39. Process

1.2K 107 7
                                    

Bian terburu untuk menemui salsa, banyak yang ingin ia ungkapkan pada istrinya itu. Ia injak pedal gas hingga tandas berharap bisa segera menghapus jarak dan waktu.

Saat sampai HoH ia melihat Dimas berdiri memandangi HoH yang sudah diberi tanda TUTUP. Bian berlalu tanpa memedulikan Dimas, ia masuk mencari sosok salsa, kemana lagi tujuannya kalau bukan ruang rangkai.

Ia mendapati salsa yang masih sibuk menyatukan tangkai tangkai menjadi rangkaian dengan sesekali terdengar senandung lagu lawas dari Dewa 19.

"Baru melihatmu aja aku udah merasakan kenyamanan sal" Gumam Bian sambil melangkah untuk memeluk Salsa.

"Istrik, sibuk banget sih" Bian memeluk leher salsa karena perbedaan tinggi yang tercipta akibat posisi salsa yang duduk dan Bian berdiri di belakangnya.

"Eh mass"

Cup

Salsa mendapat kecupan saat menolehkan wajahnya ke arah Bian.

"Isshh, main nyosor aja" keluh salsa

"Biarin. Kamu udah beres belum?"

"Udah udah kok. Yuk" Salsa berdiri dari duduknya, ia dapat melihat lelah dari mata suaminya, sehingga ia tidak akan menunda kepulangan mereka agar bisa segera istirahat.

"Bentar dulu" Bian menabrakkan tubuh keduanya untuk berpelukan.

"aiihh, ayok biar bisa cepat istirahat, kamu lelah kan?" Salsa mengelus punggung suaminya dengan kelembutan menyalurkan rasa sayangnya.

"Ini lebih menenangkan dari rumah sal, gini dulu yaa yang lama." Salsa tak bisa berkutik, ada semu merah di wajah yang tersembunyi dalam dada bidang Bian.

5 menit, 15 menit, 30 menit

"Mass, kaki kamu gak capek? kaki aku capek berdiri."

"Hahahhaha, maapin sayang, yuk pulang biar pelukannya sambil tiduran" Bian menaik turunkan alisnya saat melepas pelukan dan menangkup wajah salsa.

Ia genggam tangan salsa setelah wanitanya berhasil meraih tas dan menyampirkannya di pundak, saat akan berlalu salsa menahan tangan Bian yang sedang menggenggamnya hingga langkah Bian tertahan dan berbalik untuk menemukan alasan.

Ia mendapati salsa dengan setangakai mawar ke arahnya.

"Buat kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buat kamu. Terimakasih ya" Salsa memberi Bian setangkai mawar dilengkapi senyumannya yang teramat manis.

Bian mematung.

"Mass, kamu gak suka ya?. Maaf" Salsa menurunkan tangannya lalu menunduk, merasa malu.

Bian menyadari kekecewaan salsa, ia hanya malu karena seharusnya ialah yang lebih dulu memberikan bunga pada wanitanya. Ia kecewa pada dirinya sendiri yang tidak peka, padahal selama ini ia tau istrinya sangat menggemari bunga.

Lose and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang