Bab 22

236 11 0
                                    

Seperti biasa kantin sangat ramai hari ini. Flo dan juga kedua temannya menuju meja makan paling sudut, karena memang hanya tempat itu yang tersisa.

Setelah duduk Flo langsung merebahkan kepalanya diatas meja.
Dia menghela nafasnya untuk yang kesekian kali.

"Etdah ni bocah! Lo kenapa si Flo? Dari tadi pagi lesu mulu! Lo ambeien? " tanya Cindy yang sedikit kesal karna melihat Flo seperti tidak punya semangat hidup.

"Lo kenapa Flo? Cerita sama kita. Dari tadi pagi lo juga jutek banget mukanya. " sambung Siska sambil menatap Flo yang memalingkan wajahnya menatap Siska.

Flo mengangkat kepalanya dan menghembuskan nafasnya.

"Huh! Gue gapapa, cuma laper doang kok! "Jawab Flo sekenanya, kemudian dia merebahkan kembali kepalanya ke meja.

"Mck, yauda gue sama Siska pesen makan dulu, lo jagain meja jangan sampek ilang. Paham kan! " sambung Cindy.

"Iya-iya bawel banget si temen gue! " Flo mengibaskan tangannya memberi isyarat supaya mereka berdua lekas pergi.

Siska dan Cindy segera pergi meninggalkan Flo yang masih tidak bersemangat. Di sepanjang pelajaran juga dia tampak tak minat mengikutinya.

Flo mengeluarkan ponselnya dari kantung bajunya. Tanpa mengubah posisinya, dia memainkan ponselnya membuka aplikasi toktok.

"Cepet banget baliknya, pesen apaan kalian? " tanya Flo tanpa menatap orang yang duduk di depannya dan juga masih fokus menatap layar ponselnya.

Merasa tidak di jawab Flo mengangkat kepalanya dan menatap ke arah depan.

Wajahnya yang datar seketika berubah menjadi masam. Terlihat di matanya Angga dan juga teman-temannya duduk di depannya.

Ingin sekali dia memaki orang-orang yang sering mengganggunya, tapi dia urungkan karna seseorang di antaranya sedang melihat ke arahnya.

Flo segera mengubah raut wajahnya.

"Semalem lo pulang selamat di jalan kan! " tanya Flo sambil menatap orang itu juga.

"Nggak selamat, sepanjang jalan gue mikirin lo terus sampek nyungsep ke got tetangga gue. " balas Aris lalu menunjuk ke arah lukanya tepat di tangan kanannya.

"Goblok banget si lo! " ucapnya sambil memalingkan wajahnya dari Aris.

Aris terkekeh melihat perubahan raut wajah Flo.

"Lo nggak niat ngobatin gue Flo? " tanya Aris lagi berusaha melihat wajah Flo yang berpaling darinya.

"Ogah! Gue bukan dokter! " balas Flo sambil memasukkan ponselnya ke dalam kantung bajunya.

Beberapa manusia disana seakan tidak di anggap ada oleh Aris, karna dia hanya fokus menatap wajah Flo.

"Ehem! Apa-apaan lo berdua! Eh Flo karna gak di terima sama Angga terus sekarang lo ngedeketin abang gue! Emang ganjen lo ya! " ucap Adit yang tidak  suka melihat perlakuan kembarannya itu kepada Flo.

"Eh telor busuk! Sejak kapan gue ngedeketin abang lo? Teman-teman lo juga tau siapa yang ngejar siapa! Kenapa sekarang lo nyolot ke gue? " balas Flo sambil melotot ke arah Adit.

"Semua juga tau kalo lo itu sering gatel ke Angga. Terus karna lo gak bisa dapetin dia, sekarang lo deketin abang gue! " sambung Adit.

"Kak udah jangan berantem di sini, nggak enak di liatin sama yang lain kak. " Dilla berusaha melerai Adit dan juga Flo yang mulai emosi.

"Nggak usah ikut campur lo! Ini urusan gue sama Adit! " ucap Flo menatap tajam Dilla.

Entahlah melihat Dilla membuat emosi Flo meledak dua kali lipat, mungkin karna dirinya yang dulu selalu disakiti dikarenakan perempuan itu.

"Nggak usah marah ke Dilla. Lagian lo stop drama terus di depan gue! Gue tau lo masih suka sama gue! Jadi sampek kapan pun gue gak akan biarin lo ngedeketin Aris! " sambung Angga, dia sangat emosi melihat perubahan Flo yang sekarang. Dia bertanya-tanya dalam hati. Kenapa bisa gadis itu berubah dalam kurun waktu yang singkat.

Seperti biasa guys selalu support aku dengan kasih vote ya. Jangan pelit jari.

Tekan disini
⬇️⬇️

Zey story(transmigration) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang