Bab 14

308 10 0
                                    

Flo berjalan dengan langkah gontai ke arah kelasnya. Bara memang tidak main-main dengan hukumannya.
Dia menghukum Flo hingga bel istirahat berbunyi. Alhasil membuat kakinya lemas dan tidak bertenaga.

Semua orang menatap Flo dengan heran. Tidak biasanya gadis itu terlambat ke sekolah.

Flo sampai di tempat duduknya dan langsung merenggangkan badannya. Di hukum oleh Bara membuatnya malas untuk melangkah ke dalam kantin.

"Kurang ajar Bara! Kaki gue jadi sakit gara-gara dia! " ucapnya dengan lesu.

Kepala gadis itu sudah berada di atas mejanya, dan sesekali menghela napas lelah.

"Flo! " ucap seseorang dengan lantang yang membuat Flo langsung mengangkat kepalanya.

Terlihat didepan sana ada Cindy dan juga Siska yang menatapnya dengan khawatir.
Mereka berdua melangkah dengan cepat ke arah Flo untuk memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja.

"Lo dari mana aja sih! Kenapa chat gue gak lo bales? Gue khawatir sama lo Flo! " ucap Siska menggebu-gebu.

Cindy hanya menganggukkan kepalanya sembari memakan jajanan yang ada di tangannya.

"Gue abis dihukum sama Bara, gara-gara gue terlambat. " balas gadis itu tanpa minat.

"Terus itu dagu lo kenapa Flo? " tanya Cindy yang menatap plaster yang menempel di dagunya.

"Ohhh ini... Gue tadi pagi lompat dari tembok belakang sekolah, eh malah Nyungsep ke tanah. " ucap Flo sambil menunjukkan deretan giginya.

"Gila lo ya! Lo itu cewek ngapain panjat-panjatan kaya monyet! Astaga gak tau gue jalan pikiran lo Flo! " balas Siska tidak senang dengan tindakan Flo.

"Udah kok lo malah marahin Flo sih! Salain tu Bara, ngapain dia ngasih hukuman berat kayak gini sama Flo! " Cindy membela Flo karena tau pasti dia berada dalam keadaan mendesak.

Flo menganggukkan kepalanya dan menatap jajanan di kresek yang di bawa Cindy penuh minat.

"Lo mau? " tanya Cindy. Karena sedari tadi Flo selalu menatap jajanan yang ada di tangannya.

"Mauuuuuuuu! " jawabnya sambil memonyongkan bibirnya.

"Kita emang beliin jajanan ini buat lo! Tuh makan, pasti lo capek abis dihukum. " Siska mengambil jajanan yang ada di tangan Cindy dan memberikannya kepada Flo.

"Ahhh makasi guyss.. Kalian adalah penyelamat bagi lambung gue. " Flo menerima jajanan itu dan langsung melahap nya. Entah kemana hilangnya raut lelah tadi setelah dia menatap jajanan itu.

Cindy memutar bola matanya. Kenapa temannya ini jadi seperti ini? Tapi itu adalah hal baik bagi mereka berdua.

Siska menatap Flo yang makan dengan lahap.

"Lo laper apa doyan Flo? Lahap bener deh! " tanya Siska.

"Iya laper plus doyan. " jawab Flo sekenanya, karna dia sedang menikmati roti yang berada di tangannya.

"Gue rasa kalok eek di goreng juga dia bakal makan deh Sis! Soalnya dia kan gak tau kalo itu eek. " ucap Cindy yang membuat mereka bertiga tertawa.

"Iya emang Cin! Soalnya otak dia udah mulai geser semenjak di tolak berkali-kali sama Angga. " balas Siska menanggapi candaan Cindy.

"Enak aja lo bilang otak gue geser! Emangnya kepala gue segede apa sampek otak gue bisa bergerak? " Flo memukul lengan Siska lumayan keras. Tidak Terima dikatai otaknya geser.

"Kepala lo segede ratu merah yang ada di film alice.makanya otak lo bisa pindah-pindah. " Cindy membalas perkataan Flo.

"Kayaknya harus bikin grup nih! " jawab Siska sambil menatap kedua temannya.

"Grup tiga titisan ratu merah." ucap Flo dengan lantang dan langsung mengundang tawa dari ketiganya.

Zey story(transmigration) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang