"Semua akan menjadi nyata jika kita berusaha"
~~~AlvarezHappy Reading
Akhir semester satu atau ganjil telah tiba, dimana semua siswa siswi SMA Figueres school akan menghadapi ujian akhir semester ganjil dua minggu lagi. Para siswa siswi SMA Figueres school sangat di kejar akan yang namanya tugas. Mulai dari tugas harian, tugas yang belum terselesaikan dan masih banyak lagi.
Sama hal nya dengan Zoya dan Naviya, kedua nya saling memberi suport agar bisa meraih nilai terbaik dari yang paling baik pada semester awal mereka bersekolah di sekolah yang baru.
Sekarang keduanya tengah berada di kelas dengan pelajaran yang menurut Naviya membosankan, apalagi jika bukan pelajaran matematika. Naviya melirik ke arah Zoya yang berada di sebelahnya yang masih fokus pada penjelasan guru di depan.
"Oke anak anak hari ini kita akan belajar materi baru, yang sebelum nya adalah materi eksponen" ucap guru itu sebagai pembukaan awal saat baru masuk ke kelas di jam rawan ini. Pasalnya mapel nya berada pada jam 10.30 yang dimana anak anak akan merasa jenuh ketika hasa yang panas dengan mata pelajaran matematika.
'Kenapa harus masuk segala sih??? Padahal gue pengen ngadem di perpustakaan' keluh Naviya dalam batinnya sambil menatap malas ke arah guru itu, kemudian beralih pada Zoya.
'Tu bocah bisaan banget ya?? Fokus sama guru matematika?? Padahal ini waktu nya dia turu juga?!' ucap Naviya. Zoya yang merasa ada yang memperhatikan nya, lantas menoleh ke arah Naviya yang ternyata sedang memperhatikan nya.
Zoya mengangkat dagu nya seolah bertanya 'kenapa??' Naviya hanya menggeleng pelan lalu kembali memperhatikan gurunya. "Oke sekarang kita akan mempelajari bab baru yaitu Logaritma, ada yang tau logaritma itu apa?? Kelas ini terkenal dengan kepintaran nya, ayo coba tunjukkan pada ibu siapa yang bisa menjawab apa itu Logaritma??" tanya guru ber nametag Lusi itu sambil berkeliling mencari sasaran nya.
Mata nya langsung tertuju pada Naviya yang berada di bangku ke tiga dekat dinding. "Naviya coba jelaskan apa yang di maksud Logaritma??" tanya bu Lusi secara mendadak dengan suara yang sangat lantang.
Naviya yang sedang menguap, langsung gelagapan mencari buku dan pura pura mencari jawaban dari situ. "Ayo, apa jawaban nya, Naviya??"
"Em itu, itu bu... Eeeee itu, aduh apa ya?!!" panik Naviya. "Itu apa hah?? Sudah sudah, perhatikan ke depan, Naviya!! Walaupun kamu entah mengerti atau tidak!!" sarkas bu Lusi.
Bu Lusi kembali ke depan kelas sambil mengetuk ngetik papan tulis dengan spidol nya. "Oke anak anak, jadi Logaritma adalah suatu invers atau kebalikan dari pemangkatan (eksponen) yang digunakan untuk menentukan besar pangkat dari suatu bilangan pokok" jelas bu Lusi sambil menuliskan semua soal soal latihan.
•••••••••••••••••••••••••••
Jam pulang telah tiba, kini tepat nya hari Kamis para anak anak kelas sepuluh yang mengikuti eskul PMR berkumpul untuk menjalankan eskul nya.
"Zoy, gue ko jadi inget kak Varez ya?? Dia ganteng banget anjir!!!" ujar Naviya sambil membereskan baju seragam nya. Karena eskul nya itu memakai baju olahraga, jadi setiap hari Kamis, siswa-siswi yang mengikuti PMR harus membawa baju ganti olahraga.
"Lo suka ya sama dia??? Jujur aja dong Viya!!!" goda Zoya pada sahabat nya. "Dih ngga ya?! Gue ga bakal suka sama orang kek kutub utara itu. Ogah banget ya!!" elak Naviya, tapi Zoya tetap Zoya dia malah semakin mengejek Naviya.
"Emang iya?? Ngaku lo, ga ngaku pantat lo gondongan!!" teriak Zoya, padahal mereka berhadapan, tapi Zoya malah berteriak hanya sekedar berbicara dengan Naviya yang ada di hadapan nya sekali pun.
"Woy!! Berisik woy?! Ngobrol berdua aja kek ngobrol satu RT, anjir!!!" ucap salah satu siswa yang ikut eskul PMR, dan selalu jadi 'buaya, dan so asik' di angkatan dengan Zoya dan Naviya, panggil saja nama nya adalah 'Reyda Bastian'.
"Suara cempreng kalian tuh kedengeran tau sampe kamar mandi ih!! Dasar cempreng!!" ucap si pickme bernametag 'Alpina Azaliya' bicara nya yang selalu alay membuat beberapa orang tak menyukainya..
"Idih ngaca dong ngaca!!! Mending gue cempreng daripada lo?? PICKME!!" balas Zoya dengan lantang. "Dasar Bebek tak bertuan, udah pendek, pickme lagi!!" sambung Naviya. Keributan itu mengundang tawa anggota yang lain nya yang mendengar semua keributan antara Pina, Zoya dan Naviya.
'Anjir langsung di ulti ga tuh?!' ucap Reyda dalam batinnya. Dirinya pun ikut menahan tawa saat kedua anak hawa itu malah meributkan hal yang tak penting.
"Weh duduk duduk, senior dah datang!!!" itu suara siswa laki-laki bernametag 'Arya Affansaputraa' semuanya langsung duduk dan suasana kelas pun jadi hening.
"Semuanya, duduk siap!!! Satu orang pimpin doa!!" ucap salah satu senior bernametag 'Dian Ganesha' yang di ketahui sebagai senior yang ramah juga satu frekuensi. Para siswa-siswi kelas sepuluh langsung mengangkat tangan kirinya setinggi-tingginya.
"Fahreza!!" senior itu menyebut salah satu adik kelas nya bernametag 'Fahreza muhammad'. Sang empu yang memiliki nama tersebut langsung melapor pada ketua sementara PMR yang bernametag 'Ahmad Dicky Alfian'.
Siswa bertubuh tegak dengan mata yang sendu dan tinggi nya sekitar 165 cm. Fahreza langsung memberi hormat pada Ketua bayangan itu lalu melapor untuk memulai eskul PMR.
"Lapor, saya Fahreza Muhammad calon anggota PMR wira SMA Figueres School yang berjumlah tiga puluh anggota dengan tujuh belas putra dan tiga belas putri. Siap mengikuti kegiatan hari ini, laporan selesai" ucap Fahreza sambil menatap lurus kedepan.
"Laporan saya Terima, kembali ketempat dan pimpin doa" respon Dicky dengan sedikit tegas. Fahreza kembali ke tempatnya dan duduk tegak "Seluruh nya, berdoa dengan kepercayaan masing-masing!!" perintah Fahreza setelah berdoa Fahreza memberi aba aba untuk menyelesaikan doa nya.
Setelah berdoa, seluruh siswa siswi calon anggota PMR itu duduk seperti biasa lagi, dan mengeluarkan ATM nya (alat tulis menulis) masing-masing.
Setelah selesai menulis materi, semua nya menutup buku masing-masing dan para senior nya berjaga di beberapa sudut.
"Eh, ka Varez ga datang ya??" tanya Naviya pada Zoya yang duduk di sebelah nya. Zoya menoleh dan mengangguk. "Sepertinya begitu" jawab nya singkat, karena didepan senior sedang menjelaskan materi yang tadi mereka tulis.
Waktu pulang telah tiba, Naviya sedang menunggu jemputan, sedangkan Zoya, dia sudah duluan bersama pacar nya (?)yang kebetulan hari eskul nya sama. Naviya menunggu bersama teman yang lain nya sedangkan para senior mereka belum ada yang keluar sama sekali dari kawasan sekolah.
'Ko sekarang sama minggu kemarin dia ga ikut eskul ya? Apa karena dia malu gue chat semalam???' pikir Naviya sambil menunggu jemputan nya. 'Ah mana mungkin kan?? Mungkin sedang ada urusan keluarga atau semacamnya, sudahlah...' lanjut nya.
"Tu bocah kenapa dari tadi diem mulu ya? Biasanya dia bakal berantem sama Pina?!" tanya Reyda pada Arya. Arya hanya mengangkat bahu acuh dan lanjut memainkan handphone nya sambil menunggu supir nya datang.
'Weh anjir kenapa gue mikirin dia sih? Sadar Nav sadar!!!' sadar Naviya sambil mengelus dadanya pelan lalu menyebut. "Wah sejak kapan Naviya tobat??" ucap Arya yang terkejut dengan apa yang baru saja dia lihat.
TBC......
KAMU SEDANG MEMBACA
one sided love
Teen FictionMenceritakan seorang remaja laki-laki yang merupakan seorang anggota PMR di sekolah nya. Seorang yang pendiam, pemalu, dan tak banyak bicara itu selalu menjadi perhatian para adik kelasnya. Penampilan yang lumayan elok, dengan ciri khas nya yang sel...