7.H❤️H

1.5K 70 2
                                    

Salsa, Bu Rianti dan Novia kini sibuk berkutat di dapur untuk membuat makan malam. Novia yang memang sudah tinggal terpisah menghangat kala melihat salsa mampu menerbitkan tawa mamanya.

"Bian itu gak suka manis sal, jdi mama biasanya buatin dia risol."

"Bisa habiss seloyang dia kalau soal risol." timpal Novia. Salsa hanya tersenyum

"Kalau kamu suka apa sal" kali ini novia bertanya pada calon adik iparnya.

"Semangka, salsa suka banget ama semangka iya kan?." Bukan salsa yang menjawab tapi bu rianti.

"Waah, mama cenayang yah? kok bisa tau.?" Respon heboh salsa mampu mencipta tawa bu rianti dan novia

"Taulah, kamu kan anak mama." Jawaban Bu yuditama membuat hati salsa menghangat hingga matanya berkaca kaca

"Loh loh, kok malah sedih." Bu yuditama mengusap pipi salsa dengan tangan yang penuh tepung

"Mamaaaa tangannya masih ada tepungnyaa." Sekali lagi salsa berhasil membuat bu rianti tertawa lepas.

Bian melihat semuanya, kini dia tau alasan salsa bisa disayangi oleh keluarganya, melihat mamanya benar benar bahagia membuat Bian makin kagum pada sosok salsa. (Sosok Bu Rianti mengambil peran sangat penting dalam setiap kisah cinta Bian)

kagum? sudah cinta kali.. Sikiit aja. (Suara hati author)

Kini keluarga yuditama berkumpul di meja makan.

" Kamu dibawa kemana aja tadi sal?" tanya pak yuditama mengintrogasi dengan mata yang masih fokus ke makanannya, niatnya cuma satu memastikan Bian tidak menyakiti salsa.

"Makan steak aja pah, cuma kita ngobrolnya lama sampai lupa waktu." Bian tercekat, salsa masih melindunginya mata mereka bertemu, namun segera diputuskan oleh salsa, bisa Bian lihat ada kekecewaan di mata salsa.

"Kamu gak bohong kan? Kalau Bian salah jangan dilindungi kamu ngomong aja ke papa." kali ini nada pak Yuditama sangat tegas.

"Paahh, salsa takuut kalau papa kek gini." Salsa beneran takut, hanya saja untuk menutupinya salsa mengeluarkan jurus manjanya.

"Papa cuma gak mau Bian nyakitin kamu nak." Sambil mengelus kepala salsa dan melempar tatapan tajam pada Bian. Bian yang masih tak tenang perkara ultimatum pak yuditama hanya bisa menunduk.

"Udah udah, lanjut makannya dulu." Potong Bu Rianti. Kalau kamu nyakitin salsa sama aja kamu nyuruh mama mati berdiri Tegas Bu Rianti sambil menunjuk Bian. Membuat salsa tak enak pada Bian.

***

Bian menghampiri salsa dikamarnya. Suara pintu terbuka membuat salsa tersentak dan segera berbalik melihat sumber suara.

"Ngapain kamu kesini?."

"Lah, rumah gw kalau lu lupa."

"Gw tunggu di balkon, gw pengen bicara." Bian berjalan lurus ke Balkon. Di balkon mereka duduk bersebelahan diantarai meja bundar.

15 menit tanpa ada obrolan, hanya dua anak manusia yang tatapannya terfokus kedepan entah apa yang menjadi titik pandang mereka.

"Kalau ga ada saya pamit masuk." baru saja beranjak pergi tangan salsa di tahan oleh Bian.

"Bentar, gw lagi nyari kata kata yang pas."

"Alamat nyakitin nih." batin salsa

"Thankyou, berkat kamu mama terlihat makin bahagia, berasa nyawa keluarga ini kembali." Lirih Bian

"Iya samasama." lalu salsa berlalu pergi

"Kamu tuh kenapa sih? gw udah berusaha baik tapi sikap lu kek begini." emosi Bian

Lose and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang