Bab 6

460 18 0
                                    

Setelah bosen bermain ponsel, kini Flo beralih membuka kembali lemari berdesain bunga-bunga. Mengeluarkan segala pakaian yang memang tidak pantas untuk dikenakannya.

Bahkan kini hampir keseluruhan isi lemari itu dia keluarkan, hanya menyisakan beberapa hoodi dan beberapa celana pendek.

Saat sedang asik mengeluarkan pakaiannya lalu meletakkannya ke dalam keranjang, tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dengan keras.

Brakkkk!!!!! 

Flo terkejut dan langsung menoleh ke arah pintu. Kini didepan sana sudah berdiri seorang wanita cantik dan juga pembantu yang dia lihat tadi.

"Flo kamu gapapa kan sayang? Apa yang sakit sweetheart? Bilang sama mami sekarang! " ucap wanita tersebut sambil berlari dan memeluk gadis itu.

Tak hanya sampai disitu, kini wanita itu beralih memegang kedua pipi chubby milik Flo.

Menggoyang-goyangkan wajah anaknya.
Flo tersadar dari lamunannya.

"Jadi ini mamanya Flo? " gumamnya dalam hati.

"A.. Aku gapapa kok mam. " hanya itu yang keluar dari bibir mungilnya.

"Kamu udah minum obat belum? " tanya mami Esta.

Flo mengerti obat apa yang dimaksud oleh ibunya.

"Aku nggak sedepresot itu mam buat minum obat! " kata Flo meyakinkan Esta yang kini sudah menjabat jadi mamanya mulai hari ini.

"Gimana mungkin, semalam aja kamu ngamuk-ngamuk gak jelas udah kayak kuda lumping! " Esta tidak percaya perkataan anaknya itu.

"Tadi juga bi santi katanya denger kamu bicara sendiri, pas kamu keluar dari kamar rambut kamu udah awut-awutan. "Lanjut Esta.

" owh itu Flo lagi latihan drama mam, makanya Flo ngomong-ngomong sendiri. "Ucap Flo cengengesan meyakinkan mami nya.

Esta melirik bi santi yang masih setia di depan pintu kamar gadis itu. Sedangkan yang dilirik hanya mengangkat kedua bahunya dan menggelengkan kepalanya. Apa anaknya ini lupa kalau dia sudah di skors selama satu minggu penuh?

Tatapan Esta beralih menatap apa yang dilakukan anak perempuannya itu.

"Loh bajunya kenapa dikeluarin semua Flo? Bukannya kamu suka ya sama baju-baju ini? " tanya Esta menatap Flo yang mulai memasukkan baju-baju itu kembali ke keranjang.

"Flo udah gak suka baju-baju ini mam, Flo bakal ganti semua baju yang dilemari itu sama yang lebih pantes. " kata flo tanpa melirik Esta dan tetap melanjutkan kegiatannya.

"Flo mau berubah mam! " kata flo selanjutnya.

Esta tentu terkejut dengan perkataan flo barusan. Apa dia ingin berubah? Esta sendiri tau gimana tingkah anak semata wayangnya ini.

Semenjak papi Flora meninggal, dia berubah menjadi pribadi yang buruk. Tidak suka urusannya di ganggu gugat oleh Esta. Bahkan bicara padanya saja flo enggan berlama-lama. Esta yang selalu mendapatkan surat panggilan dari sekolah putrinya,dikarenakan Flo yang selalu semena-mena terhadap temannya.

Tapi kini Esta mendengar Flo ingin berubah sungguh terkejut dan juga senang. Inilah yang diinginkan oleh Esta.

"Yaudah sekarang kamu ikut mami, kita ke mall beli semua yang kamu mau. Oke! "Kata Esta untuk menyemangati anaknya.

Flo mengangguk mantap.

"Bi, beresin semua ini ya... Saya sama Flo mau pergi! " ucap Esta membuyarkan lamunan ARTnya itu.

"Baik Buk! " balas santi yang mulai masuk ke kamar Flo dan mengambil alih baju yang di pegang oleh gadis itu.

"Mami siap-siap dulu. Kamu tunggu mami dibawah ya." kata Esta meninggalkan Flo yang mengangguk paham.

"Bi Santi! " panggil flo.

"Iya non? " balas santi mendekat ke arah Flo yang melambaikan tangan ke arahnya, menyuruhnya untuk mendekatkan telinganya.

"Bi, dikulkas ada es krim gk? " tanya flo setelah itu dia menjauhkan bibir nya dari telinga bi santi.

Sedangkan santi bingung sendiri dengan pertanyaan nona mudanya itu.

"Non kan gak suka es krim, Non juga orangnya kalok makan pilih-pilih, susah banget disuruh makan, jadi gak ada es krim Non. " ucap bi santi.

Melihat raut muka cemberut nonanya itu santi garuk-garuk kepala. Apa ada yang salah dengan ucapannya.

~~~~

Flo mondar mandir di ruang tamu rumahnya. Sungguh rumah ini sangat megah dan mewah. Kenapa Flora menyia-nyiakan kekayaan maminya ini.

"Parah parah parah! Ini rumah apa istana? Gede banget! Bisa main bola sekecamatan nih disini. " ucapnya sambil geleng-geleng kepala.

"Wih ada patung kuda. Hikhikhik! " sambungnya lagi sambil memperagakan suara kuda dan menghentak-hentakkan kakinya ke lantai layaknya kuda.

Kemudian dia tertawa melihat tingkah konyolnya sendiri.

"Nih guci besar banget dah hampir se-gue ini!" dia berdiri di samping guci tersebut.

"Kamu ngapain sih Flo? Seneng banget kayaknya. " Esta menghampiri Flo yang masih berdiri di samping guci antik kesayangan almarhum suaminya.

"Eh ada mami. Gak ada mam cuma main doang. "Jawab Flo sekenanya.

"Ada-ada aja kamu. Yaudah yuk pergi! "

"Ayo! " ucapnya sambil mengangkat sebelah tangannya.

Zey story(transmigration) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang