Bab 28

144 5 0
                                    

Flo duduk dengan gelisah di kursinya. Pantatnya bergerak ke kanan dan ke kiri guna mencari posisi yang nyaman selama jam pelajaran.

Tangannya menggenggam pena dengan kencang, seperti menyalurkan sesuatu kesana.

Semua yang dilakukan olehnya tak lepas dari mata Siska.

"Lo kenapa sih Flo? " tanya Siska yang berada di sampingnya.

"Gapapa mules dikit! " balasnya.

"Baik anak-anak ada yang tau apa itu frasa? Yang tau angkat tangan! " tanya Bu Vita setelah menerangkan pelajarannya  di depan kelas.

Tidak ada satu murid pun yang menjawab pertanyaan Bu Vita.

Tiba-tiba Flo mengangkat tangannya dengan tergesa-gesa. Membuat semua murid menengok ke arahnya.

"Buk, " ucapnya.

"Ya Flo, kamu tau apa itu frasa?" tanya Bu Vita.

"Tidak bu.. Saya ijin ke toilet, kebelet. " balas Flo.

Kemudian dia berlari keluar kelas tanpa menunggu jawaban dari Bu Vita.

Bu Vita hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku murid nya yang satu itu.

"Kita lanjut pelajarannya, siapa yang tau apa itu frasa? " tanya Bu Vita lagi.

❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥

Flo berjalan dengan sedikit berlari menuju toilet, tapi belum sampai tikungan, kedua tangannya di pegangi oleh seseorang.

Flo melihat ke arah kanan, kemudian dia berbalik ke arah kirinya.

Terdapat dua pria yang sedang menggandeng tangannya saat ini.

"Ikut gue, gue pengen ngomong sesuatu sama lo! " ucap Angga di sebelah kanan Flo.

"Gue juga punya urusan sama dia, jadi lepasin tangan lo sekarang! " balas Rafka dari sebelah kiri Flo.
Dia menarik Flo ke arahnya, sampai-sampai lengan Flo sedikit menabrak dada bidang milik Rafka.

Flo tertegun merasakan dada itu menempel di lengan kirinya. Ayolah tidak bisakah dia tenang satu hari saja? Ini bahkan masih jam pelajaran sekolah. Apa yang di lakukan kedua lelaki itu, bukannya belajar malah mengganggunya disini.
Perasaan yang sangat tidak tertahankan ini sangat mengganggunya(mulesnya) .

Angga yang tidak mau kalah juga ikut menarik Flo ke arahnya. Kini terjadilah aksi tarik-menarik dari kedua belah pihak.

"Urusan gue lebih penting sama dia! " ucap Angga.

"Gue juga! Flo ikut gue! " sambung Rafka.

Flo yang jengah dengan keduanya segera menghentakkan tangannya hingga terlepas dari Angga dan Rafka.

"Lo berdua apa-apaan sih? Suka sama gue sampe segitunya? " ucap Flo dengan pedenya.

"Tapi gue pengen ngomong sesuatu sama lo, dan itu penting! " balas Angga.

"Ikut gue! " ucap Rafka tiba-tiba, dia mencoba menarik tangan Flo lagi.

"Gue gak mau ikut! " Flo menghempaskan tangan Rafka yang memeganginya.

"Lagian urusan gue itu lebih penting daripada lo berdua! " lanjut Flo.

Rafka dan Angga menatap Flo dengan bingung. Urusan apa yang membuat Flo tampak tergesa-gesa?

"Udah ya! Minggir! Gue pengen berak dari tadi, tapi gara-gara lo berdua eek gue jadi masuk lagi!" sambungnya.

Flo segera meninggalkan kedua pria yang mengganggu perjalanannya menuju toilet.

Angga ingin menyahutkan sesuatu tapi ia tahan karena aroma yang lumayan busuk masuk ke indra penciumannya. Dia segera menutup hidungnya.

"Lo kentut ya! " ucap Angga pada Rafka. Hidungnya berkedut menahan aroma busuk yang begitu menusuk.

"Lo kali yang kentut! " balas Rafka yang juga sama-sama menutup kedua lubang hidungnya.

Kemudian keduanya menatap ke arah Flo yang sudah menghilang dari pandangan mereka.

"Gila! Cantik-cantik kentutnya membahayakan! " ucap Angga sambil pergi meninggalkan Rafka di tempatnya.



Zey story(transmigration) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang