52. Away

1.1K 56 5
                                    

Bian mengambil pesawwt tercepat dari Singapura, biarlah urusan pekerjaan di handle penuh oleh Aro, jeleknya komunikasi antara Bian dan Salsa dua bulan ini berhasil mengacaukan pikiran Bian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bian mengambil pesawwt tercepat dari Singapura, biarlah urusan pekerjaan di handle penuh oleh Aro, jeleknya komunikasi antara Bian dan Salsa dua bulan ini berhasil mengacaukan pikiran Bian. Pendekatan pada Investor dan pemegang saham sudah hampir berhasil mereka lakukan berkat bantuan Austin.

Pergi saat istrinya masih tidur dan pulang saat istrinya sudah tidur membuat Bian hanya bisa menitipkan pesan dan arahan pada pegawai rumahnya yakni Bi Sum dan Pak Dandi.

Bian minta Bi sum untuk selalu mengabarinya jika Salsa akan keluar rumah dan meminta update tujuan Salsa dari pak Dandi. Namun, hari ini salsa tidak keluar bersama pak Dandi membuat Bian yang diberitahu kepergian istrinya tanpa tau tujuannya dibuat gelisah tak tenang.

Salsa sudah membuat janji dengan Dimas, mereka akan bertemu dengan calon peembeli tanah HoH, sengaja salsa meminta untuk dijemput di unung lorong agar tidak ada yang tau kalau dia pergi bersama Dimas.

Jual Beli berhasil dilakukan, tanah HoH berhasil terjual, semudah itu Namun, salsa tak menyadari bahwa ia telah memulai sesuatu yang tak harus ia mulai, meminta bantuan Dimas sama saja ia telah menggadaikan keselamatan Rumah Tangganya.

Bukan Dimas jika ia tidak memanfaatkan keadaan ini. Ia membantu Salsa tentu juga ingin memperoleh imbalan.

"Sal, terimakasih ya"

"Gak pak, gw yang harus terimakasih. Pak Dimas udah berkenan membantu saya."

"Santai aja sal, pakai aku kamu aja seperti biasanya, atau manggil aku mas aja ga usah pak."

"Gapapa pak, suami saya gak berkenan kalau saya manggilnya gak pakai embel embel pak. Yaudah ini Pak Dimas mau lanjut atau ada urusan lain? saya pamit ya pak, biar pulangnya saya minta jemput orang rumah aja pak." Salsa bersiap turun dari mobil Dimas.

"Ehh, gak bisa gitu dong. Kamu harus makan dulu kasian tuh bayi dalam sini." Dimas menahan lengan salsa lalu dengan berani mengusap perut salsa.

"Eh, ga usah pak" Salsa terkejut, lalu menghentak lengan Dimas dan cepat cepat keluar dari mobil Dimas.

***

Salsa berhasil sampai dirumah setelah dijemput pak Dandi, betapa terkejutnya ia melihat Bian yang kini duduk di sofa memangku kaki dengan tangan yang telah bersedekap di depan dadanya.

"M mmaas"

"Darimana?"

"Itu, tadi dari luar"

"D a r i m a n a?"

Salsa terdiam, ia sangat takut jika Bian sudah mode marah, namun ia tak berani jujur.

"Mas, tenang dulu okkay. Tadi aku dari lihat tanah HoH, aku kangen. Aku gak mau repotin mas karena pasti mas lagi fokus kan?" Bohong salsa ia mengusap dada suaminya berharap amarah Bian mereda.

"Kok ga sama pak Dandi?"

"Kalau sama pak Dandi sama aja aku ngomong ke kamu ga sih? kan pasti beliau laporan" Salsa memainkan alisnya dengan wajah dibuat gemas.

Lose and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang