Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hati salsa tercubit membaca pesan Bian kata kata itu kembali diulang, setelah balik dari makan siang Bian hanya menurunkannya di basement lalu lanjut meeting katanya.
"Berarti benar selama ini mas bian belum sepenuhnya menerima." Batin salsa. Bian benar benar membuat salsa hidup di rollercoaster, kadang membuat salsa merasa dicintai, kadang merasa dibuang.
Salsa membereskan barangnya untuk bersiap pulang, dia harus mengatur moodnya untuk menghadapi mamanya yang saat ini lagi menginap di rumah mereka.
"Kamu gak nebeng ama petinggi lagi?" tanya siska sinis
"Ga, Saya deluan." Balas salsa lebih sinis
"Kamu jangan ganggu pak Bian, Kalau Pak Dimas dan Pak Aro mungkin masih bisa tergoda. Kalau pak Bian udah punya kekasih spek Bidadari, gak bakal tergoda ama lu."
Salsa hanya berlalu, ada yang lebih dulu harus diurusnya dibanding menanggapi omongan siska.
***
Bu Rianti dan salsa benar benar layaknya perangko, ibu dan anak ini tidak ingin kehilangan sedetikpun untuk bersama. Mulai masak bersama, netflixan yang membuat tertawa, teriak bahkan menangis bersama. Membuat hubungan keduanya makin intim.
Bian memghampiri Reyza di hotel Alila untuk memutuskan tali rindu,
"Aaaa, aku kangen banget bi." Reyza memeluk dan mengecup pipi bian
"Aku juga kangen bi." Bian balas mengecup kedua pipi Reyza bergantian
"Gimana hari kamu Bi?." Tanya Bian membuka topik sambil menghabiskan menu resto Bintang Lima.
"Capek banget bi, IGD lagi rame ramenya. Trus aku lagi gantiin teman yang cuti."
"Kasian banget bi-nya aku." Ucap Bian sambil mengelus pipi kekasihnya itu.
"Bi, kamu masih pulang ke apart?"
"Gak, aku di rumah sekarang bi, apart lagi diberesin."
