Bab 31

132 6 3
                                    

Flo benar-benar muak dengan semua tindakan yang Angga lakukan. Dengan dipenuhi amarah, Flo segera menghempaskan tangan Angga yang memegang lengannya itu.

Setelah tangannya benar-benar terlepas dari Angga, ia  segera meraih handle pintu mobil milik Cindy dan ingin masuk ke dalam.

Namun sebelum Flo masuk ke dalam mobil, sebuah suara mengagetkan Flo, dan membuatnya mengurungkan niat untuk menaiki mobil Cindy.

"Angga! Dilla pingsan! " ucap seseorang dengan lantang.

Flo membalikkan badannya dan melihat  beberapa teman Angga yang berlari menuju ke arahnya, dan juga David yang sedang menggendong Dilla dalam keadaan pingsan. Namun dia tidak melihat kehadiran Aris disana.

"Dia kenapa? " tanya Siska sambil berbisik di telinga Rizal.

"Ssstttt jangan ikut campur. " jawab Rizal dengan nada pelan.

Siska yang tidak suka dengan jawaban itu segera berpindah tempat kesamping Flo,juga ada Cindy yang ikut keluar dari dalam mobil karena ingin melindungi gadis itu.

Kedua teman Flo sudah berdiri di samping kanan dan kirinya. Takut-takut kalau Angga atau teman-temannya mengganggu Flo.

David segera meletakkan Dilla kebawah, kepala Dilla yang oleng segera disanggah oleh Angga.

"Kenapa bisa begini? " tanya Angga dengan marah.

"Gue nggak tau! Pas lo pergi ninggalin dia tadi, dia langsung pingsan kayak gini! " balas David mencoba tenang di hadapan Angga.

"Lo! Kenapa lo kunciin Dilla di kamar mandi hah? " serbu Adit yang muncul dari balik tubuh David.

"Emangnya gue ngapain si kutil? " tanya Flo menatap kedua temannya yang berada di samping kiri dan kanannya.

"Lo jangan asal nuduh ya! Flo dari tadi itu sama kita terus! " balas Siska sambil menunjuk wajah Adit yang sudah mengeras akibat emosi.

"Lo kira gue nggak tau busuknya temen lo itu! " ucap Adit. Dia melangkah mendekati Flo dan kedua temannya.

"Kalo lo mau nyakitin Flo, lo langkahin dulu kita berdua!" kata Cindy yang sudah pasang badan di depan Flo.

"Nggak usah segitunya Cin! Biar gue urus masalah ini! " balas Flo yang berusaha menarik Cindy untuk kembali ke posisinya.

"Gue bilangin sama lo sekarang! Gue nggak punya urusan lagi sama Angga! Dan gue, juga nggak ngapa-ngapain ratu rayap lo semua! Kalaupun gue mau, gue bisa bikin lebih dari ini! " ucap Flo dengan keras, supaya Angga dan semuanya mendengar suaranya.

Angga yang emosi segera bangkit dan menyuruh David untuk menggantikannya menyanggah kepala Dilla.

"Apa lo bilang? Selesai? Sejak kapan? Selama lo nyakitin cewe gue, lo gak akan pernah selesai sama gue! " balas Angga marah.

Flo memiringkan kepalanya, dan menatap Angga remeh.

"Angga, Angga! Kasian banget ya lo! Udah di butakan sama cinta! Btw boleh gue tambahin luka di kaki si kutil sekarang? Soalnya gue belum puas nyakitin dia tadi! " kata Flo dengan wajah mengejeknya.

Wajah itu, wajah yang sangat menjengkelkan yang Dilla lihat tadi, kini ia perlihatkan juga kepada Angga.

"Lo ganteng, tapi lo bodoh! Cocok sih sama kutil! Yang satu topeng monyet, yang satu kutil dugong! " lanjut Flo.

Siska dan Cindy langsung tertawa saat mendengar julukan yang Flo berikan kepada Angga dan juga Dilla.

"Astaga Flo, emangnya gak ada yang lebih jelek lagi dari itu? Pfftt ahahahahahah! " sahut Siska sambil memukuli Cindy.

"Apaan sih Sis! Sakit tau! " balas Cindy yang kesakitan dipukuli oleh Siska.

"Lo bilang dia pingsan! Gue bisa kok bantu buat sadarin dia! " kata Flo sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Lo mau nyakiti Dilla lagi kan! Gue gak akan biarin lo ngelakuin itu!" balas David.

"Sis! " panggil Rizal tiba-tiba.

"Apaan? Lo mau ikut belain kutil dugong? Kalo iya, kita putus! " kata Siska dengan wajah juteknya.

Rizal tidak menyahut omongan Siska, ia terdiam di tempat dan menatap teman-temannya.

"Sorry guys, gue sayang sama Siska!" ucapnya dengan suara pelan.

"Udah gue nggak perduli! Intinya, lo semua mau dia sadar kan! " kata Flo membuat semua orang menatapnya.

"Minggir, biar gue yang urus dia! " lanjut Flo.

Angga hanya diam di tempatnya, menatap punggung Flo yang melewatinya begitu saja.

Apa iya gadis itu benar-benar sudah melupakannya? Angga, ayolah ada pacar mu disana! Kenapa malah memikirkan gadis lain?

"Awas lo! " ucap Flo menyuruh David untuk menyingkirkan kakinya dari kepala Dilla.

Flo yang melihat David menyingkir langsung tersenyum miring melihat Dilla yang berada di bawahnya.

Tangannya meraih botol minum yang ada di samping tas nya dan memasukkan air ke dalam mulutnya.

Namun, gadis itu bukan meminumnya, melainkan menyemburkannya tepat ke wajah Dilla.

Byuuurrr

"Sekali lagi! " Flo menenggak air itu lagi dan menyemburkan ke wajah Dilla.

Byurrrrr

"Uhuk! Uhuk! Uhuk! " Dilla langsung terbatuk-batuk saat air itu masuk ke dalam saluran hidungnya.

Semua orang disana terkejut dengan apa yang di lakukan Flo kepada Dilla.

"Selesai! " ucapnya sambil meletakkan kembali botol minumnya.

Hayyy author kembaliii

Jangan lupa vote ya...
Author maksa nih!!!
Hihihi

⬇️⬇️⬇️

Zey story(transmigration) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang