Kini Flo sudah berada di depan gerbang sekolahnya.
"Mi, Flo pergi dulu ya. " ucap Flo lalu mengecup punggung tangan milik Esta.
"Dah mami. " belum sempat Esta menjawab, Flo sudah keluar dari dalam mobil.
Esta sudah mulai terbiasa dengan sifat Flo yang sekarang. Jadi dia memutuskan untuk pergi dari sana dan menuju perusahaan milik peninggalan suaminya.
SMA STAR HIGH SCHOOL tertulis sangat besar di depan gerbang tersebut.
Flo belum melangkah untuk masuk, dia benar-benar tidak habis pikir, haruskah dia sekolah? Dia tidak ingin dipusingkan oleh banyak pelajaran. Terkadang dia di marahi bosnya saja sudah membuatnya pusing tujuh keliling, tapi sekarang dia akan dipusingkan oleh lebih dari tujuh mata pelajaran.
"Auh ah gelap. " gumamnya lalu menuju masuk ke dalam gerbang.
Satu kata yang cocok untuk sekolah ini, menakjubkan.
Itulah yang ada di pikiran nya.
Kini dia mulai sadar bahwa semua orang sedang menatap takut ke arahnya.
Saat dia berbalik ingin membalas tatapan mereka, langsung saja semuanya tidak berani menatapnya lagi.
"Sebegitu seremnya ya lo Flo! Sampek-sampek semua orang takut sama lo. " ucapnya dalam hati, lalu dia mengabaikan semua tatapan itu.
Flo memutuskan untuk terus berjalan, sampai-sampai kini ada beberapa pria yang menghadangnya di arah depan.
Gadis itu sangat tau siapa mereka, dan salah satunya adalah cowok yang sangat digilai oleh Flo.
Dia tidak ingin memulai peperangan, jadi dia memutuskan sedikit berbelok dan tidak ingin berurusan dengan orang yang ada di depannya.
Namun langkahnya harus terhenti, karna tangannya di ditahan oleh salah satu dari mereka.
Flo berbalik badan dan melihat siapa yang berani memegang tangan mulusnya.
"Lepasin! " pinta Flo dengan wajah tidak bersahabat. Ntah lah melihat mereka semua,Flo merasa benci. Mengingat seberapa sering mereka menyakiti Flo dan tidak ada yang mau membantunya membuatnya muak.
Lihat aja akan dia ubah pandangan semua orang tentangnya.
"Lo gak sapa abang Angga dulu? Biasanya kalo lo dateng langsung nyapa Angga! " ledek lelaki yang mencekal tangannya dengan wajah mengejek yang kini dia tahu bahwa itu teman Angga. Bahkan beberapa pria disana juga ikut tertawa.
"Buat apa gue nyapa topeng monyet kayak dia? Kurang kerjaan banget gue! " balas Flo sambil menghempaskan tangan yang mencekalnya.
"Wihh mau drama lo! " lanjut pria yang satunya lagi.
"Yakin lo nolak pesonanya abang Angga? Gak rugi lo? " balas satunya lagi.
Flo sangat malas meladeni beberapa manusia di depannya ini.
Jadi dia akan membuat mereka semua tutup mulut.
Tangannya beralih membuka resleting tas dan mengambil coklat disana, lalu menunjukkannya ke arah depan.
Semua laki-laki disana terdiam tidak mengerti maksudnya.
"Heh Angga! Seganteng apa lo? Seganteng jungkook kesayangan temen gua? Kagak! Ni coklat lebih enak di pandang daripada muka lo yang lebih mirip kayak topeng monyet! " ucapnya menggebu-gebu sambil melihat wajah Angga.
Bahkan membuat semua manusia disana terdiam.
Apa katanya? Topeng monyet? Tidak taukah dia bahwa Angga adalah most wanted di SHS, sekaligus Ketua dari geng disana. Tapi sekarang dia dikatai mirip topeng monyet oleh cewek yang sangat menggilai nya.
Flo tidak ingin berlama-lama disana, jadi dia memutuskan pergi meninggalkan para pria yang masih terbengong karna ulahnya.
Flo kini sudah berada di kelas bersama teman-teman nya.
Dia menceritakan semua yang terjadi tadi pagi kepada Siska dan Cindy.
Mereka memberikan dua jempol untuk gadis itu, karna sudah berani bertindak dan mengalahkan si mulut ember di geng itu.
"Lo yakin kan Flo bakal berhenti ngejer Angga? " tanya Cindy yang hanya mendapat anggukan dari gadis itu.
"Bagus deh kalo gitu. Gue capek lo jadi korban mereka terus. Tapi lo juga berhenti kan bully si lembek itu. " kata Siska.
"Namanya itu Dilla Sis! " kata Cindy mengoreksi Siska.
"Mau namanya Dilla kek, Dilli sekalian tetep aja dia lembek! " balas Siska tidak Terima.
"Udah gak usah ribut, nih gue bawa jajan. " Flo melerai mereka berdua sambil menyodorkan beberapa jajanan yang sempat dia ambil dari kulkas tadi.
"Tumben lo bawa jajan, biasanya juga di ajak ke kantin males banget." tanya Cindy.
"Mulai sekarang gue bakal sayangi diri gue sendiri. " ucap Flo percaya diri.
Siska dan Cindy hanya mengangguk dan mulai memakan jajanan di atas meja.
"Omong-omong ni ya Flo. Lo lebih cantik kayak gini tau daripada semalem semalem." ucap Cindy sambil menatap Flo.
Cindy bahkan sampai terkejut dengan perubahan temannya ini. Sangat cantik.
Bahkan beberapa orang tampak curi pandang ke arahnya.
Haruskah Zey bersyukur atas semua ini? Dulu tidak ada yang memujinya cantik, untuk berdekatan dengan pria saja dia malu, bahkan dia terang-terangan di tolak oleh beberapa pria.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zey story(transmigration)
Dla nastolatkówFOLLOW AKUN AUTHOR DULU YA SEBELUM BACA CERITANYA!! Awal cerita ini mungkin ngebosenin, tapi coba deh baca 10 bab aja emmm kalo ketagihan lanjut, kalo nggak boleh pamit.. Kehidupan seorang zey berubah ketika dirinya menyadari bahwa dia mengalami s...