Bab 21

261 13 0
                                    

"Woi jangan kabur lo pengecut! " teriakan pemuda dengan beberapa temannya mengejar seseorang.

"Bangsat! Kabur kemana itu orang! Kurang ajar dia berani main-main sama gue! " ucap nya penuh jengkel.

Seorang laki-laki bersembunyi di balik semak belukar yang sangat rimbun.
Dia terengah-engah menghindari orang-orang yang mengejarnya.

Beberapa luka di wajahnya mengucurkan darah segar.

Dia bahkan sampai menutup mulutnya supaya suara tidak ada yang keluar.

"Bos kayanya dia udah kabur jauh! Kita kehilangan jejak dia bos." ucap salah satu anak buah pemuda itu.

"Aaarrhhhh bangsat!! Awas aja kalo dia sampe ketemu. Bakal gue cincang tubuhnya terus gue kasih ke buaya kesayangan gue! " jawabnya sambil menyeringai.

Beberapa anak buahnya bergidik mendengar bosnya berkata seperti itu.

"Ayo kembali! " sambungnya lagi dan meninggalkan area itu.

Dirasa sudah aman lelaki itu keluar dengan langkah gontai. Kakinya juga menampilkan beberapa luka yang lumayan parah.

Dia membuka handphone nya dan mencari nama seseorang.

Setelah mendapati nama orang yang di cari, dia segera menghubungi nomor tersebut.
Tak butuh waktu lama telpon itu segera terhubung ke orang itu.

"Halo! Jemput gue di XXXX sekarang! " ucapnya dengan tidak sabar.

"...... "

"Bodo amat! Jemput gue sekarang atau rahasia lo bakal gue bongkar! "Sambungnya lagi mengancam seseorang di seberang telepon.

"........ "

Dia segera menutup telponnya setelah dia mendapatkan jawaban yang dia mau.

Dia mendudukkan dirinya di bawah sebuah pohon besar.

Mendesah frustasi dan mengacak-acak rambut cepaknya.

"Aaaarrrrhhhhh bangsat! " ucapnya emosi.

⁀↘‿↗⁀↘‿↗⁀↘‿↗⁀↘‿↗⁀↘‿↗⁀↘‿↗⁀↘‿↗⁀↘‿

Flo berdiri di depan gerbang sekolahnya. Beberapa menit yang lalu dia di antar oleh Esta.
Dia menghela nafas berkali-kali.

"Huh! Huh! Huh! " dia menghela nafas sambil merilik-lirikkan matanya ke segala arah gerbang sekolah.
Dilihat nya orang-orang yang memasuki pekarangan sekolah.

Semuanya berseri, hanya wajahnya yang terlihat tidak ingin masuk sekolah.
Wajahnya sedikit di tekuk, lalu dia mengambil ponselnya dari dalam tas.

"Sekolah lagi sekolah lagi! Kapan sih gue tamatnya... Lama banget deh perasaan. " ucapnya sambil memasang headset bluetooth ke telinganya.

Setelah menyambung ke telepon genggam nya, dia segera menyalakan sebuah musik untuk menemani perjalanan menuju kelasnya.

"Ayo semangat Flo, lo pasti bisa ngelewati hari ini dengan lancar. " lanjutnya lagi lalu menganggukan kepalanya mengikuti irama lagu yang terputar.

Dia segera memasuki gerbang untuk menuju ke dalam kelasnya.
Melewati orang-orang yang selalu menatapnya kagum dan takut sekaligus.

Tidak perduli dengan tatapan tersebut, Flo terus melangkah masuk.

Flo berhenti sejenak melihat ke arah depan. Tepat di depannya kini berdiri geng Eagle, alias gengnya Angga.

Dia mendecih saat bertatapan dengan mata Angga.

"Minggir gue mau lewat! " ucap Flo ngegas.

"Kalo gak mau lo mau ngapain? " tanya David maju selangkah. Dia sengaja memanasi Flo pagi ini.

"Gue gak ada urusan sama kalian, hush minggir! Kalian bau jamban! " ejek Flo juga melangkah mendekat ke arah David.

Merasa tidak ada yang menjawab Flo ingin segera melanjutkan langkahnya yang tertunda.

Saat baru beberapa langkah David mengambil ponsel yang ada di genggamam Flo.

"Balikin HP gue! " ucap Flo berusaha mengambil HP yang ada di tangan David.

"Coba aja ambil sendiri kalo mau! " balas David sambil tersenyum meremehkan Flo.

Tidak ada kehadiran Aris di kerumunan anggota Angga. Jadi dia tidak bisa minta tolong pada Aris.

"David balikin hape gue! " pintanya pada David,
Tapi David malah menlempar hp itu ke arah Adit.

"Ups! Hape lo ada di gue sekarang! Gimana dong? " ucap Adit membuat Flo semakin jengkel melihat tingkah laku dua manusia ini.

"Heh Adit! Ngaca sana! Muka lo udah kaya telor busuk bonyok semua! Siniin hape gue! " Flo berusaha melompat untuk mencapai hpnya yang di pegang oleh Adit.

Adit tidak menggubris Flo sama sekali, malah kini HP itu sudah berada lagi di tangan David. Sedangkan Angga! Ah jangan di tanya! Dia hanya melihat yang kedua temannya lakukan terhadap Flo.

Setelah berkali-kali HP itu berpindah tangan, tanpa sengaja Adit melihat layar handphone Flo yang hidup.

Matanya menajam membaca sesuatu disana.
Setelah dia sadar, dia langsung menatap Flo dengan tatapan aneh.

"Apaan nih! Perawan atau janda! Lo ngedengerin musik kayak gini? " ucap Adit sambil menunjukkan layar ponsel Flo.

Flo hanya menatap Adit tanpa minat. Lalu tangannya ingin mengambil kembali ponsel tersebut.

Tapi Adit malah menunjukkannya pada David.

"Liat bro, mukanya doang yang cantik, tapi selera lagunya random banget! " ucapnya pada David dan juga Angga.

Mereka tertawa terbahak-bahak, bagaimana bisa Flo yang terkenal tukang bully suka mendengarkan musik jenis ini.

Oke cukup, Flo sudah hilang kesabaran sekarang.
Dia mengambil ponselnya dengan paksa dan memencet luka Adit yang berada di pipinya.

Setelah ponsel sudah berpindah padanya, kini dia menarik bibir David sampai maju kedepan.

"Rasain ni darah temen lo, bangke lo semua! " ucapnya menggebu-gebu kemudian meninggalkan mereka bertiga.

Beberapa orang sampai tertawa karna apa yang di lakukan oleh Flo itu cukup lucu.

Vote guys nanti dapet bansos(becanda) 😆

Zey story(transmigration) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang