Bab 32

116 6 0
                                    

Beberapa saat sebelum terjadinya perang mulut antara geng Angga dan geng Flo.

"Si bos mana nih lama banget! " kata Adit yang mulai bosan menunggu Angga.

Anggota inti geng eagle sekarang sedang berada di rooftop sekolah, menunggu bos mereka datang.

"Tau tuh, gue masih ada urusan soalnya!" balas Rizal sambil melirik arloji yang ada di tangannya.

"Urusan? Urusan apaan? " tanya David sewot.

"Eee.. Ituuuuu.. " Rizal kehabisan kata-katanya.

"Ada yang mau gue tanyain sama lo! Lo ada hubungan apa sama si Siska? " tanya Adit.

Saat menyebutkan nama Siska, Aris yang tak jauh dari sana langsung melirik teman-temannya yang bergosip.

Ada urusan apa mereka sampai-sampai menyebutkan salah satu teman dari cewek yang dia sukai?

"Kenapa lo nanya gitu? " jawab Rizal.

"Lo gak kayak biasanya bro! Jangan bilang lo pacaran sama Siska! " balas David, kemudian dia merangkul pundak Rizal dengan kencang.

"Kalo gue pacaran sama Siska emangnya kenapa? Apa gue salah cinta sama dia? " Rizal melepaskan rangkulan yang di berikan oleh David untuknya.

"Aris juga bebas suka sama Flo! Kenapa gue nggak?"lanjut Rizal.

Ceklek!

Saat Adit ingin membalas perkataan Rizal, bertepatan saat itu juga Angga membuka pintu rofftop dan menghampiri teman-temannya.

"Sorry gue telat! " kata Angga.

"Kenapa lo ngumpulin kita semua disini? " tanya Aris to the point. Tangannya dia masukkan ke dalam saku celana sekolahnya.

"Ada yang mau gue omongin soal Bobi! " jawab Angga.

"Biar gue tebak! Lo mau kita nyerang mereka kan! " ucap David.

"Beneran bos? Kalo gitu gue juga bakal balasin dendam gue sama mereka! " lanjut Adit.

"Benar! Tapi nggak dengan cara licik! Aris, gue minta lo masuk ke markas Bobi dan buat perjanjian. Dua hari lagi, Arsen bakal ngadain balapan di tempatnya! Bilang sama Bobi, siapa yang kalah di antara kita berdua, dia harus jadi bawahan orang yang menang itu! " ucap Angga dengan tenang. Seakan dia tahu bahwa ia akan menang.

"Lo serius Ngga? Lo tau kan si Bobi itu licik! Bisa aja kita yang jadi bawahan dia! " balas Adit kurang setuju dengan rencana Angga.

"Gue juga gak mau, harus satu geng sama mereka! " lanjut Adit.

"Lo nge-raguin kemampuan balapnya Angga? " kata David yang menatap tidak suka pada Adit.

"Bukan! Gue gak mau bos gue kenapa-kenapa kalo misalnya Bobi ngelakuin hal licik di arena nanti! " balas Adit.

"Jadi intinya, kita bakal buat mereka jadi bawahan kita! " ucap Aris sambil melangkah maju mendekati Angga.

"Lo selesain tugas lo sekarang! " perintah Angga pada wakil geng Eagle itu.

"Baik bos! " balas Aris, kemudian dia pergi menuju pintu keluar rooftop.

"Jangan sampek ada yang liat lo! " lanjut Angga.

"Hmm! " Aris mengangguk dan pergi meninggalkan teman-temannya.

"Angga, gue pamit duluan ya! " ucap Rizal tiba-tiba.

"Samperin cewe lo gih, pasti dia udah nungguin lo! " balas Angga sambil menepuk pundak Rizal.

Rizal yang mendengar ucapan Angga langsung tersenyum dengan lebar.
Ia membuka ponselnya dan mengetikkan sesuatu disana.

Namun saat ingin meninggalkan teman-temannya, Rizal mendengar Angga sedang mengangkat telepon dari seseorang.

"Halooo! " ucapnya lembut.

"Kakk, hiks tolong aku kakkkk, hiks hiks, sakit kak! " ucap seseorang di seberang telepon.

"Dilla! Kamu kenapa? " balas Angga panik.

"Aa aku dd-di toilet kak! Sakit kak tolong aku! Hiks hiks hiks! " ucap Dilla sambil menangis.

Angga yang panik segera berlari meninggalkan teman-temannya di tempat. Rizal dan kedua temannya menatap kepergian Angga.

"Kejar goblok! " ucap David menyadarkan Adit dan Rizal yang melamun.

Setelah sadar, mereka segera menyusul Angga yang sudah lumayan jauh dari mereka.

Zey story(transmigration) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang