Seminggu sudah Bian hanya pulang untuk berganti pakaian selanjutnya kembali ke apartement Reyza, ia tidak mengabari salsa. Membuat reyza percaya pada omongan salsa dan makin membuat dirinya mengklaim Bian sebagai miliknya.
Rasa mual salsa tak lagi bisa ia tolerir, ia butuh orang yang akan membantunya jika terjadi sesuatu padanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Salsa menunggu balasan Bian sebelum ia pergi. Namun tak juga ada balasan, salsa memutuskan untuk pergi tanpa balasan izin dari Bian.
Pagi ini Bian kembali ke Rumahnya dengan rasa lelah yang teramat. Meladeni kemanjaan Reyza, urusan kantor membuatnya sangat kelelahan.
Bian bermaksud untuk mengganti pakaiannya seperti biasa, namun tak ada pakaian diatas nakas. yang biasanya ia tinggal tau pakai karena sudah disiapkan oleh salsa.
"Sal.. Sal..." Bian berteriak memanggil salsa
"Iya tuan, non salsanya ga ada pak"
"Ga ada? kemana?"
"Pamitnya keluar sebentar"
"Kok ga ada info ke sayaa?"
"Maaf saya ga tau pak."
"Trus kenapa pakaian saya belum disipain? dia ga info Bi sum untuk siapkan baju saya?
" Maaf pak, kata non salsa kemungkinan pak bian tidak akan pulaang, jadi saya tidak mempersiapkannya . Pak tolong jangan marahin non salsa, sebenarnya kemarin non Reyza sempat datang kesini, sempat bertengkar ama mba salsa, mba reyza mecahin gelas dan kaki non salsa sempat nginjak pecahannya, saya takut non salsa kenapa kenapa pak."
