14.Luka Baru

1.2K 79 4
                                    

Malam ini salsa berada depan pintu apart Bian, sengaja ia pamit pulang lebih dulu pada Bian dengan menggunakan mamanya sebagai alasan. Bian yang lagi dalam mode marah tak memperdulikan salsa. 

Saat sedang menunggu Aro membalas pesannya untuk menanyakan password smartlock pintu Bian dari lift keluar seorang perempuan menghampiri salsa.

"Mba, cari Bian ya?" Tanya wanita itu

Salsa hanya diam memandangi wanita yang baru saja datang, ia memutar memorinya karena ia merasa pernah melihat wanita itu, namun ia lupa kapan dan dimana.

Merasa tak ada jawaban, wanita itu langsung membuka apart Bian dan mempersilahkan masuk.

"Ayok masuk mba, Saya Reyza pacar Bian." Reyza menjulurkan tangannya untuk bersalaman. Seketika salsa mengingat foto yang diperlihatkan siska saat di kantor.

"Saya salsa mba, Asisten Bian." Salsa yang masih kaget hanya bisa memperkenalkan diri sebagai Asisten dengan suara tertahan.

"Oalah, Bian belum info passwordnya ya, malu dia, passwordnya hari lahir saya soalnya. emang bucin" Jelas Reyza lalu tertawa. Padahal salsa sama sekali tidak bertanya.

Deg  Salsa hanya bisa tertawa canggung menanggapinya.

"Bian minta kamu datang, karena tau saya mau kesini ya? Perhatiannya masih sama ternyata, akhir akhir ini tuh dia rada cuek soalnya, ngeselin" Bibir Reyza mencebik manja mengingat perilaku Bian akhir akhir ini.

"Yaudah, siapa tadi nama kamu?

" Salsa mba"

"Yaudah sal, tolong siapin ini ya. Saya hanya bawa dua, setelah selesai kamu pulang aja. Nih duit untuk kamu makan dijalan pulang ya." Reyza memberi duit merah dua lembar sebagai uang jalan untuk salsa pulang.

Dada salsa terasa sesak, ia tak mampu menahan luka kali ini, setelah mengambil kresek di tangan Reyza, ia berlari ke kamar untuk sekedar merapikan hijab dan membasuh wajahnya.

Setibanya di kamar Bian, luka salsa bagai ditabur garam, kamar itu sudah jauh berbeda, kini penuh dengan Bingkai yang terisi gambar Reyza dan Bian, Membuat Salsa menangis tak bisa berhenti. Sekuat tenaga dia menahan emosinya, ia basuh wajahnya, lalu segera turun untuk menjalankan instruksi Kekasih suaminya.

Tangan salsa gemetar mempersiapkan makan untuk Bian dan Reyza, belum selesai salsa menyiapkannya terdengar suara pintu apart terbuka, jantung salsa makin cepat. tak sedikit makanan yang berserakan akibat getaran tangan salsa.

"Aaaaa, akhirnya kamu datang Byy. Aku kangeen" Reyza berlari menyambut Bian dengan raut manjanya. Lalu Reyza mengecup kedua pipi Bian dan dibalas oleh Bian dengan hal yang sama.

Sayup salsa mendengar semuanya, air matanya kembali luruh, namun cepat ia usap untuk menghilangkan jejak.

"Kamu udah makan by" tanya Bian

"Belum dong, kan mau makan bareng. lagi disiapin ama asisten kamu." Bian menegang maksud reyza apa? asisten? siapa? raut wajah heran hinggap di wajah Bian

"Kok kamu bingung gitu By? Kamu yang minta asisten kamu dateng kan? aku gak nyangka loh. walaupun akhir akhir ini kamu cuek tapi perhatian kamu masih full ke aku." Reyza menggandeng tangan bian dan menyandarkan kepalanya ke bahu Bian.

Saat selesai, salsa membawa makanan yang diminta reyza ke ruang tamu. Mata sembabnya tak bisa ia sembunyikan Namun ia berusaha untuk tetap senyum. Mata Bian terfokus mengikuti salsa yang berjalan mendekat, dengan senyuman salsa letakkan nampan yang berisi makanan itu secara perlahan ke meja dengan mata Bian yang masih terus mengikuti pergerakkan salsa. Dapat Bian lihat dengan jelas Mata sembab salsa. Keringat Jagung memenuhi tubuh Bian satu dua terlihat jatuh dari pelipis Bian, Hatinya bagai teriris melihat salsa tetap tersenyum dengan mata yang bengkak.

Lose and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang