya? emang apa aja?"

"Rumah dan Apart. Apart barunya kita lihat nanti ya. Silahkan dekor rumah ini sesuai kenyamanan kamu. Bi Sum juga udah mas boyong kesini."

"Masss" Salsa memandangi Bian dengan lamat

"Kenapa?" Bian bingung dengan sikap istrinya ini

Tanpa aba aba salsa memeluk Bian dan berterimakasih berulang kali. Ia tidak menyangka kalau Bian akan sangat memikirkan perasaannya. Benar, Salsa menolak pulang saat itu dan memilih untuk tinggal di HoH karena chat dari Reyza. Ia merasa overthinking tiap kali beraktivitas di rumah maupun apart Bian yang lalu.

"Terimakasih ya mas"

"Sama sama sayang, Kita bangun semua dari awal ya."

Tak ada jawaban hanya anggukan yang Bian rasakan di dada bidangnya.

***

Setelah berbicara dan berpikir cukup panjang dan lama, hari ini Bian memilih kembali ke perusahaan dan bertekad akan meluruskan segala masalah perusahaan. Bian mengawali hari pertamanya dengan mengumpulkan seluruh karyawan di ruang rapat utama gedung Yuditama Group. Bian di serang dengan pertanyaan mengenai masa depan perusahaan dan masa depan mereka sebagai karyawan Yuditama Group. Namun, itu bukan pertanyaan sulit untuk dijawab Bian, tentu saja dengan kemampuan diatas rata ratanya pertanyaan pertanyaan menyindir, menjebak dan menyudutkan bisa ia jawab dengan tenang dan menohok.

Lose and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang