Bab 27

150 5 0
                                    

Flo mengorek sampah yang berada di sekitar parit tembok sekolahnya.

Matanya menatap kesal ke arah Siska dan Rizal yang mesam-mesem tidak jelas.

Tiba-tiba tangan Rizal terangkat ingin merapikan rambut Siska. Namun belum sempat tangan itu mendarat, Flo melemparkan kaleng minuman yang berada tepat di tangannya ke arah Kepala Rizal.

Pletak..

"Udah dari kapan kalian pacaran? " tanya Flo, tangannya melemparkan sapu lidi ke sembarang arah dan menghampiri kedua manusia yang sedang jatuh cinta itu.

Siska dan Rizal tidak menjawab pertanyaan dari Flo.

Tangan Siska sibuk mengusap kepala Rizal yang habis di lempar Flo dan berusaha meniupnya berharap rasa sakit itu mereda.

"Ada apa sih Flo lo kok emosian mulu dari tadi pagi? " tanya Cindy, ia segera menghampiri Flo yang sudah berada di dekat Rizal dan Siska.

"Jawab gue! Udah berapa lama kalian pacaran? " ulang Flo.

"Iii.. Itu... Seminggu yang lalu Flo! " jawab Siska tergagap.

"What demi apa? Lo pacaran sama Rizal? " Cindy terkaget dengan jawaban yang disampaikan oleh temannya itu.

"Flo tolong restuin kita. Gue janji bakal jagain Siska sepenuhnya! " ucap Rizal sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk piece.

"Bukan itu yang gue permasalahin! Gue tau geng lo punya banyak musuh di luar sana, gue gak mau temen gue kenapa-kenapa kalo sampe berurusan sama geng lo! " balas Flo.

"Gue gak akan biarin Siska dalam bahaya, gue janji! " lanjut Rizal.

"Bodo amat! Gue udah selesai disini! Gue mau pulang! Ayo! " Flo segera menarik Siska dan Cindy agar segera pulang, meninggalkan Rizal yang terbengong di tempatnya.

~Disisi lain~

"Kenapa si Rizal diem aja waktu di tarik sama Siska?" tanya Adit, tangannya sibuk dengan alat pengepel lantai.

Yah kini geng Eagle sedang menjalankan hukuman yang di berikan dari ketua OSIS. Meskipun tak Terima, mereka tetap melaksanakan hukuman tersebut.

Karena mau bagaimana pun, melawan Bara sama saja melawan kepala sekolah. Siapa yang  berkuasa di sekolah ini, tidak akan pernah berkutik jika sudah berurusan dengan sang ketua OSIS.
Lagi pula siapa yang mau melawan anak kepala sekolah yang jelas-jelas pemilik sekolah ini.

"Mana gue tau, tanya aja sama orangnya! " balas David, dia juga tak kalah sibuk dengan Adit.

"Gue mau tanya satu hal sama lo! " tanya Angga pada Adit.

"Apaan bos? " Adit segera meletakkan alat pel itu dan langsung menghampiri Angga yang tak jauh dari nya.

"Kenapa muka lo bisa sampe bonyok kaya gitu? " lanjut Angga.

"Lah kan gue di tonjok sama Aris bos, lo lupa! " balas Adit lagi.

"Bukan! Maksud gue sebelum itu, muka lo juga udah luka! " Angga berusaha tenang dengan jawaban Adit.

Deg...

Ah Adit kenapa dia bisa lupa dengan wajah nya yang sudah babak belur sebelumnya.

"It..u bbb..ooss, iii..tuu... " Adit bingung ingin menjawab apa karena tatapan tajam dari Angga sendiri.

"Tadi malam dia masuk ke markasnya Bob buat nyari tau kelemahan mereka! " sahut David dengan lantang.

"Woi! " Adit segera menyenggol lengan David yang seenak jidat mengadu pada Angga.

"Kenapa lo senekat itu! Kita udah janji bakal ngadepin mereka bareng-bareng kan! "Ucap Angga.

"Masih baik lo gak mati di tangannya Bob! " kata Aris tiba-tiba.

"Maksud lo apa? Gue sengaja lakuin itu supaya gue tau mereka lagi ngerencanain apa buat musuhnya! Gue ngelakuin itu demi kita! "Lanjut Adit yang tidak Terima di katai oleh kembarannya itu.

"Udah! Gue gak mau kita pecah cuma karena masalah ini! Kalian semua harus hati-hati kalo lagi sendirian! " ucap Angga kemudian pergi meninggalkan teman-temannya .

Akhirnya bisa up lagi....

Akhir" ini aku sibuk banget...

Makasi yang udah selalu setia nunggu cerita ku..

Jangan lupa di vote yaaa ☺

Zey story(transmigration) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang