10.Maaf

1.4K 78 4
                                    

Tiiiit.. Ceklek

tanda smartlock berhasil terbuka. Dengan penuh kemarahan, Aro menunggu sosok dari belakang pintu.

"BAJINGAN" Aro  melayangkan pukulan ke wajah Bian hingga membuat Bian yang tak siap  terjatuh. Tak sampai situ Aro tarik kerah Bian lalu kembali memukulnya.

"Lo lakik bukan hah?." Aro membabi buta. Namun Bian berhasil membalasnya, tak puas Aro kembali melayangkan pukulannya kali ini ke perut Bian. Lalu Bian kembali memukul wajah Aro, membuat Naya ikut emosi.

Naya yang sedari tadi diam melangkah maju dan menampar Bian.

"Stop mukulin Aro, bajingan" Naya mendorong tubuh Bian menjauh dari Aro.

"Kalian kenapa sih, datang ke apart orang malah buat keributan?." Tanya Bian santai membuat amarah Naya dan Aro kembali memuncak.

"Lu yang kenapa?, darimana lu? ngambil jatah ama Reyza? hah?" Tanya Aro penuh emosi, Naya kaget mendengar ucapan Aro namun ia cukup pintar untuk mengerti maksud arah pembicaraan Aro.

"Setega itu lu, setidak suka itu kah lu ama istri sendiri ampe nyerahin dia buat dilecehin ?" Aro menarik tubuh Naya kedalam pelukannya. Ia baru sadar sudah membuka rahasia Bian.

"Maksud lu apa sih?" Tanya Bian kebingungan

Naya berusaha mengatur nafasnya, menurunkan emosinya untuk berbicara pada Bian.

"Sal, salsa sahabat gue hampir diperkosa karena lu Biaaan." Tangis Naya  pecah.

Deg.....

Bian mematung tak percaya akan apa yang baru saja didengarnya.

"Lu tega nurunin salsa di daerah itu, berulang kali salsa bilang dia takut, berulang kali salsa minta pulang terpisah kalau lu bakal nurunin dia disitu lagi. Tapi, lu egois Bian, lu BAJINGAAAN hiks hiks hiks." Naya berbicara masih dengan sesenggukan menceritakan apa yang sahabatnya itu curhatkan berulang kali.

" Lu tau gak, istri lu, sahabat gue sudah diincer dari hari pertama lu nurunin dia di halte itu. Gw nyesel cuma bisa jemput dia sekali. Lu sadar ga itu jauh banget Bian Jauuh, Bodohnya sahabat gue terima terima aja, padahal suaminya lagi bermesraan ama wanita lain. Salsa salah apa sama lu Bian... Kalau gw tau dari awal gw bakal kasih tau dia kalau lu udah punya pacar, biar dia gak dinikahin ama laki laki bajingan seperti lu. " Raungan Naya tak bisa di tahan

Bian masih terdiam, siapapun yang melihat dan mendengar Naya pasti tau kondisi salsa seperti apa.

"Gw udah bilang ke lu Bian, kalau lu gak bisa lepas Reyza, lepas salsa Bi." Kini Aro lebih tenang

"Salsa di kamar lu, kalau lu ga bisa perlakukan dia dengan baik. biar salsa gw bawa ke rumah Naya." Aro beranjak ingin membawa salsa.

"Gak, biar gw yang urus istri gw."

"Gw gak yakin, biar salsa dirumahku aja. Biar aku yg urus sahabatku." Sahut Naya

"GAK, Gak ada yang bisa bawa istri gw. Gw suaminya." Tatap Bian tajam.

"Semoga lu benar benar anggap dia istri sekarang." Aro dan Naya meninggalkan apart Bian dengan keterpaksaan.

Bian masuk kamar dan melihat kondisi salsa yang masih tertidur, Ia tarik selimut yang menutupi tubuh istrinya itu sampai ke kaki. Terlihat jelas beberapa luka diwajah, lengan dan kaki salsa. Itu yang terlihat entah ada berapa luka di bagian tubuh salsa yang ditutupi piyamanya.

Bian terkejut melihat kondisi salsa, ia merutuki dirinya sendiri. Demi bertemu dan memenuhi janji pada  pacarnya ia tak memperdulikan keselamatan istrinya. Salsa merasakan perih akibat luka ditangannya terkena air mata Bian, membuat ia terbangun dan berusaha duduk.

Lose and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang