Chapter 23

11 2 0
                                    

"Pada akhirnya, perpisahan akan menjadi momen paling menyakitkan dalam hidup"
~~Zoya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA BUAT FOLLOW AKUN INI SEBELUM BACA YA!! Terimakasih:)
.
.
.
.
.
.

HAPPY READING...

"Viya?? Papa sama bunda nanti setelah ini mau ada perlu di luar kota. Kalau kamu takut, mending nginep di rumah temen kamu. Soalnya Farrel juga ga bakal pulang besok". Ujar Amel sembari menyendokkan nasi pada piring Viya dengan lauk yang di buat oleh nya Amel dan IRTnya.

"Emm, ngga deh bun. Kata nya Zoya bakal ke sini setelah makan malam nya selesai" setelah menghidangkan makan malam untuk suami dan anak nya, Amel duduk dekat suaminya yang berhadapan dengan sang anak.

"Yasudah kalau begitu, jangan pesta yang tidak tidak ya" ancam Akam dengan wajah garang tetapi bibir tersenyum. "Pesta apaan sih, pah. Engga lah!!" Kesal Viya.

Setelah makan malam selesai, Akam dan Amel segera bersiap di bantu sopir pribadi nya. "Jaga diri baik baik ya, bunda sama papa pamit dulu, assalamu'alaikum" pamit sepasang pasutri itu sembari menepuk pelan kepala Viya.

"Iya pah, bun. Dadah!!!" Heboh Viya.

Setelah mobil kedua orang tuanya tak terlihat lagi dalam pandangan nya, masuk mobil lain yang tak lain adalah mobil si kembar Sena Seno yang mengantar adik nya.

"Cepet amat anjir!!" Gumam Viya.

Pintu mobil terbuka menampilkan Zoya dengan senyuman nya yang begitu khas. "VIYAAAAAA!!!!" Teriak Zoya dan segera berlari menghampiri Viya yang berada di ambang pintu utama.

Keduanya berpelukan menghiraukan Sena Seno yang berada di dalam mobil melihat keduanya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Cewe kalo ketemu emang harus pelukan sambil cium pipi gitu ya?" Tanya Sena dengan cara berbisik pada Seno.

Seno bergidik ngeri lalu menggeleng "itu bukan cium bego!! Itu namanya cipika-cipiki ceunah".

"Hah? Apa?? Cika ciki?" Ucap Sena yang tak mendengar jelas perkataan Seno.

Puuukkk....

Seno memukul pundak Sena dengan perlahan dan wajah yang kesal menatap manik kakak nya dengan tajam. "Cika ciki, mana ada anjir!! Udah ah, lo terlalu tolol buat hal kek gini".

"Ck!! Berdosa lo bilang tolol ke kakak lo sendiri, bego!!" Sarkas Sena. Alih alih meladeni perkataan Sena, Seno lebih memilih untuk berpamitan ada adiknya.

"JAGAIN ADEK GUE BAIK BAIK YA VIII!! JANGAN LO APA APAIN!! CAMKAN ITU" dua gadis di depan pintu utama itu hanya tersenyum sembari mengacungkan jempolnya.

Baru saja Sena akan mengucapkan kata pamit pada adik bungsu nya, tapi Sena sudah menginjakkan kakinya di pedal gas sampai Sena tidak bisa mengucapkan nya.

"Anjing!! Babi!! Ayam!! Kambing!! Bego lo tai!! Bangsat lo SENO!!" Teriak Sena ketika memanggil nama Seno. Pasalnya, kepala dengan rambut rapih ala Sena jadi berantakan.

"ABANG HATI HATI!" teriak Zoya yang terkejut karena tiba-tiba mobil yang di kendarai oleh Seno melaju dengan kecepatan penuh lalu ngerem mendadak.

Pintu mobil terbuka lalu menampakkan tangan dengan jari jempol yang mengacung lalu mobil itu dengan perlahan hilang dari pandangan kedua gadis ini.

one sided loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang