Bab 35

118 9 0
                                    

Rafka membawa Flo kearah motor yang ia parkir tidak jauh dari tempat asal keributan tadi.
Tangannya perlahan mengusap sisa air mata yang masih menempel di kedua pipinya.

"Gue kira lo gak bisa nangis! " ucapnya di sela-sela usapannya.

"Lo kira gue patung gak bisa nangis? " balas Flo dengan nada ngambek.

"Mau ikut gue nggak? " tanya Rafka.

"Ogah! Lo mau nyulik gue kan! Gue tau akal bulus lo! " balas Flo lagi.

Flo memalingkan wajah nya ke samping, tidak ingin melihat Rafka dengan raut muka datar itu.

Mendengar jawaban Flo membuat Rafka sedikit terkekeh. Memangnya ada yang ingin menculik gadis rempong seperti Flo?

Tanpa babibu Rafka langsung menaiki motornya dan segera memasang helm ke kepalanya.

"Ayo naik! " ajak Rafka.

"Ogah! " balas Flo masih tidak mau menurut pada Rafka.

"Mck, disuruh naik aja susah banget! Mau gue gendong?! " jawab Rafka.

Flo melotot horor mendengar jawaban yang di lontarkan oleh Rafka. Apa katanya? Gendong? Memangnya dia anak kecil apa!

"Gue bilang gak, ya gak la! Kok lo ngeyel! " Flo nyolot tidak ingin kalah.

"Naik! " ucap Rafka tidak ingin di bantah.

Flo memutar kedua bola matanya, kenapa laki-laki di depannya ini sangat pemaksa sekali.

"Iya-iya! Ganteng-ganteng kok galak! " balas Flo, namun ia juga mulai menaiki motor milik Rafka.

Rafka sedikit tertegun dengan jawaban yang diberikan oleh Flo.
Kata-kata itu mengingatkannya kepada seseorang.
Orang yang sangat berarti baginya, orang yang sudah menyelamatkan nyawanya ketika ia ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

"Woi! Ngelamun lo ya! Awas kesambet setan lo! " ucap Flo membuyarkan lamunan Rafka.

"Turun lagi ni gue kalo lo masih ngelamun! " lanjut Flo lagi.

"Berisik! " balas Rafka, lalu ia menjalankan motornya dengan kecepatan stabil.

Di sepanjang perjalanan Flo selalu melirik Rafka lewat spion.
Dia sangat penasaran, bagaimana hidup Rafka setelah ia sudah selamat dari kematian! Apa dia menjalani kehidupannya dengan baik, atau malah sebaliknya.

"Ngapain ngeliatin gue terus? " tanya Rafka yang sedikit risih dilirik terus-terusan oleh Flo.

"Jangan ngelamun terus, muka lo itu udah kaya monyet! Kalo ngelamun malah mirip kudanil mampang! " jawab Flo dengan spontan. Kemudian dia segera menutup mulutnya yang suka bicara asal itu.

Rafka mengerem tiba-tiba saat kalimat itu keluar dengan lancar dari mulut seorang Flo.
Dia tidak habis pikir, bagaimana bisa pria dengan ketampanan di atas rata-rata itu dikatain seperti monyet, apalagi kudanil mampang!

"Emangnya gue jelek? " tanya Rafka sambil memalingkan tubuhnya menatap Flo yang ada di belakangnya.

"Siapa yang bilang lo jelek? Makanya jangan ngelamun! Coba senyum nih! Kaya gue nih! " balas Flo, dia menunjukan sebuah senyuman yang sangat lebar hingga membuat kedua matanya tertutup.

Rafka benar-benar dibuat takjub oleh kelakuan Flo. Bukannya beberapa menit yang lalu gadis itu tengah bersedih! Kenapa sekarang dia sudah ceria kembali? Anak ajaib memang.

"Mau makan gak? " tanya Rafka.

"Gue pengen nasi padang! " ucap Flo tanpa rasa segan sedikitpun.

"Yauda, pegangan! " balas Rafka.

Dia kembali menjalankan motornya dengan sedikit kencang. Takut jika gadis itu lapar dan akan berubah menjadi singa, mengingat moodnya yang cepat naik turun seperti rollercoaster.

Tak butuh waktu lama mereka telah sampai ke warung nasi padang yang tidak jauh dari tempat mereka berhenti.

Rafka mulai memasuki tempat parkir dan memarkirkan motornya disana, tak lupa pula ia melepas helm yang melekat di kepalanya.

Flo yang berada di belakangnya tanpa disuruh segera turun dari motor milik Rafka.

Setelah masuk dan memesan makanan, mereka pun mencari tempat untuk duduk.

Sambil menunggu pesanan mereka, Rafka membuka pembicaraan lebih dulu.

"Lo ada masalah apa sama Dilla? " tanya Rafka to the point.

"Emmm masalah anak muda mungkin! " jawab Flo dengan enggan.

Rafka menganggukan kepalanya berkali-kali. Seperti mengerti maksud Flo.

"Lo mau balas dendam ke dia gak? " tanya Rafka mulai serius.

"Maksud lo apa? " balas Flo dengan nada bingung.

"Sebenarnya,gue sedikit tertarik sama lo! Jadi gue pengen bantu lo! " ucap Rafka.

"Tertarik? Lo kira gue kutub magnet apa! Sampe lo ketarik sama gue! " balas Flo asal.
Dia tau maksud Rafka itu apa, tapi dia tidak ingin membicarakan ini lebih jauh.

"Flo-Flo! Lo lucu! " ucap Rafka lagi, namun kali ini diselingi dengan raut wajah yang sedikit mengerikan.

"Dih gila lo! Emangnya ada cara buat kutil dugong itu buka topengnya? " tanya Flo, tapi dia sedikit takut dengan ekspresi wajah Rafka yang seperti psikopat itu.

"Tiga kali! Jalan sama gue tiga kali! Gue bakal bantu lo buat nyingkirin Dilla dari hidup lo! Gimana? " Rafka menawarkan sesuatu yang membuat Flo sedikit terkejut.

"Hah? Lo gila! " balas Flo.

"Kalo lo gak mau, gue bakal paksa lo sampe mau jalan sama gue! " ucap Rafka dengan santainya.

"Eh kudanil! Gue bukan ani-ani ya yang bisa lo ajak jalan dengan gampangnya, terus lo nawarin gue sesuatu yang jelas gue gak tertarik! " jawab Flo.
Mulutnya ingin bicara lebih, tapi pelayan sudah berada di samping meja mereka, membuat Flo mengurungkan niat nya.

"Silahkan.. " ucap pelayan tersebut.

"Makasi mbak! " setelah pelayan itu pergi, Flo menatap wajah datar Rafka yang ada di depannya.

"Gue yakin, lo pasti punya sesuatu kan tentang Dilla makanya lo bisa langsung ngomong gini sama gue! " tanya Flo pada Rafka.

"Of course baby! Jadi mau atau gak? " jawab Rafka.

"Oke! Gue harap itu gak mengecewakan gue! " Flo segera mencuci tangannya dan memakan nasi yang sudah di pesan oleh Rafka tadi.

Hayhayyyyy jangan lupa vote yaaaaaaaa

⬇️⬇️

Zey story(transmigration) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang