"Orang selalu bersembunyi dibalik diamnya, karena jika berbicara maka semua nya akan tau"
~~~ Alvarez.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA BUAT FOLLOW AKUN INI SEBELUM BACA YA!! Terimakasih:)
.
.
.
.
.
.
.HAPPY READING....
Viya tengah menunggu jemputan nya yang tak kunjung datang, padahal sudah lima belas menit dirinya berdiri di pos satpam sendirian.
"Duuhhhh!! Pak Budi kemana sih?? Ko lama banget?!" Keluh Viya wajahnya yang sudah lelah.
"Zoya udah pulang, kak Varez juga udah, terus gue mau nebeng ke siapaa!! HUWAAAA!!!" Viya semakin merengek dan kesal sendiri.
Dia celingukan ke seluruh sudut sekolah, sepi. Itulah kata yang pantas untuk keadaan sekarang. "Sepi amat ni sekolah, kek rumah hantu anjir!! Pa satpam nya kemana sih?? Biasanya ada di sini".
Viya mencari keberadaan satpam yang menjaga pos sekarang, tetapi tidak ada, biasanya satpam selalu diam di tempat ketika sedang bertugas. "Belum pulang, neng?!".
Ketika mendengar suara itu, Viya menoleh dan mendapatkan sosok yang dirinya cari, ya dia salah satu satpam di sekolah nya.
"Iya nih pak, belum. Pak Budi nya lama banget!!" Ucap Viya dengan kepala yang menunduk sedih.
Satpam yang memiliki nama Wandi itu tersenyum lalu duduk di teras pos satpam nya. "Owalah, udah di telpon ulang belum neng?" Viya menggeleng sambil menatap ponsel nya sedih.
"Kalo gitu coba neng hubungi ulang, kalo ga ada jawaban nanti bapak antar sekalian bapak pulang" ucap pak Wandi sembari tersenyum.
Viya mendongak dan tersenyum begitu lebar dengan mata yang berbinar. "BENERAN PAK?? Ya udah Viya coba hubungi ulang".
Viya segera mengutak-atik ponsel nya, ketika membuka kunci ponsel nya, ada pesan yang masuk dari nomor pak Budi dan kakak nya.
________________
Notifications
•Abang ~15.35am
> Peri abang yg cantik, maaf abang ga bisa jemput, soalnya abang ada skripsi yg blm selesai. Maaf ya Peri kecil abang:)•Pak Budiii ~15.30am
> Maaf non, mamang lagi jemput nyonya di supermarket•Mama ~15.00am
> Kamu pulang sama yang lain aja dulu ya sayang.
__________________Viya mengehela napas lelah dan kembali mematikan ponsel genggam nya, tanpa berniat untuk membalas pesan yang masuk di ponselnya.
"Pak? Beneran kan? Aku boleh nebeng??" Tanya Viya memastikan.
Pak Wandi yang baru keluar dari pos nya dengan penampilan siap pulang itu tersenyum. "Kalo bapak bercanda, mana mungkin bapak dah siap siap buat pulang atuh neng!!".
Viya mengusap lengan nya yang baik baik saja itu sambil menunjukkan deretan giginya yang rapih. "Iya juga ya pak, hehehe" pak Wandi hanya menggeleng.
Viya melihat pak Wandi yang mengunci pintu pos itu lalu pergi ke tempat motor nya terparkir. "Tunggu di luar gerbang aja neng!!".
KAMU SEDANG MEMBACA
one sided love
Teen FictionMenceritakan seorang remaja laki-laki yang merupakan seorang anggota PMR di sekolah nya. Seorang yang pendiam, pemalu, dan tak banyak bicara itu selalu menjadi perhatian para adik kelasnya. Penampilan yang lumayan elok, dengan ciri khas nya yang sel...