Bab 7

383 13 0
                                    

Esta memilihkan beberapa pakaian untuk Flo. Bahkan kini di kedua tangan Flo sudah begitu banyak menenteng belanjaan. Dia kira maminya ini akan membelanjakan nya sewajarnya saja, tapi yang didapat nya malah dua kali lipat dari yang dipikirannya.

"Huh! Orang kaya ma beda! " ucapnya lelah mengikuti Esta kesana dan kemari.

Melihat barang bawaannya saja pasti sudah cukup untuk mengisi kembali lemarinya yang kosong.

"Sweetie, ini cocok banget sama kamu. Nah dicoba dulu. " Esta menyodorkan sepatu heels yang tapaknya tidak terlalu tinggi berwarna cream.

Flo dengan berbinar mengambil sepatu tersebut dan langsung mencobanya.

Dan benar saja, sepatu itu sangat pas di kakinya. Bahkan Flo langsung tidak ingin melepaskannya lagi. Jadi dia memutuskan untuk memakainya hingga pulang.

Setelah selesai berbelanja, kini mereka sudah berada di lahan parkir mall tersebut. Esta dan Flo meletakkan barang-barang mereka kedalam bagasi mobil.

"Mam, Flo pengen jajan! " ucapnya sedikit merengek dan mengedipkan matanya berkali-kali.

"Tumben mau jajan, biasanya juga susah di ajak keluar. " balas Esta. Tapi sedetik kemudian dia mengeluarkan dua uang kertas berwarna merah dan memberikannya kepada Flo.

Tentu saja Flo mengambil uang itu dengan semangat. Apalagi tidak jauh dari mereka ada banyak sekali jajaran makanan untuk mengisi perut Flo yang doyan makan.

Flo berlalu meninggalkan Esta yang geleng-geleng kepala melihat tingkah lakunya.

"Syukurlah dia mau berubah. " Esta tersenyum melihat Flo yang semakin menjauh.

Saat Esta ingin bergegas masuk ke mobil ada seseorang yang memanggilnya.

"Tante Esta! " ucap dua gadis sambil berlari kecil menuju Esta.

Esta berbalik dan nememukan kedua teman anaknya disana.

"Siska, Cindy! Kalian disini juga. " balas esta tersenyum ramah.

Mereka berdua mengangguk membenarkan ucapan Esta.

"Tan, Flo baik-baik aja kan? " tanya Siska.

Esta mengangguk sebagai jawaban.

"Aku takut Flo bakal ngamuk di sekolah tan. Tante kan tau kenapa dia bisa sampek di skors selama seminggu ini. " ucap Cindy khawatir.

"Kalian tenang aja Flo gak akan ngelakuin hal gegabah lagi. Jadi tante harap kalian gak bosen ya temenan sama Flo. " balas Esta sambil mengapit tangan kedua gadis itu dan tersenyum tulus.

"Nggak mungkin la tan kita bosen sama Flo. Kita kan udah sahabatan dari kecil. Meskipun dia keras kepala. " ucap Siska sambil memperlihatkan deretan giginya.

Saat sedang asik berbincang tanpa mereka sadari Flo sudah ada di belakang mereka.

"Ehm," entahlah. Dia sangat canggung sekarang. Apalagi yang sedang bersama maminya adalah teman Flo.

Tapi dia berusaha menutupi rasa gugupnya.

Dikedua tangannya kini sudah ada dua kantung kresek berisi jajanan.

"Flo! " panggil kedua gadis itu serempak dan langsung memeluk erat sahabatnya seakan tidak ingin jauh lagi dari gadis itu.

"K, ka-lian bis-a le lepasin gak. Gu-e gak b, b-bisa napas! " ucapanya terbata-bata akibat sangking kuatnya kedua manusia itu memeluknya.

Siska dan Cindy langsung tersadar dan segera melepaskan pelukannya.

"Besok lo sekolah kan, udah seminggu gak jumpa sama lo dah kangen aja gue. " ucap Siska sambil memukul lengan gadis itu.

Flo tersenyum mendengarnya. Dia baru ingat kalau Flo mempunyai dua sahabat yang sangat dekat dengannya dan memahami perasaanya.

Meskipun Flo sering membully teman satu sekolahnya, tapi Siska dan Cindy selalu berada di sisinya. Mereka berdua kerap memberi nasihat kepada Flo, bahwa yang di lakukannya itu salah. Tapi Flo tetaplah Flo, si manusia egois yang tidak akan pernah mendengarkan apa yang dibilang sahabatnya.

"Flo, gue juga kangen sama lo! "Ucap Cindy mencubit kedua pipi Flo.

Tidak sadarkah mereka, bahwa yang sekarang didepan mereka itu bukan Flo melainkan Zey manusia absurd.

"Besok gue bakal masuk sekolah kok, maaf ya udah buat lo berdua kena masalah gue. " kata Flo setelah berusaha melepaskan kedua tangan Cindy dari pipinya.

"Hah? Lo bilang apa? Maaf? Lo minta maaf? Gue salah denger kan Cin? " tanya Siska kepada Flo lalu menoleh kepada Cindy.

"Lo gak salah denger. Mulai sekarang gue bakal berubah. Demi diri gue sendiri. " ucap Flo percaya diri sambil memukul-mukul dadanya.

Siska dan Cindy sedikit aneh melihat temannya yang satu ini. Seminggu di skors membuat Flo langsung tersadar dalam sekejab? Ini tidak masuk akal. Ini juga bukan pertama kalinya Flo di skors selama seminggu penuh. Apakah otaknya sedikit geser?

Pernah Flo di skors selama tiga hari, tapi setelah masuk sekolah bukannya gadis itu jera malah semakin semena mena terhadap teman satu sekolahnya. Tapi sekarang gadis itu ingin berubah? Apa yang membuat gadis itu berubah secepat ini?

Hhehe gak tau aja mereka, kan sekarang Zey yang ditubuh si Flo.

"Udah gak usah lo bedua pikirin! Gue sama mami duluan. Sampai ketemu di sekolah besok. " ucap Flo sambil masuk ke mobil kemudian melambaikan tangannya ke arah Siska dan Cindy.

Yang membuat keduanya masih terbengong di tempat.

"I, itu Flo kan?" tanya Cindy kepada Siska yang masih terbengong. Kemudian dia mengangguk.

Zey story(transmigration) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang