Bab 18

411 29 0
                                        

"Hah gue cantik? Lo bilang gue cantik? " tanya Flo memastikan dia tidak salah dengar.

"Kalo misalnya gue gak cantik, lo bakal suka gak sama gue? " tanya Flo lagi sambil menatap Aris yang ada di depannya yang masih menatap dirinya.

"Mau lo gak cantik, selagi itu lo gue bakal tetep suka sama lo. " balas Aris sambil menarik senyumnya.

"Sayangnya gue bukan Flo! Gue cuma arwah nyasar dan masuk ke tubuh cewe yang lo suka! " Ucap Flo dalam hati.

"Yauda buruan jalan nanti gak sampek-sampek ke tempatnya. Lagian gue gak suka sama lo, jadi lo jangan berharap banyak sama gue! " ucap Flo dengan lantang.

"Yauda sekarang kita ke arah mana? " tanya Aris.

"Noh masuk gang itu sedikit lagi sampek. " balas Flo menunjuk sebuah gang kecil dengan dagunya.

Aris segera memakai helmnya kembali dan mulai menjalankan motornya memasuki sebuah gang yang tidak terlalu kecil.

Saat sampai di depan sebuah rumah, Flo segera turun dari motor milik Aris dan menatap ke arah depan rumah tersebut.

Terlihat seorang pria sedang memohon-mohon pada seorang perempuan disana.

"Tante ini salah saya! Zey meninggal gara-gara saya! Pasti dia sakit hati dan memilih bunuh diri. " ucap. Pria tersebut yang tidak lain dan tidak bukan adalah mantan pacar Zey. Yups Dika orangnya.

"Coba aja waktu itu saya memilih Zey pasti dia masih hidup sampai sekarang! Tapi saya mencintai gadis lain. " sambungnya lagi.

"Pergi kamu dari rumah saya. Mana mungkin anak saya bunuh diri hanya karna orang seperti kamu! " ucap Alan sedikit meninggi.

Dia sangat tau anaknya bukan orang yang gampang mengambil keputusan.
Jadi mana mungkin dia percaya Zey depresi dan memilih bunuh diri hanya karna bocah ingusan di depannya ini.

Lagi pula bukti sudah menunjukkan bahwa itu bukan bunuh diri, dan orang yang menabrak anaknya sudah berada di penjara.

Flo di depan sana melotot tidak Terima. Apa katanya? Dia bunuh diri hanya karna orang seperti Dika?

Tanpa memperdulikan Aris yang masih bengong, Flo melangkah lebar menuju tiga manusia di depan sana.

Sesampainya di depan rumah itu Flo langsung menendang tulang kering pria itu.

"Heh kutu beras! Apa lo bilang? Zey meninggal gara-gara lo? Emang lo siapa sampek-sampek Zey ngakhiri hidupnya sendiri? Lo gak liat bukti udah jelas kalo itu semua gak sengaja? " ucapnya menggebu-gebu kepada Dika.

"Lagian ya tampang lo itu gak ada ganteng-gantengnya, jadi gak usah ngerasa paling di cintai sama Zey! " ucapnya tak Terima .

Dika memegang tulang keringnya sambil terduduk. Sangat sakit, bahkan ini sama rasanya seperti dia dipukuli oleh Zey seperti waktu itu.

Dika sedikit terpaku di depan Flo. Wajah garang itu mengingatkan nya pada Zey.

"Kamu siapa? " tanya Wina pada Flo.

Flo menegang di di tempat, sudah lama dia tidak mendengar suara ini.
Dia benar-benar merindukan suara ini.

Flo menatap wajah Wina dan Alan bergantian, kemudian dia menyalami kedua orang itu.

"Sa.. Sa, saya Flo temannya kak Zey tante. " ucapnya sedikit terbata.

"Tante gak usah dengerin si kutu beras ini ngomong. Kak Zey gak ada hubungannya sama dia. Yang dia omongin itu omong kosong. " lanjutnya lagi.

Aris menyusul ke arah Flo dan dia sengaja menyikut pundak milik Dika yang terus-terusan menatap Flo.

"Ini teman saya namanya Aris tante,om. " ucapnya sambil menunjukkan Aris.
Bahkan Dika seperti tidak terlihat disana.

Aris mendekat kearah telinga Dika dan membisikkan sesuatu disana.

"Sekali lagi lo liatin muka cewe gue! Gue pastiin rahang lo gak akan nyatu lagi di tempatnya. " ucap Aris sedikit berbisik dan menunjukkan smirk nya.

Dika bergidik melihat aura Aris yang sangat tidak bersahabat. Dia memutuskan untuk pergi dari sana dalam keadaan sedikit pincang akibat ulah Flo tadi.

Aku ingetin lagi guys jangan jadi pembaca gelap yaaaaaaaaaaaa. Dan jangan lupa kasih vote nya. Karna setiap dukungan kalian sangat berguna buat aku.

Salam kenal ketekdoraemon😉

Zey story(transmigration) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang