Bab 13

357 14 0
                                    

Flo berdiri didepan gerbang sekolah yang sudah tertutup. Dia terlambat datang kesekolah sebab terlalu lama didalam rumah. Dia memang tidak niat ke sekolah hari ini, tapi Esta memaksanya tetap bersekolah.

"Mck! Pulang aja atau terobos ya? " gumamnya sambil menatap pintu gerbang yang sudah tertutup.

"Tapi kalo gue masuk lewat depan pasti bakal di hukum sama guru Bk. Lewat belakang aja kali ya? " tanyanya masih pada dirinya sendiri.

"Ah bodo amat lah, daripada di omelin mami. Terobos ae la anying! " mantap Flo tapi mengambil jalan memutar ke arah belakang sekolah.

~~

Disinilah Flo sekarang. Menatap tembok tinggi yang ada di depannya. Mencari cara agar dia bisa sampai ke atas sana.

Tatapan Flo jatuh pada tangga yang berada di antara Kayu-kayu yang sudah tidak terpakai. Mungkin itu adalah tangga yang biasa anak SHS pakai jika terlambat datang.

Tanpa pikir panjang Flo mengambil tangga itu dan meletakkannya ke arah tembok.

Dia naik dengan perlahan sambil berharap semoga tidak ada OSIS yang berkeliling mencari mangsa.

Saat dia tiba di atas, dia dikejutkan oleh seorang pria yang berada di bawahnya.

"Hey! Hey! " panggilnya pada pria tersebut.

Pria tersebut yang merasa sedang di panggil memalingkan mukanya kebelakang sedikit mendongak.

Dia terkejut melihat seorang perempuan berada di atas tembok dan ingin turun dari sana.

Setelah Flo yakin bahwa itu bukan ketua OSIS, dia menyerukan sesuatu.

"Gue mau turun! Tangkep gue yakk! " ucapnya tanpa embel-embel minta tolong.

Flo melompat dari atas dan dirinya mendarat mulus di atas tanah.

Pria itu tidak menangkap Flo seperti yang di perintahkan gadis itu. Dia menyingkir saat gadis itu mulai melompat.

Alhasil sekarang Flo sedang membersihkan telapak tangannya yang kotor dan juga dagunya yang mulai mengeluarkan darah.

"Yakk!! Gue bilang kan tangkep gue kenapa lo malah ngindar! Edan lo jadi cowok! " ucapnya penuh emosi.

Pria itu tidak menggubris omongan Flo. Dia fokus menatap dagu gadis itu yang terluka. Memang tidak parah, tapi pasti itu sakit.

Lagi pula dia heran. Kenapa ada gadis yang mau memanjat tembok setinggi itu dan langsung menyuruhnya?

Flo menatap wajah pria itu. Dia merasa pernah melihat wajah itu. Tapi dimana? Dia berusaha mengingatnya.

Lalu matanya melotot hingga rasanya akan keluar.

"Lo, , lo kan yang waktu itu? " ucap Flo tiba-tiba.

Pria didepannya menaikkan sebelah alisnya menunjukkan bahwa dia sedang bertanya.

Belum sempat melanjutkan acara terkejutnya, malah Flo yang di kejutkan oleh seseorang yang sekarang berdiri di belakangnya.

"Flo lo terlambat! Ikut gue! "

Mampus! Ini adalah hal yang sangat dia hindari. Si ketua OSIS. Dia tidak akan pandang bulu dengan siapa dia akan memberikan hukuman.

"Lo terlambat sepuluh menit dan lo harus dapet hukuman! " lalu Bara menatap pria yang sejak tadi diam di depan Flo.

"Lo juga! " lanjut Bara.

"Gue murid baru disini! " ucap Rafka tidak mau kalah.
Bara maju selangkah mendekat ke arah Rafka.

"Gue nggak perduli lo murid baru atau bukan. Intinya lo terlambat, jadi lo harus di kasih hukuman! " ucap Bara lagi.

"Flo obati dulu luka lo baru hormat di lapangan sampek gue suruh lo berhenti! "

Flo ingin menolak, tapi dia tau bagaimana tegasnya seorang Bara.
Dia mengangguk dan pergi dari dua hadapan pria tersebut.

Zey story(transmigration) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang