Chapter 30

9 2 0
                                    

"Kesuksesan bisa di raih dengan kerja keras. Jadi sabar lah untuk menunggu hasil dari kerja keras mu"
~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

JANGAN LUPA BUAT FOLLOW AKUN INI SEBELUM BACA YA!! Terimakasih:)

.
.
.
.
.
.
.

HAPPY READING...

Keesokan paginya, rasa bingung dan gelisah nya tengah menguasai dirinya saat ini. Bahkan dari pukul 03.30 pagi, Farrel terus saja berjalan bolak balik seperti setrika di kamar nya.

"Gue harus gimana? Masa gue mau ngundurin acara wisuda gue sih? Tapi kalo gue ga ikut wisuda, pasti papa sama bunda pasti sedih".

"ADUUHH GUEE KO JADI BINGUNG GINI SIH ANJIR!!!"

"AAAAAA GIMANA INIII!!!"

Teriak Farrel dengan frustasi, dirinya terduduk di tepi tempat tidur nya dengan kepala menunduk, dan tangan yang meremat sisi kasur.

Ceklek....

Suara decitan kenop pintu terbuka dan langkah kaki terdengar begitu pelan, Farrel mendongak ketika merasakan hawa adanya seseorang yang masuk.

"Farrel?? Kamu belum siap siap sayang??" tanya Amel yang baru saja masuk dengan senyuman yang benar-benar membuat tenang hati Farrel saat ini.

"Bunda?? Bunda kapan pulang? Ko Farrel ga tau" Amel hanya tersenyum lembut, lalu berjalan menuju lemari putra sulung nya. Tangan lentik nya mencari cari jas putih lengkap dengan kemeja dan celana bahan, tak lupa dengan dasi dan sepatu pantofel nya.

"Cepat sana mandi, papa sama Bunda ga mau ya kalo kamu sampe ngundurin diri dari wisuda kamu ya?!" omel Amel.

Farrel mengedipkan matanya berulang sebanyak tiga kali, dirinya merasa heran dengan sifat Amel yang lebih hangat dari biasanya.

"Cepat mandi dan ganti baju, papa udah siap di bawah nungguin kamu".

Mata kecil Farrel terbuka dengan bola mata yang berbinar terang. "Papa dah pulang bun??" tanya Farrel dengan semangat.

Anggukan kecil terlihat dari kepala Amel yang belum menutup pintu kamar sepenuhnya.

Senyuman lebar terlukis di wajah tampan Farrel, dengan semangat yang membara, Farrel segera mengambil handuk nya lalu melakukan ritual mandinya.

Setelah menunggu sekitar dua puluh menit untuk sarapan bersama Farrel, ternyata Amel, Akam, dan Viya tengah menunggu kedatangan pangeran nya yang sudah siap dengan setelan kemeja putih yang dibalut jas hitam hitam nya.

"WIDIHHH!!! INI SERIUS ABANG FARREL YANG RUSUH ITU??? ANGGUNLY BANGET BANG!!" sorak Viya dengan semangat.

Sampai di anak tangga terkahir dan menuju ke ruangan makan nya, Farrel senyum senyum tak jelas dengan wajah yang sedikit terdapat semburat merah di pipi sampai telinga nya.

"Kamu jangan gitu sayang" tegur Amel pada Viya dengan lembut.

Akam terkekeh pelan sembari meminum teh hangat buatan istrinya itu "Iya jangan gitu, liat tuh abang kamu kuping nya sampai merah gitu".

Pfffttt....

Viya menahan suara tawanya ketika melihat Farrel semakin memerah ditambah lagi anak itu menunduk.

one sided loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang